Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Pneumotoraks Adalah Masalah Paru pada Bayi Baru Lahir, Bahayakah?

Pneumotoraks adalah

Pneumotoraks adalah salah satu sindrom kebocoran udara yang sering dialami oleh bayi baru lahir. Kondisi ini biasanya terjadi ketika udara masuk ke ruang antara dua lapisan pelindung paru-paru seperti pleura viseral dan parietal. Pneumotoraks sendiri biasanya terjadi pada bayi baru lahir , penyakit ini juga menimbulkan komplikasi seperti pendarahan pada otak, penyakit paru kronis, hingga kematian terutama pada bayi prematur dan bayi dengan sakit berat. 

Artikel lainnya: Tips dan Trik Perawatan Bayi Baru Lahir yang Wajib Diketahui 

disc 10% pasien baru ks

Apa Itu Pneumotoraks pada Bayi?

Pneumotoraks pada bayi baru lahir adalah kondisi yang terjadi ketika adanya udara diantara dua lapisan pelindung paru-paru, yaitu pleura parietal dan pleura visceral. Udara tersebut menekan paru-paru dan menyebabkan paru-paru mengempis, kondisi ini dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani segera. 

Pneumotoraks adalah kondisi ketika udara masuk ke rongga antara paru-paru dan dinding dada, sehingga menekan paru-paru dan menyebabkan gangguan pernapasan. Pneumotoraks dapat terjadi pada semua bayi yang baru lahir, namun bayi prematur lebih rawan terkena penyakit ini. 

Kondisi ini bisa muncul tanpa sebab yang jelas atau akibat trauma, seperti penggunaan alat bantu napas. Namun, penyakit ini juga dapat mengancam bayi cukup bulan yang sehat tanpa gejala sebelumnya.

Penyebab Terjadinya Pneumotoraks pada Bayi

Pneumotoraks adalah kondisi yang terjadi ketika kantung udara kecil yang ada di dalam paru-paru pecah karena mengembang terlalu sering. Udara yang berasal dari kantung ini kemudian bocor ke ruang antara paru-paru dan dinding dada, sehingga paru-paru mengempis. Penyebabnya yaitu:

  • Sindrom gangguan pernapasan, biasanya terjadi pada bayi prematur karena paru-paru mereka belum memproduksi cukup surfaktan, sehingga menyebabkan paru-paru kolaps. 
  • Ventilator, atau alat bantu napas dapat memberikan tekanan udara yang terlalu tinggi sehingga paru-paru bayi terlalu mengembang dan pecah. 
  • Sindrom aspirasi mekonium merupakan kondisi dimana bayi menghirup feses pertamanya saat lahir sehingga menyebabkan sumbatan saluran napas. 
  • Infeksi paru, kondisi ini akan membuat paru-paru bayi menjadi lebih rapuh dan rentan mengalami kebocoran udara. 
  • Penyebab spontan dapat terjadi karena tekanan napas pertama sangat kuat namun, hal ini mungkin dipengaruhi oleh faktor keturunan. 

Artikel lainnya: Cara Merawat Tali Pusat Bayi Baru Lahir untuk Kesehatan si Kecil 

Gejala Pneumotoraks pada Bayi

Pneumotoraks pada bayi baru lahir biasanya tidak menunjukan gejala, namun jika keadaan ini semakin parah maka akan menimbulkan gejala seperti ini:

  • Napas secara terengah-engah. 
  • Mengendus saat menghembuskan napas. 
  • Memiliki warna kulit kebiruan. 
  • Dada tampak tidak seimbang atau menonjol dalam satu sisi karena udara yang tersumbat. 

Pneumotoraks pada Bayi Berbahaya?

Pneumotoraks pada bayi baru lahir sangat berbahaya jika menyebabkan gangguan pernapasan serius. Kondisi ini terjadi saat udara bocor dari paru-paru ke rongga dada, dan dapat membuat paru-paru bayi mengempis sebagian atau seluruhnya. 

Pneumotoraks adalah kondisi yang dalam kasus ringan dapat terjadi tanpa gejala dan dapat sembuh tanpa pengobatan. Namun jika pneumotoraks parah maka akan menyebabkan gagal napas sehingga membutuhkan alat bantu napas, hingga mengancam nyawa pada bayi prematur. Maka dari itu, penanganan yang cepat dan diagnosis dini sangat penting untuk mencegah terjadinya komplikasi.

Bagaimana Cara Menanganinya?

Cara menangani pneumotoraks pada bayi baru lahir tergantung pada gejalanya dan banyaknya udara yang terperangkap di rongga dada. Berikut cara menanganinya: 

  • Jika si Kecil memiliki gejala yang ringan atau tidak memiliki gejala sama sekali biasanya tidak perlu perawatan khusus. Hal ini dilakukan karena tubuh dapat menyerap udara yang terperangkap dengan sendirinya. 
  • Bayi yang memiliki gejala ringan bisa menyerang bayi cukup bulan dan dapat ditangani dengan oksigen tambahan melalui tudung oksigen atau selang kecil yang ada di hidung. Pengobatan ini memiliki tujuan agar si Kecil dapat menghirup oksigen yang lebih tinggi sehingga kadar oksigen di dalam darah tetap normal. 
  • Memiliki gejala sedang hingga berat, bayi akan kesulitan bernapas atau kadar oksigennya menurun, kemudian langkah yang dilakukan dokter yaitu mengeluarkan udara dari rongga dada. Hal ini dilakukan dengan memasukan jarum khusus untuk mengeluarkan udara yang dapat menekan paru-paru. 
  • Kemudian jika si Kecil memiliki kondisi yang parah maka bayi harus menggunakan alat bantu napas, dokter kemudian memasang selang khusus di dada agar si Kecil dapat mengeluarkan udara. Selang tersebut kemudian hanya digunakan selama beberapa hari hingga kondisi si Kecil membaik. 

Artikel lainnya: 4 Cara Menggendong Bayi Baru Lahir: Tips Aman untuk New Parents 

Bagaimana Pemulihan yang Tepat?

Pneumotoraks adalah kondisi yang bisa dialami bayi atau anak dan sebagian besar akan pulih selama beberapa hari. Setelah itu, dokter akan melakukan kontrol ulang dan rontgen dada untuk memastikan paru-paru benar-benar membaik. Mom pasti bertanya-tanya, apakah pneumotoraks akan kambuh lagi?

Pneumotoraks adalah kondisi yang bisa kambuh kembali, terutama jika si Kecil mengalaminya secara spontan. Risiko kambuhnya bisa mencapai 50% dan lebih tinggi terjadi pada anak-anak dibandingkan orang dewasa. Biasanya, kekambuhan ini terjadi dalam dua tahun setelah kejadian pertama.

Pneumotoraks pada bayi bisa berbahaya jika tidak segera ditangani, terutama pada bayi prematur atau yang mengalami gangguan pernapasan. Jika Mom melihat tanda-tanda sesak napas atau kulit bayi membiru, segera konsultasikan ke dokter kandungan atau dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk penanganan cepat dan tepat.

Penulis

Penulis

Tanggal

07/14/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

07/14/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares