Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

HPL Sudah Dekat, Janin Belum Masuk Panggul. Apa Sih Penyebabnya?

penyebab-janin-belum-masuk-panggul.jpeg

Janin masuk ke dalam panggul terjadi pada minggu ke 34 dan minggu ke 36 di masa kehamilan, hal ini menandakan bahwa Mommil siap untuk melakukan persalinan. Tetapi, sebagian janin baru masuk ke dalam panggul beberapa jam sebelum melahirkan. Jika kondisi ini didiamkan saja tentu akan mengganggu proses kelahiran.

Apa sih Penyebab Janin Belum Masuk Panggul? Berikut akan kita bahas beberapa faktor penyebab terjadinya kasus diatas.

1. Posisi Bayi Dalam Keadaan Sungsang

Sungsang diketahui dengan dimana letak janin tidak berada di tempatnya, yang seharusnya kepala berada di dekat vaginanya Mom. Posisi sungsang ini biasa terjadi di minggu-minggu mendekati lahirnya Si Kecil. Ada beberapa kemungkinan terjadinya sungsang.

    • Air ketuban yang terlalu sedikit
    • Janin Mom prematur
    • Biasa terjadi di anak ke-2
    • Hamil Kembar hingga bentuk rahim yang tidak normal

2. Bayi Terlalu Besar

Pada umumnya bayi mulai diukur sejak memasuki usia kehamilan 20 minggu dengan tinggi rahim sekitar 17-23 cm. Jika lebih dari angka normal, maka bayi Mom dipastikan terlalu besar. Janin bisa terlalu besar karena Mom menderita diabetes dan juga obesitas. Mungkin juga Mom melahirkan bayi laki-laki yang biasanya memang lebih besar daripada perempuan.

Hal lain yang bisa terjadi yaitu posisi bayi dalam keadaan miring, bahkan bentuk panggul Mom, letak plasenta hingga adanya fibroid juga menjadi penyebab bayi belum masuk panggul.

Lantas, bagaimana jika menjelang HPL, si janin belum masuk ke panggul? Jangan khawatir Mom, Mom bisa melakukan beberapa gerakan seperti dibawah ini agar janin masuk panggul. 

1. Aktivitas Fisik Ringan

a. Jalan Santai di Pagi Hari

Jalan kaki menjadi hal paling mudah yang dapat Mom lakukan agar janin segera masuk panggul. Matahari pagi sangat baik bagi Mom dan janin karena dapat meningkatkan imun tubuh. Saat berjalan, gravitasi yang ada dapat membantu janin turun lebih jauh menuju panggul.

b. Squat

Cara selanjutnya agar janin dapat masuk ke panggul dengan melakukan squat ya Mom. Manfaat dari squat ini dapat memperkuat otot dan membuka panggul serta mengurangi nyeri punggung. Lakukan gerakannya secara perlahan Mom, agar tidak membahayakan Mom dan janin.

c. Ajak Janin Bicara

Cara berikutnya dengan mengajak janin berbicara untuk memberikan afirmasi positif agar janin dapat masuk ke panggul. Dengan kata-kata manis dan menghangatkan supaya janin bisa mendengar kata-kata itu dari Mom. Janin tentu akan merespon dengan tendangan juga untuk membuat sistem pendengaran si kecil menjadi lebih peka.

2. Lakukan Gerakan Senam Hamil

a. Gerakan lunges

Dengan gerakan lunges, Mom dapat memperkuat otot-otot tubuh terutama bagian bawah terutama di area pelvis. Sehingga nanti Mom dalam proses persalinan lancar. Efektif untuk mengurangi rasa sakit dan memudahkan bayi masuk ke jalan lahir.

b. Pelvic rock

Gerakan pelvic rock dapat membantu bayi untuk segera masuk ke jalan lahir dan dapat membantu Mom dan Si Kecil fokus pada proses persalinan. Selain itu, gerakan ini juga dapat membantu Mommil mengatur rasa sakit. Pastikan saat melakukan gerakan ini, otot perut rileks ya Mom!

c. Senam kegel

Senam kegel adalah cara yang efektif dan mudah untuk menemukan serta  memperkuat otot-otot dasar panggul yang menahan kandung kemih, rektum, dan rahim. Dengan senam kegel yang dilakukan secara teratur dapat membuat otot-otot tetap rileks saat proses persalinan. Selain itu, senam kegel juga membantu Mom agar bisa mengontrol otot-otot selama proses persalinan.

3. Konsumsi Makanan

a. Kurma

Makanan yang dapat dikonsumsi oleh para Mom yang khawatir janin belum masuk panggul salah satunya kurma. Manfaat kurma sendiri dapat membantu melebarkan serviks, manfaatnya dapat mempermudah bayi berpindah ke area panggul.

b. Pepaya Hijau

Pepaya hijau mentah mengandung enzim Papain yang dapat membuat janin cepat masuk ke dalam panggul. Caranya, Mom bisa mengolahnya menjadi sayur asem atau sayur lodeh juga pecel.

c. Nanas

Buah nanas mengandung enzim bromelain, yang dianggap membantu melunakkan serviks dan memicu kontraksi. Mekanisme ini membuat nanas dijadikan andalan sebagai makanan agar bayi cepat masuk panggul.

Mom kondisi bayi yang belum masuk panggul menjadi tantangan terutama bagi Mom yang ingin melahirkan normal. Ada beberapa kondisi yang menjadi penyebab janin belum masuk panggul seperti bayi berukuran besar, juga posisi bayi yang sungsang. Namun, tidak perlu khawatir karena posisi ini dapat berubah dengan aktivitas ringan, rutin mempraktikkan gerakan senam hamil, hingga mengonsumsi buah-buahan tertentu.

Tetapi bagi Mom yang mengalami masalah dengan janin yang belum masuk ke panggul, Mom bisa berkonsultasi dengan dokter kandungan di klinik kehamilan sehat. Hubungi kami untuk mendapatkan informasi lebih lengkap.

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

10/11/2022

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

10/11/2022

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Ketahui Bolehkah Ibu Hamil Makan Tape Singkong

Ketahui Bolehkah Ibu Hamil Makan Tape Singkong

Kondisi kesehatan tubuh seseorang akan lebih rentan ketika ia sedang hamil. Bahkan ada beberapa pantangan makanan yang perlu dihindari oleh Mommil demi menjaga kehamilan tetap sehat. Salah satunya adalah makanan tape. Banyak Mommil yang bertanya-tanya “bolehkah ibu...

read more
Tanda Bayi Lapar yang Wajib Mom Ketahui!

Tanda Bayi Lapar yang Wajib Mom Ketahui!

Menjadi orang tua memang tantangan baru bagi Mom dan Ayah, salah satu hal yang wajib menjadi perhatian Mom dan Ayah adalah pemenuhan asupan gizinya dan memastikan si Kecil tidak kekurangan asupan. Namun, dengan kondisi bayi yang belum bisa berbicara maka akan sulit...

read more
Mom Wajib Tahu Langkah Pencegahan Stunting pada Anak

Mom Wajib Tahu Langkah Pencegahan Stunting pada Anak

Kasus stunting di Indonesia tidak bisa dipungkiri menjadi masalah besar yang harus ditangani. Namun, kurangnya kesadaran orang tua di Indonesia terhadap stunting pada anak masih belum begitu besar. Sehingga belum banyak orang tua yang memahami pentingnya pencegahan...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares