Kondisi puting yang lecet tentunya menimbulkan rasa nyeri saat menyusui. Hal ini dapat menghambat proses meng-ASI-hi bahkan mengurangi produksi ASI baik dari kualitas dan kuantitasnya. Bayi menjadi rewel karena kurang ASI ditambah Momsui yang merasa gelisah karena rasa tidak nyaman saat menyusui. Kondisi ini dapat dicegah dan diatasi jika Momsui mengetahui penyebab dan cara mengatasinya.
Penyebab puting payudara lecet saat menyusui
Pelekatan yang tidak tepat
Proses menyusui yang optimal didukung dengan pelekatan yang tepat. Posisi mulut bayi menghisap seluruh atau sebagian areola (bagian kulit berwarna gelap di sekitar puting payudara). Jika pelekatan mulut bayi hanya menghisap bagian puting saja, maka gesekan pada puting akan lebih banyak dan menyebabkan puting menjadi lecet.
Masalah pompa ASI
Sama seperti saat menyusui secara langsung (DBF), memompa ASI juga beresiko membuat puting lecet jika posisi pompa ASI tidak pas. Nyeri dan lecet pada puting dapat terjadi karena pengaturan pompa ASI yang terlalu cepat mode hisapannya. Pemilihan corong atau pelindung payudara yang ukurannya tidak pas juga dapat membuat puting terus bergesekan dan menimbulkan luka lecet.
Posisi menyusui yang tidak pas
Ketika tubuh ibu atau bayi tidak sejajar, bayi cenderung menoleh atau menarik puting untuk bisa menyusu. Sehingga menimbulkan gesekan dan tarikan pada puting yang perih dan nyeri. Posisi menyusui yang tidak tepat juga dapat membuat bayi hanya menghisap ujung puting, bukan seluruh areola yang akhirnya menyebabkan rasa sakit saat menyusui.
Pembengkakan payudara
Kondisi payudara Momsui yang bengkak terjadi karena kelebihan volume ASI. Hal ini biasa terjadi pada minggu pertama setelah melahirkan. Pembengkakan payudara dapat menyebabkan jaringan puting meregang dan akhirnya pecah-pecah.
Penggunaan botol susu
Cara bayi menghisap ASI saat menggunakan botol, berbeda dengan ketika bayi menyusu langsung dari payudara. Aliran susu lebih mudah didapat saat bayi minum dari botol dot, sehingga bayi cenderung menghisap dengan cara berbeda dan kurang efektif saat mencoba menyusu dari payudara. Bisa jadi, bayi akan menarik atau hanya menghisap puting saja yang akhirnya akan membuat puting payudara menjadi lecet.
Cara mengatasi
Perbaiki posisi menyusui
Posisi yang tepat antara Momsui dan bayi sangat menentukan perlekatan dan mencegah nyeri dan lecet pada puting. Pastikan posisi Momsui sejajar dengan bayi, posisi kepala bayi menghadap payudara dengan pelekatan yang pas. Posisi menyusui yang benar dapat mencegah resiko puting lecet pada payudara.
Pastikan pelekatan tepat
Posisi pelekatan yang tepat yaitu mulut bayi menghisap seluruh atau sebagian areola pada payudara Momsui. Jika pelekatan tepat, hisapan bayi saat menyusu tidak akan terlalu kuat namun pemberian ASI tetap optimal.
Perbaiki teknik memompa ASI
Posisi corong atau flange pada pompa ASI sebaiknya menutupi bagian aerola dengan maksimal. Sehingga proses pemompaan ASI tidak akan menyebabkan nyeri dan lecet pada puting.
Teruskan menyusui
Berhenti menyusui karena puting payudara lecet justru dapat mempengaruhi produksi ASI dan menyebabkan payudara menjadi bengkak. Momsui bisa teruskan memberikan ASI pada bayi dengan pelekatan dan posisi yang tepat. Luka lecet payudara bisa sembuh dengan sendirinya.
Kenakan bra berbahan katun
Payudara memiliki lapisan kulit yang tipis dan sensitif. Sebaiknya gunakan bra berbahan katun yang lembut dan menyerap keringat untuk mencegah iritasi. Pastikan ukuran bra yang dipakai Momsui pas dan tidak terlalu ketat. Karena bra yang terlalu ketat menyebabkan gesekan yang berlebih dan menyebabkan puting payudara menjadi lecet.
Hindari penggunaan sabun yang keras
Sabun yang keras mengandung deterjen, pewangi dan alkohol membuat kulit menjadi lebih kering dan mudah iritasi. Jenis sabun tersebut juga mengurangi kadar minyak pada kulit sehingga mengurangi kelembapannya.
Jika puting Momsui lecet, sebaiknya gunakan sabun alami yang biasanya terbuat dari tumbuhan dan bebas alkohol, pewangi dan deterjen. Sabun berbahan alami lebih aman dan tidak membuat kulit menjadi kering bahkan lecet.
Oleskan krim
Krim berbahan minyak kelapa dapat melembabkan kulit dan mengurangi risiko pecah-pecah. Selain itu, Momsui juga dapat mengoleskan ASI karena memiliki sifat antibakteri dan dapat mencegah pecah-pecah pada puting.
Menggunakan kompres dengan air dingin
Payudara dan puting yang nyeri dan lecet dapat diatasi dengan memberi kompres air dingin. Kompres ini memberikan rasa rileks pada payudara dan mengurangi rasa sakit pada puting yang lecet.
Jika payudara bengkak, sebaiknya perah terlebih dahulu sebelum menyusui
Ketika bayi menyusu pada payudara yang bengkak, mulut bayi akan kesulitan menempel dengan benar karena areola menjadi terlalu tegang dan keras. Kondisi ini membuat bayi menarik puting lebih kuat dan meningkatkan risiko puting lecet.
Untuk mengatasinya, perahl sedikit ASI terlebih dahulu sampai payudara terasa lebih lunak. Sehingga perlekatan antara mulut bayi dan payudara Momsui berada di posisi yang tepat.
Puting payudara lecet berapa lama bisa sembuh ?
Puting lecet bisa sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari atau beberapa minggu. Durasi penyembuhan bisa saja bervariasi tergantung kondisi tubuh Momsui dan tingkat keparahan luka lecetnya.
Luka atau lecet puting yang ringan bisa berkurang setelah beberapa jam atau beberapa hari. Namun, jika sudah terlalu lama dan dalam penyembuhannya bisa memakan waktu 2-3 minggu.
Apakah puting lecet mempengaruhi ASI?
Puting yang lecet dapat mempengaruhi produksi kuantitas ASI jika Ibu mengurangi frekuensi menyusui karena rasa perih pada puting. Jika frekuensi menyusui berkurang, maka produksi ASI akan berkurang dan tidak sebanyak biasanya. Oleh karena itu, disarankan untuk tetap menyusui meskipun puting terasa perih dan lecet. Hal ini untuk menjaga kuantitas ASI agar tetap diproduksi seperti biasanya.
Apakah harus tetap menyusui ketika puting lecet?
Ya, Momsui sebaiknya tetap menyusui ketika puting sedang lecet. Sebaliknya, jika Momsui tidak menyusui maka produksi ASI akan berkurang. Bahkan payudara Momsui bisa menjadi bengkak dan nyeri.
Untuk penyembuhan puting lecet dan pemberian ASI lebih maksimal, Momsui bisa berkonsultasi langsung dengan dokter konselor ASI bersertifikat di KS Women and Children Clinic. Dengan berkonsultasi langsung pada tenaga profesional di bidang laktasi Momsui akan mendapat berbagai panduan yang tepat. Misalnya pelekatan ASI, posisi menyusui yang tepat dan mengatasi kendala pemberian ASI sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh Momsui.
Ditinjau oleh : dr. Fathtiara Inayati, CBS (Konselor Laktasi)
Jadwal Praktik
KS Palem Semi Tangerang
Sabtu & Minggu 09.00-12.00
KS Karang Tengah Tangerang
Kamis & Jumat 14.00-17.00









0 Comments