Imunisasi anak adalah langkah penting untuk melindungi mereka dari berbagai penyakit berbahaya sejak dini. Vaksinasi rutin membantu membangun kekebalan tubuh dan mencegah komplikasi serius. Beberapa imunisasi wajib meliputi:

• Imunisasi anak BCG: Mencegah TBC, diberikan sebelum usia 2 bulan.
• Imunisasi anak Polio: Mencegah kelumpuhan akibat polio, diberikan sejak lahir dengan dosis lanjutan hingga usia 5 tahun.
• Imunisasi anak DPT: Melindungi dari difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus, diberikan mulai usia 2 bulan dengan booster di usia sekolah.
• Imunisasi anak Hepatitis B (HB) – Mencegah infeksi hati, diberikan dalam 24 jam pertama setelah lahir dan dilanjutkan hingga usia 4 bulan.

Dengan imunisasi sesuai jadwal, risiko penyakit berbahaya berkurang, serta membentuk kekebalan kelompok (herd immunity) untuk mencegah penyebaran infeksi. Pastikan anak mendapat imunisasi tepat waktu guna mendukung tumbuh kembangnya secara optimal.

Imunisasi anak adalah langkah penting untuk melindungi si kecil dari berbagai penyakit berbahaya. Dengan imunisasi yang tepat waktu, anak dapat membangun kekebalan tubuh yang kuat dan membantu mencegah penyebaran penyakit di masyarakat.

Beberapa jenis imunisasi anak yang wajib diberikan meliputi:

• Imunisasi anak BCG – Berfungsi untuk mencegah penyakit tuberkulosis (TBC), yang dapat menyerang paru-paru dan organ lainnya. Vaksin ini biasanya diberikan dalam satu dosis sebelum bayi berusia 2 bulan, dengan tanda khas berupa bekas luka kecil di lengan setelah pemberian.
• Imunisasi anak Polio – Bertujuan untuk mencegah penyakit polio, yang dapat menyebabkan kelumpuhan permanen. Vaksin polio diberikan dalam beberapa tahap, yaitu sejak bayi lahir, kemudian diulang pada usia 2, 4, 6, dan 18 bulan, serta booster pada usia 5 tahun untuk memastikan perlindungan maksimal.
• Imunisasi anak DPT – Melindungi anak dari tiga penyakit berbahaya, yaitu difteri, pertusis (batuk rejan), dan tetanus. Difteri dapat menyebabkan gangguan pernapasan yang parah, batuk rejan bisa mengganggu sistem pernapasan anak, sementara tetanus menyerang sistem saraf dan dapat berakibat fatal. Imunisasi DPT diberikan secara bertahap mulai usia 2 bulan, kemudian dosis lanjutan pada 4, 6, 18 bulan, dan booster saat anak memasuki usia sekolah.
• Imunisasi anak Hepatitis B (HB) – Berfungsi untuk mencegah infeksi hepatitis B, penyakit yang menyerang hati dan dapat berkembang menjadi penyakit kronis seperti sirosis atau kanker hati. Vaksin ini diberikan segera setelah bayi lahir dalam 24 jam pertama, lalu dilanjutkan pada usia 2, 3, dan 4 bulan untuk memastikan perlindungan optimal.

Dengan mengikuti jadwal imunisasi anak, orang tua memastikan si kecil tumbuh sehat dan terlindungi dari penyakit serius. Pastikan imunisasi dilakukan tepat waktu di fasilitas kesehatan terdekat untuk perlindungan yang maksimal.

Imunisasi anak adalah langkah penting dalam membangun sistem kekebalan tubuh sejak dini. Salah satu imunisasi wajib diberikan sebanyak 4 kali, dengan jadwal pada usia 2, 3, 4, dan 18 bulan. Pemberian vaksin ini dilakukan melalui suntikan pada otot paha anak, karena area ini memiliki jaringan otot yang cukup untuk menyerap vaksin secara efektif dan mengurangi risiko efek samping seperti pembengkakan berlebihan.

Pemberian imunisasi anak sesuai jadwal bertujuan untuk memberikan perlindungan optimal terhadap berbagai penyakit menular yang dapat menyebabkan komplikasi serius. Jika ada jadwal imunisasi yang terlewat, orang tua dianjurkan untuk segera membawa anak ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan vaksinasi susulan agar perlindungan tetap maksimal.

Selain memastikan anak mendapatkan imunisasi tepat waktu, orang tua juga perlu memperhatikan kemungkinan efek samping ringan seperti demam atau kemerahan di area suntikan. Ini adalah reaksi normal tubuh terhadap vaksinasi dan biasanya hilang dalam beberapa hari. Dengan imunisasi yang lengkap dan tepat waktu, anak tidak hanya terlindungi secara individu, tetapi juga membantu membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), sehingga mencegah penyebaran penyakit di lingkungan sekitar.