Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Memahami Kolik pada Bayi dan Cara Mengatasinya di Rumah

kolik pada bayi

Kolik pada bayi merupakan kondisi yang paling sering terjadi dan tidak menimbulkan masalah yang serius, biasanya terjadi saat usia si Kecil 2-3 minggu. Bayi yang mengalami kolik biasanya akan menangis secara terus menerus dan susah untuk ditenangkan. Tangisan bayi biasanya akan memuncak ketika usia si Kecil mencapai 6 minggu dan akan mereda pada usia 12 minggu. 

Kolik pada bayi terjadi tanpa ada penjelasan dan hal ini bukan berarti Mom gagal dalam merawat si Kecil. Maka dari itu penting untuk mengetahui edukasi serta dukungan untuk melewati fase ini, simak cara mengatasi kolik pada artikel ini. 

Artikel lainnya: Apa Itu Retinoblastoma Anak? Ini Fakta yang Perlu Diketahui! 

disc 10% pasien baru ks

Apa Itu Kolik pada Bayi?

Kolik pada bayi merupakan kondisi dimana bayi yang menangis secara terus menerus tanpa alasan yang jelas, sehingga sulit untuk ditenangkan. Biasanya dokter akan mendiagnosis bayi terkena kolik ketika si Kecil menangis lebih dari 3 jam dalam sehari, menangis selama 3 hari dalam seminggu, dan biasanya berlangsung lebih dari 3 minggu. 

Bayi belum bisa berkomunikasi maka dari itu mereka hanya bisa menangis untuk menyampaikan kebutuhan. Namun, kolik pada bayi memiliki tangisan yang berbeda biasanya tangisan sangat kencang, sulit ditenangkan, dan sering terjadi dalam waktu yang lama. Saat si Kecil menangis bayi terlihat sehat dan normal. 

Kolik yang terjadi pada si Kecil biasanya tidak berbahaya dan akan hilang dengan sendirinya. Kondisi ini akan sangat melelahkan sehingga membuat Mom menjadi stres dan depresi setelah melahirkan. 

Penyebab Terjadinya Kolik Pada Bayi

Dokter belum mengetahui penyebab pasti terjadinya kolik pada bayi, namun kemungkinan terjadinya kolik yaitu: 

  • Biasanya bayi akan sensitif terhadap rangsangan baru, misalnya sensitif terhadap cahaya, suara, dan lingkungan sekitar. Respon tubuh setiap anak berbeda maka dari itu menangis merupakan respon mereka dalam beradaptasi. 
  •  Bayi belum bisa menenangkan diri sendiri, sistem saraf bayi masih dalam tahap perkembangan. Namun, seiring berjalannya waktu dan otak tumbuh mereka akan mengendalikan diri dan kolik akan hilang dengan sendirinya. 

Pendapat lain dari penyebab kolik yaitu: 

  • Gas di perut, beberapa ahli berpendapat bahwa kolik terjadi karena adanya gas. Biasanya bayi yang mengalami kolik akan sendawa atau kentut lebih banyak namun kemungkinan ini terjadi karena si Kecil terlalu banyak menelan udara saat menangis. 
  • Alergi susu sapi, jika si Kecil alergi susu maka akan menyebabkan perut sakit, namun hal ini belum terbukti secara pasti. Dengan mengganti susu formula akan menghilangkan kolik. 

Artikel lainnya: Bagaimana Cara untuk Mencegah Penyakit Cacingan pada Anak-Anak? 

Ciri-Ciri Kolik pada Bayi

Kolik biasanya terjadi pada bayi usia 2 hingga 3 minggu, ciri kolik pada bayi ditandai dengan menangis secara terus-menerus dan sulit ditenangkan. Meskipun terlihat tampak sehat dan cukup makan kondisi ini bisa saja terjadi. Durasi menangis si Kecil biasanya 3 jam sehari tanpa alasan yang jelas. 

Kolik pada bayi akan membuat Mom dan Ayah terasa stres dan lebih sering mengunjungi dokter. Gejala kolik biasanya terjadi di malam hari, wajahnya terlihat merah, menarik kakinya ke arah perut, dan perut terasa tegang. Bayi yang mengalami kolik susah untuk ditenangkan sehingga dokter harus melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui penyebab lain.

Cara Menenangkan dan Mengatasi Kolik di Rumah

Kolik pada bayi merupakan hal yang paling sering terjadi bagi bayi yang baru lahir. Meski kondisi ini tidak berbahaya, tangisan bayi yang berkepanjangan bisa membuat orang tua kelelahan. Maka dari itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara mengatasi kolik pada bayi agar si Kecil bisa lebih nyaman dan orang tua pun tidak stres. 

Berikut beberapa cara menenangkan dan mengatasi kolik di rumah:

Pada saat pemberian susu

  • Gunakan botol susu yang melengkung agar si Kecil menyusu dengan tegak. 
  • Setelah bayi menyusu maka sendawakan agar tidak ada udara di perut. 
  • Pilih botol susu yang memiliki kantong khusus untuk mengurangi udara yang masuk. 

Cara menenangkan bayi kolik beberapa metode ini bisa digunakan yaitu: 

  • Pastikan si Kecil tidak lapar, namun jangan paksa si Kecil menyusui jika ia menolak. 
  • Ubah posisi bayi dengan menggendong dengan posisi menghadap ke dada. 
  • Mandikan bayi dengan air hangat. 
  • Ajak si Kecil jalan-jalan keluar rumah. 
  • Gendong dengan gaya memeluk agar si Kecil merasa nyaman. 
  • Bicara dengan lembut agar menenangkan si Kecil. 

Artikel lainnya: Tips Mengatasi Radang Tenggorokan pada Anak Secara Aman dan Alami 

Kapan Harus ke Dokter?    

Sebelum mengira apakah si Kecil mengalami kolik, periksa tanda lain seperti demam mencapai suhu 38°C atau lebih, sering diare, tangisan yang terdengar berbeda, dan tampak lebih rewel ketika disentuh. Bayi juga bisa bernapas lebih cepat hingga mengalami kesulitan bernapas. Jika tanda-tanda ini muncul, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Namun, jika tidak ditemukan tanda-tanda tersebut, orang tua bisa mulai menerapkan cara mengatasi kolik pada bayi secara mandiri di rumah.

Biasanya bayi akan minum susu lebih sedikit dan tampak lebih lemas dari biasanya. Jika mengalami gejala di atas, maka sebaiknya Mom dan Ayah harus membawanya ke dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Selain itu, penting juga untuk mengetahui cara mengatasi kolik pada bayi agar tangisan si Kecil dapat ditangani dengan tepat dan tidak semakin membuatnya tidak nyaman.

Kolik pada bayi memang bisa membuat orang tua khawatir, tetapi kondisi ini umumnya tidak berbahaya dan akan membaik seiring waktu. Penanganan di rumah dengan cara yang tepat dapat membantu meredakan gejalanya.

Jika Mom membutuhkan bantuan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter anak di KS Women and Children Clinic. Tim profesional siap mendampingi Mom dalam merawat si Kecil dengan aman dan tenang.

Penulis

Penulis

Tanggal

05/21/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

05/21/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Jangan Abaikan! Ini Tanda Bahaya Meningitis pada Anak

Jangan Abaikan! Ini Tanda Bahaya Meningitis pada Anak

Meningitis pada bayi lebih banyak dialami daripada anak-anak hal ini terjadi karena adanya bakteri yang berasal dari saluran pernapasan. Pada bayi baru lahir meningitis sering muncul karena adanya infeksi bakteri di dalam darah. Gejala yang biasanya terjadi pada...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares