Omfalitis merupakan infeksi yang terjadi di tali pusat dan jaringan sekitarnya, biasanya hal ini terjadi pada bayi yang baru lahir. Kondisi ini dapat menyebar dengan cepat keseluruh tubuh sehingga dapat menyebabkan infeksi berat hingga risiko kematian. Maka dari itu ketahui cara penanganannya, penyebab hingga faktor risikonya di artikel ini.
Artikel lainnya: Tips dan Trik Perawatan Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui
Apa Itu Omfalitis?
Omfalitis adalah infeksi yang terjadi pada tali pusat pada bayi baru lahir, sehingga kondisi sangat berbahaya karena infeksi dapat menyebar dengan cepat. Infeksi omfalitis juga membahayakan nyawa jika tidak ditangani dengan segera, gejala yang ditimbulkan yaitu kemerahan, bengkak, dan keluar cairan pada pusar.
Kondisi ini terjadi karena bakteri yang masuk sehingga menginfeksi area pusar, jika tidak ditangani dengan segera maka akan menyebabkan bahaya. Infeksi berat omfalitis dapat mengancam nyawa bayi maka dari itu segera melakukan penanganan oleh tenaga medis.
Penyebab Terjadinya Omfalitis
Omfalitis pada bayi terjadi karena adanya infeksi bakteri staphylococcus aureus, escherichia coli, dan streptococcus grup B. Bakteri yang masuk ke area pusar terjadi karena perawatan tali pusar yang tidak bersih sehingga menimbulkan infeksi.
Faktor lain penyebab terjadinya omfalitis yaitu alat persalinan yang terkontaminasi dan tinggal di lingkungan yang kotor. Bayi juga akan mengalami risiko yang lebih tinggi jika kekebalan tubuh si Kecil melemah. Kemudian kelainan genetik juga dapat memengaruhi sistem imun mereka.
Beberapa hal yang harus diwaspadai yaitu usia si Kecil di bawah 2 minggu dan jenis kelamin laki-laki lebih rentan. Kondisi bayi juga memengaruhi omfalitis diantaranya yaitu bayi prematur, berat badan bayi yang rendah, dan memiliki kelainan bawaan sehingga mudah terinfeksi.
Artikel lainnya: Cara Merawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir untuk Kesehatan si Kecil
Gejala yang Terjadi pada Bayi yang Mengalami Omfalitis
Omfalitis jarang terjadi setelah usia bayi baru lahir, gejala yang muncul saat bayi usia 3 hari. Bayi yang lahir di rumah sakit memiliki risiko 8%, sedangkan bayi yang lahir di rumah memiliki risiko 22% terkena infeksi omfalitis.
Faktor yang meningkatkan omfalitis yaitu berat badan bayi rendah, air ketuban pecah sebelum persalinan, Mom mengalami infeksi saat hamil, penggunaan kateter pada tali pusat, dan proses persalinan yang tidak steril.
Beberapa bayi yang memiliki masalah pada sistem kekebalan tubuh berisiko terkena omfalitis contohnya seperti mengalami gangguan pada sel darah putih yang membuat sel imun tidak menempel dan melawan infeksi dengan baik. Sel imun yang sulit bergerak atau tidak berfungsi secara optimal serta tubuh memproduksi zat pelindung tubuh.
Cara Identifikasi Omfalitis
Saat tali pusat si Kecil dijepit maka bagian ujung tali pusat membentuk luka kering dan terkadang ada sedikit pendarahan terutama pada bagian dasar tali pusat yang akan lepas. Pendarahan yang terjadi biasanya ringan dan akan berhenti dengan cepat jika diberikan tekanan yang lembut.
Maka dari itu ketahui cara identifikasi omfalitis di bawah ini:
- Kulit di sekitar tali pusat terlihat berwarna merah, bengkak, terasa hangat atau nyeri saat disentuh.
- Memiliki nanah berwarna kuning atau hijau yang keluar dari kulit di sekitar tali pusat.
- Memiliki bau yang tidak sedap.
- Si Kecil mengalami demam.
- Bayi terlihat rewel, tidak nyaman, atau sangat mengantuk.
Jika si Kecil memiliki tanda seperti diatas maka segera konsultasi ke dokter anak.
Penanganan Omfalitis pada Bayi
Untuk mengetahui penanganan yang tepat biasanya dokter akan mengambil sampel dari area tali pusat yang terinfeksi. Kemudian sampel akan diperiksa ke laboratorium untuk mengetahui jenis kuman yang dapat menyebabkan infeksi. Maka dari itu ketahui penanganannya:
1. Infeksi Ringan
Jika si Kecil mengalami infeksi ringan dengan sedikit nanah dan si Kecil tetap terlihat sehat dokter akan memberikan salep. Mom hanya perlu mengoleskan salep di kulit sekitar area pusar dalam beberapa kali.
2. Infeksi Berat
Jika si Kecil mengalami infeksi berat maka kemungkinan besar harus dirawat di rumah sakit dan berikan antibiotik melalui infus. Pengobatan dengan infus dapat dilakukan selama 10 hari kemudian dilanjut dengan antibiotik minum di rumah.
3. Tindakan Tambahan
Dalam beberapa kasus infeksi yang parah harus dikeringkan dengan melakukan bedah. Jika ada jaringan yang rusak atau mati karena infeksi maka dokter harus melakukan operasi Kecil.
Artikel lainnya: 4 Cara Menggendong Bayi Baru Lahir: Tips Aman untuk New Parents
Mencegah Terjadinya Omfalitis
Supaya si Kecil terhindar dari infeksi maka beberapa langkah untuk mencegah terjadinya omfalitis yaitu:
- Menjaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum memegang bayi, terutama saat membersihkan tali pusat.
- Ikuti petunjuk dokter tentang membersihkan dan merawat tali pusat.
- Melakukan vaksin dengan lengkap sesuai jadwal, hal ini dapat membantu melindungi bayi dari infeksi.
- Selama kehamilan harus melakukan pemeriksaan secara rutin agar kesehatan Mommil dan bayi terpantau dengan baik.
Omfalitis pada bayi bisa berbahaya jika tidak segera ditangani. Jika muncul tanda infeksi seperti kemerahan, bengkak, atau nanah di area pusar, segera konsultasikan ke dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk mendapatkan perawatan yang tepat.
0 Comments