Muntah merupakan penyakit umum yang sering terjadi pada bayi dan anak, dalam beberapa kasus muntah akan membaik dengan sendirinya. Jika bayi muntah seperti pancuran maka akan mengakibatkan dehidrasi. Muntah yang dialami si Kecil biasanya disertai dengan demam atau gejala lain, maka dari itu jika keadaan tidak membaik segera konsultasi ke dokter anak.
Artikel lainnya: Bayi Hipotonia, Apakah Bisa Sembuh Total? Cari Tahu di Sini!
Apa Itu Stenosis Pilorus?
Stenosis pilorus merupakan kondisi dimana otot pilorus bayi menjadi tebal dan menyempit. Pilorus sendiri merupakan saluran yang menghubungkan lambung dengan usus halus bayi. HPS atau hipertrofi stenosis pilorus atau penebalan bagian lambung yang menuju usus terjadi penyempitan.
Jika si Kecil mengalami HPS maka makanan tidak dapat mengalir dengan lancar dari lambung hingga ke usus. Sehingga hal ini menyebabkan muntah seperti pancuran dan berisiko membuat si Kecil dehidrasi.
Penyebab Terjadinya Stenosis Pilorus pada Bayi
Hingga kini belum ada penyebab yang pasti mengenai stenosis pilorus, namun kemungkinan stenosis pilorus dipengaruhi oleh faktor genetik dan lingkungan. Berikut beberapa faktor penyebab stenosis pilorus pada bayi:
- Riwayat keluarga, dapat menyebabkan risiko mengalami stenosis pilorus.
- Jenis kelamin, jika Mom mempunyai bayi laki-laki yang lahir dengan cukup bulan maka lebih sering mengalami kondisi ini.
- Mom yang merokok selama hamil maka memiliki risiko yang lebih tinggi mengalami stenosis pilorus.
- Jika si Kecil mengonsumsi antibiotik selama kelahirannya atau Mom yang mengonsumsi antibiotik di akhir kehamilan maka akan berisiko terkena stenosis pilorus pada bayi.
- Cara memberikan makan juga menjadi penyebab stenosis pilorus, biasanya bayi yang mengonsumsi susu formula lebih berisiko. Hal ini terjadi karena si Kecil mengonsumsi susu dari botol.
Apa Saja Gejala Stenosis Pilorus?
Gejala yang terjadi pada penyakit stenosis pilorus yaitu pada saat si Kecil berusia sekitar 3 minggu berikut hal yang harus diwaspadai:
1. Muntah Menyembur
Gejala awal penyakit ini yaitu muntah yang menyembur, gejala awalnya memang seperti gumoh tetapi lama kelamaan muntah akan menyembur dengan kuat seperti pancuran. Biasanya muntah ini terjadi setelah menyusu, muntah yang dikeluarkan memiliki bau asam karena bercampur dengan asam lambung namun, tidak mengandung empedu.
Artikel lainnya: Cara Mendiagnosis dan Mengobati Anemia Hemolitik pada Bayi
2. Perubahan Pola BAB
Bayi yang mengalami stenosis pilorus biasanya jarang mengalami buang air besar atau memiliki tinja yang sedikit karena makanan yang sulit masuk ke usus. Si Kecil juga akan mengalami sembelit atau feses berlendir, maka dari itu segera konsultasi dengan dokter anak.
3. Memiliki Berat Badan yang Konsisten
Beberapa bayi yang mengalami stenosis pilorus memiliki berat badan tubuh yang stabil atau memiliki berat badan yang turun. Jika kondisi ini semakin parah maka akan menyebabkan dehidrasi. Tanda jika si Kecil mengalami dehidrasi yaitu si Kecil terlihat lemas, memiliki ubun-ubun dan mata yang cekung, kemudian kulit terlihat keriput dan memiliki frekuensi buang air besar yang menurun.
4. Memiliki Gerakan pada Lambung
Setelah menyusu terkadang si Kecil mengalami gerakan pada lambung dari sisi kanan ke sisi kiri. Gerakan tersebut terjadi karena lambung mendorong makanan keluar tetapi terhambat oleh pilorus yang menebal.
Kapan Harus ke Dokter?
Stenosis pilorus merupakan kondisi darurat yang membutuhkan penanganan dengan segera maka dari itu ketahui kapan harus ke dokter seperti berikut ini:
- Si Kecil mengalami muntah yang menyembur setelah menyusu.
- Berat badan bayi turun atau tidak bertambah.
- Si Kecil juga terlihat lemas, kurang aktif atau memiliki durasi tidur yang lebih lama.
- Bayi jarang BAB atau tidak BAB sama sekali.
- Bayi mengalami tanda dehidrasi.
Bagaimana Cara Mendiagnosis?
Untuk memastikan si Kecil mengalami stenosis pilorus maka dokter akan melakukan beberapa langkah seperti berikut ini:
- Dokter akan memberikan beberapa pertanyaan seperti pola makan bayi, frekuensi bayi muntah, dan tentang berat badan si Kecil.
- Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik, jika si Kecil memiliki benjolan kecil di perut maka kemungkinan si Kecil mengalami stenosis pilorus.
- Melakukan USG perut, hal ini dilakukan agar dokter bisa melihat dengan jelas pada bagian pilorus bayi yang menebal atau menyempit.
- Pemeriksaan pada barium swallow, dalam pemeriksaan ini dokter akan melakukan rontgen khusus untuk melihat adanya penyempitan di bagian pilorus.
- Melakukan tes darah untuk mengetahui keseimbangan elektrolit.
Artikel lainnya: Langkah Cepat Mengatasi Sindrom Aspirasi Mekonium pada Bayi
Perawatan yang Harus Dilakukan
Beberapa hal yang terjadi sebelum operasi stenosis pilorus, dokter akan memastikan kebutuhan cairan tercukupi. Biasanya si Kecil akan di infus terlebih dahulu untuk meningkatkan kebutuhan cairan yang hilang.
Kemudian dokter akan melakukan tes darah untuk memastikan tubuh bayi membaik. Kemudian bayi tidak menyusui selama 6 jam sebelum operasi agar mencegah bayi muntah atau tersedak.
Kemudian saat operasi berlangsung tim medis akan memberikan bius total agar bayi dapat tidur dengan nyenyak selama operasi. Kemudian dokter akan melakukan sayatan kecil di sisi kiri perut bayi di atas pusar. Kemudian dokter akan melakukan piloromiotomi dengan membuka otot pilorus yang menebal.
Muntah menyembur pada bayi bisa menjadi tanda stenosis pilorus yang butuh penanganan cepat. Segera konsultasikan ke dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk pemeriksaan lebih lanjut dan perawatan yang tepat.
0 Comments