Croup adalah penyakit pernapasan yang sering terjadi pada anak-anak di bawah usia 5 tahun. Batuk croup menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun, area yang terinfeksi yaitu trakea, laring, dan bronkus. Sebagian besar anak yang mengalami batuk croup akan membaik jika diobati dengan obat anti radang dan beberapa perawatan ringan di rumah. Maka dari itu ketahui gejala yang terjadi agar pengobatan dapat dilakukan dengan langkah yang tepat.
Artikel lainnya: Sering Batuk dan Pilek? Kenali Ciri-Ciri ISPA pada Anak!
Apa Itu Croup pada Anak?
Croup adalah infeksi saluran pernapasan yang sering menyerang anak-anak di bawah usia 3 tahun. Penyebab batuk croup karena adanya infeksi virus yang menyebabkan bengkak pada kotak suara dan saluran napas utama.
Croup adalah kondisi yang terjadi akibat infeksi virus yang menyebabkan bengkak pada kotak suara dan saluran napas utama. Pembengkakan ini membuat saluran napas di bawah pita suara menjadi sempit, sehingga si Kecil akan bernapas dengan suara yang keras dan terasa sulit.
Gejala Croup Pada si Kecil
Croup adalah infeksi saluran napas yang gejalanya bisa berbeda pada setiap anak, dan dapat berubah seiring waktu, terutama jika infeksinya bergerak dari hidung ke bagian saluran pernapasan bawah. Gejala yang timbul yaitu:
- Gejala yang ditimbulkan yaitu hidung berair disertai dengan batuk ringan.
- Memiliki batuk yang khas seperti gonggongan anjing laut.
- Suara si Kecil menjadi serak atau menangis dengan suara yang parau.
- Mengalami demam ringan.
- Gejala selanjutnya yaitu memiliki napas yang berisik atau mendesis saat menarik napas.
Gejala yang ditimbulkan semakin parah di malam hari sehingga si Kecil dapat terbangun. Croup adalah kondisi yang sering kambuh di waktu malam, sehingga meskipun batuk croup anak membaik di pagi hari, gejalanya dapat kembali muncul di siang atau malam hari.
Artikel lainnya: Kenali Perbedaan Batuk Biasa dan Pneumonia pada Bayi
Croup Berbeda dari Batuk Biasa?
Batuk croup anak dan batuk rejan memiliki kemiripan karena menyebabkan batuk yang khas pada anak-anak. Namun, batuk rejan terjadi karena infeksi bakteri, sedangkan croup adalah infeksi yang disebabkan oleh virus. Batuk rejan memiliki suara yang lebih tinggi karena terjadi pada pertusis dan disertai napas tajam seperti whoop.
Karena memiliki penyebab yang berbeda, batuk rejan dapat dicegah dengan menggunakan vaksin dan diobati dengan antibiotik. Croup adalah infeksi virus, sehingga tidak dapat dicegah dengan vaksin maupun diobati dengan antibiotik. Batuk croup biasanya sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, sedangkan batuk rejan bisa berlangsung lebih lama.
Apakah Batuk Croup Sering Terjadi?
Batuk croup anak cukup sering terjadi setiap tahun. Sekitar 7% anak di bawah usia 5 tahun perlu dirawat di rumah sakit karena batuk croup yang cukup parah, dan biasanya lebih sering terjadi pada anak laki-laki. Croup adalah kondisi yang umumnya ringan, di mana sebagian besar kasus tidak memerlukan perawatan khusus, dan hanya kurang dari 1% yang termasuk berat atau serius.
Apa Penanganan yang Harus Dilakukan?
Cara menangani batuk croup anaktergantung dari gejala yang dialami si Kecil serta usia dan kondisi kesehatan secara umum. Croup adalah infeksi yang memerlukan perhatian khusus, terutama jika gejalanya memburuk. Berikut gejala dan penanganan yang dapat dilakukan Mom:
Gejala Berat
Jika si Kecil mengalami kesulitan bernapas atau gejalanya parah, mungkin harus dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan yang tepat. Croup adalah kondisi yang gejalanya bisa berubah-ubah tergantung tingkat keparahannya, sehingga dokter akan melakukan langkah seperti ini:
- Obat hirup dapat membantu melegakan napas si Kecil dan meredakan suara yang berisik.
- Jika anak tidak bisa minum obat maka dapat diberikan steroid, karena hal ini dapat meredakan bengkak di saluran pernapasan.
- Obat tambahan seperti paracetamol dapat meredakan alergi atau refluks asam di lambung.
- Pengobatan batuk croup anak tidak dapat disembuhkan dengan antibiotik.
Gejala Ringan
Jika si Kecil memiliki gejala ringan maka dapat diobati di rumah dengan perawatan seperti ini:
- Istirahat yang cukup dan minum air yang cukup agar tubuh tetap terhidrasi.
- Jauhkan asap rokok dari si Kecil.
- Jaga posisi kepala si Kecil agar tetap tegak saat tidur, namun jangan gunakan bantal lebih dari satu pada anak di bawah usia 1 tahun.
- Tidur satu kamar dengan si Kecil untuk membantu jika mereka kesulitan bernapas di malam hari.
- Tetap tenang dan jangan panik karena ketakutan akan membuat si Kecil sulit bernapas.
- Bantu si Kecil merasa nyaman dengan memeluk atau berikan mainan favoritnya.
Artikel lainnya: Sakit Telinga pada Anak: Apa Bahayanya Jika Tidak Ditangani?
Uap dan Udara
Menghirup udara yang lembab dapat membantu si Kecil bernapas dengan lega maka dari itu ikuti langkah di bawah ini:
- Gunakan humidifier atau pelembab udara di kamar si Kecil.
- Letakan waslap hangat dan basah di dekat hidung dan mulut.
- Buat ruang uap di kamar mandi, kemudian nyalakan air panas di ruangan penuh uap dan duduk temani si Kecil selama 15-20 menit.
- Jika si Kecil terbangun di malam hari maka selimuti dan bawa keluar selama beberapa menit.
Croup bukan batuk biasa, tapi infeksi virus yang bisa menyebabkan sesak napas pada anak. Sebagian besar kasus bisa ditangani di rumah, namun jika gejala memburuk, segera konsultasikan ke dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk penanganan yang tepat dan aman.
0 Comments