Beberapa Ibu hamil kesulitan dalam mendeteksi apakah perut mereka buncit atau sedang hamil, karena gejalanya hampir mirip. Jika Mom merasa ragu mengenai perbedaan perut buncit dan hamil, disarankan untuk melakukan tes kehamilan. Beberapa wanita merasakan tanda hamil berupa perut kembung, namun gejalanya tidak selalu sama, sehingga sulit untuk membedakan perut buncit dan hamil tanpa adanya tes.
Apa Itu Perut Buncit?
Kehamilan memang bisa membuat perut terasa kembung, tapi itu bukan satu-satunya tanda kehamilan. Jika Mom merasa bingung mengenai perbedaan perut buncit dan hamil, apalagi kembungnya tidak kunjung hilang, sebaiknya segera periksa ke dokter kandungan. Dengan begitu, Mom bisa tahu penyebab pastinya dan mendapat penanganan yang tepat. Berikut ini beberapa penyebab umum perut kembung yang perlu diketahui:
1. Siklus Menstruasi
Sekitar 51% wanita mengalami perut kembung saat haid, bahkan sebagian sudah merasakannya sebelum haid dimulai. Hal ini terjadi karena adanya perubahan yang disebabkan oleh perubahan hormon estrogen dan progesteron selama siklus menstruasi berlangsung. Namun, penting untuk mengetahui perbedaan perut buncit dan hamil, karena gejalanya bisa mirip, terutama jika Mom merasa perut kembung berlangsung lebih lama dari biasanya.
2. Jenis Makanan Tertentu
Beberapa jenis makanan bisa membuat perut kembung, seperti sayuran kol, kembang kol, dan brussel sprouts. Produk susu yang dikonsumsi oleh Mom juga menyebabkan kembung, hal ini terjadi karena tubuh tidak toleran terhadap laktosa. Penyebab lain yang sering ditemui adalah kacang-kacangan. Jika perut kembung berlangsung lama, penting untuk mengetahui perbedaan perut buncit dan hamil agar bisa menentukan langkah yang tepat.
Artikel lainnya: Bahaya Asap Rokok bagi Ibu Hamil: Ancaman Serius untuk Janin
3. Makan yang Terlalu Cepat
Jika Mom makan dengan cepat, hal ini menimbulkan menelan banyak udara yang menyebabkan gas di perut sehingga terjadilah kembung. Mengunyah permen karet atau minum pakai sedotan bisa membuat perut kembung karena udara ikut tertelan. Tapi jika kembungnya terus berlanjut dan Mom bingung dengan gejalanya, penting untuk tahu perbedaan antara perut buncit dan hamil supaya bisa mengenali apakah itu tanda kehamilan atau hanya masalah pencernaan.
4. Kista Ovarium
Perlu diketahui bahwa kista ovarium merupakan kantung berisi cairan yang muncul di ovarium. Kista dapat menyebabkan rasa sakit dan kembung di bawah perut. Jika Mom bingung membedakan antara perut buncit dan hamil, penting juga untuk mempertimbangkan kemungkinan lain seperti kista ovarium, karena kondisi ini juga bisa menyebabkan perut kembung dan terasa penuh. Sebagian kista tidak menimbulkan bahaya, namun beberapa jenis kista bisa menjadi ganas. Maka dari itu, periksakan diri ke dokter kandungan untuk mengetahui jenis kista tersebut berbahaya atau tidak.
5. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
IBS merupakan gangguan pencernaan yang menyebabkan kram di perut, diare, dan perut kembung. Beberapa orang yang mengalami IBS merasa tidak nyaman di perut atau terasa penuh di perut. Jika Mom merasa bingung antara perbedaan perut buncit dan hamil, IBS bisa menjadi penyebab kembung yang sering terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memeriksakan diri ke dokter untuk memastikan apakah gejala tersebut berkaitan dengan IBS atau kondisi lain.
Artikel lainnnya: Kenapa Tangan dan Kaki Bayi Bisa Dingin? Simak Penyebabnya!
Bagaimana Tanda Perut Hamil?
Tanda kehamilan bisa berbeda pada setiap orang, namun penting mengetahui ciri perut hamil dan memahami perbedaan perut buncit dan hamil.
1. Terlambat Menstruasi
Tanda ini paling sering terjadi jika Mom telat haid selama seminggu dan aktif berhubungan intim, maka sebaiknya segera lakukan tes kehamilan. Namun, perlu diingat bahwa terlambat haid tidak selalu berarti hamil. Kondisi ini juga bisa disebabkan oleh stres, perubahan berat badan yang drastis, atau gangguan hormon. Untuk memastikan, penting juga memahami perbedaan perut buncit dan hamil, terutama jika disertai gejala lain seperti perut terasa penuh atau membesar.
2. Kembung
Perut terasa kembung juga merupakan tanda awal kehamilan karena pengaruh hormon yang mirip dengan gejala menstruasi. Maka dari itu, Mom disarankan untuk melakukan tes kehamilan. Karena gejalanya mirip, penting juga memahami perbedaan perut buncit dan hamil agar tidak salah mengartikan kondisi tubuh.
3. Mual dan Muntah
Mual di pagi hari, atau yang biasa dikenal dengan morning sickness, juga merupakan tanda kehamilan. Perlu diketahui bahwa morning sickness tidak hanya terjadi di pagi hari, tetapi bisa berlangsung sepanjang hari. Agar tidak bingung dengan gejala lain, penting juga memahami perbedaan perut buncit dan hamil, terutama jika disertai tanda-tanda kehamilan lainnya.
4. Sering Buang Air Kecil
Jika Mom merasa buang air kecil secara berlebihan maka hal ini bisa jadi tanda dari awal kehamilan. Tanda awal kehamilan juga diikuti dengan rasa haus yang berlebihan.
5. Mengalami Perubahan pada Puting
Perlu diketahui bahwa perubahan pada warna puting bisa menjadi tanda awal kehamilan. Beberapa wanita bahkan dapat mengeluarkan cairan susu lebih awal. Namun, jika cairan yang keluar berwarna aneh atau berdarah, segera konsultasi dengan dokter kandungan. Selain memperhatikan tanda fisik ini, penting juga memahami beda perut buncit dan hamil agar tidak salah mengartikan perubahan yang terjadi pada tubuh.
6. Bercak Darah Ringan
Terjadinya bercak darah ringan saat usia kandungan 6–9 minggu bisa menjadi tanda awal kehamilan. Jika muncul sekitar 6–12 hari setelah pembuahan, kemungkinan besar itu adalah pendarahan implantasi. Tanda ini biasanya diiringi dengan kram ringan dan sering disalahartikan sebagai haid biasa. Oleh karena itu, penting juga memahami beda perut buncit dan hamil, agar tidak keliru menilai tanda-tanda awal kehamilan.
Artikel lainnya: Penyebab Step pada Anak dan Cara Mencegahnya Agar Tidak Terulang
Apa Perbedaan Perut Buncit dan Hamil?
Ibu hamil tidak selalu langsung menyadari apakah perutnya benar-benar hamil atau hanya kembung biasa. Hal ini wajar terjadi karena perut hamil biasanya baru terlihat jelas saat usia kandungan memasuki 12 minggu. Namun, banyak yang mengira bahwa perut yang membesar tersebut hanyalah akibat kembung biasa. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui beda perut buncit dan hamil agar tidak salah mengenali kondisi tubuh.
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim mulai membesar untuk memberi ruang pada janin yang sedang tumbuh. Karena itu, perut mulai terasa lebih keras dan bulat, berbeda dengan perut biasa. Perut gemuk atau kembung biasanya terasa lebih lunak dan memiliki lipatan lemak, bukan bentuk menonjol seperti perut Ibu hamil. Inilah mengapa penting memahami beda perut buncit dan hamil, agar tidak salah dalam menilai perubahan bentuk tubuh.
Perbedaan lain yang perlu diketahui yaitu dari perubahan berat badan. Pada kondisi biasa, berat badan biasanya akan bertambah di area paha, wajah, dan payudara. Sedangkan pada kehamilan, perut cenderung hanya membesar di bagian perut bawah. Inilah salah satu perbedaan perut buncit dan hamil yang dapat diperhatikan untuk membantu mengenali tanda-tanda kehamilan secara fisik.
Kapan Harus ke Dokter?
Perut kembung tidak perlu dikhawatirkan, namun jika Mom merasa hamil, maka langkah yang harus dilakukan adalah dengan mencoba tes kehamilan. Jika kembung berlangsung selama beberapa hari dan tidak membaik, sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang perbedaan perut buncit dan hamil, simak tips mengatasi rasa kembung, baik karena hamil atau kondisi lainnya, di bawah ini:
- Makan secara perlahan.
- Minum air yang cukup.
- Konsumsi makanan tinggi serat.
- Makan dengan porsi kecil namun sering.
Mengetahui perbedaan antara perut buncit dan tanda kehamilan penting agar Mom bisa segera mengambil tindakan yang tepat. Untuk kepastian dan pemeriksaan lebih lanjut, konsultasikan dengan dokter kandungan di KS Women and Children Clinic yang siap membantu Mom dengan layanan profesional.
0 Comments