Hipotermia pada bayi terjadi ketika suhu tubuh si Kecil turun di bawah 35°C. Suhu tubuh bayi yang sehat biasanya berkisar antara 36°C hingga 37,9°C. Meskipun suhu tubuh bayi bisa berubah-ubah, suhu terendah biasanya mencapai 35,5°C pada pagi hari, sedangkan di sore hari suhu bisa naik hingga 37,7°C jika diukur dengan termometer mulut. Namun, cara yang paling akurat untuk memeriksa suhu bayi adalah melalui pengukuran di dubur, di mana suhu normal pada pagi hari adalah 36°C dan pada sore hari bisa mencapai 37,9°C.
Artikel lainnya: Ikterus Adalah Warna Kuning pada Kulit Bayi, Apa Penyebabnya?
Apa Itu Hipotermia pada Bayi?
Hipotermia pada bayi adalah kondisi yang terjadi ketika suhu tubuh bayi turun secara drastis. Kondisi ini sangat berbahaya dan dapat mengancam nyawa si Kecil. Suhu normal pada bayi berkisar antara 36,5°C hingga 37,5°C. Jika suhu tubuh bayi berada di bawah 36,5°C, maka bayi mengalami hipotermia pada bayi yang memerlukan penanganan segera.
Tubuh manusia memiliki kemampuan termoregulasi, yaitu proses alami tubuh untuk menjaga suhu tetap stabil. Namun, bayi yang baru lahir kesulitan mengatur suhu tubuhnya sendiri sehingga lebih rentan mengalami hipotermia pada bayi. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk membantu menjaga suhu tubuh si Kecil dengan cara yang tepat agar terhindar dari risiko hipotermia pada bayi.
Penyebab Terjadinya Hipotermia
Ketahui penyebab terjadinya hipotermia yang dapat mengancam nyawa si Kecil di bawah ini:
1. Kelahiran Prematur dan Berat Badan Rendah
Bayi yang lahir terlalu cepat memiliki risiko tinggi mengalami hipotermia, bayi dengan berat badan di bawah 1,5 kg rentang mengalami suhu tubuh rendah. Penyebab bayi mengalami hipotermia karena lemak di dalam tubuhnya masih sedikit, tubuh mereka yang kecil dapat membuat panas menjadi cepat hilang, dan sistem saraf yang belum sempurna untuk mengatur suhu tubuh.
Cara yang dapat dilakukan Mom di rumah yaitu membungkus si Kecil dengan selimut yang pas dan nyaman. Pakaikan topi bayi jika si Kecil berada di tempat yang dingin. Yang terakhir yaitu mengurangi durasi mandi si Kecil agar si Kecil tidak kehilangan suhu panas di dalam tubuhnya.
2. Lingkungan yang Dingin
Bayi yang lahir cukup bulan juga bisa mengalami hipotermia jika si Kecil dilahirkan di ruangan yang dingin. Menjaga suhu tubuh si Kecil dengan cara mengeringkan tubuh bayi setelah lahir. Tempatkan si Kecil di tempat tidur yang memiliki lampu pemanas.
Artikel lainnya: Ini Penyebab Hipoglikemia pada Bayi yang Sering Diabaikan!
3. Gula Darah Rendah
Gula darah rendah atau yang disebut dengan hipoglikemia memiliki fungsi untuk memberikan energi pada tubuh. Jika si Kecil memiliki kelainan bawaan sejak lahir dan memiliki masalah kesehatan sedari kandungan maka perlu mengambil tindakan selanjutnya.
4. Infeksi
Beberapa infeksi yang dialami si Kecil dapat menyebabkan suhu tubuh menurun. Jenis infeksi yang dapat menyebabkan hipotermia yaitu meningitis yang menyebabkan si Kecil demam, namun dalam beberapa kasus suhu bayi turun secara drastis. Sepsis merupakan infeksi pada darah yang menyebabkan suhu tubuh turun.
Gejala Hipotermia
Hipotermia pada bayi memiliki gejala suhu 36,5°C dan gejala lainnya seperti di bawah ini:
- Bayi tampak lemas dan tidak aktif.
- Memiliki tangisan yang lemah.
- Kulit yang pucat dan dingin saat bersentuhan.
- Sulit untuk bernapas, sehingga memiliki napas yang tidak normal.
- Tidak mau menyusu sehingga berat badan turun secara drastis.
- Si Kecil tidak memiliki tenaga.
Bahaya Hipotermia
Bahaya hipotermia pada bayi merupakan kondisi yang serius dan tidak boleh dianggap remeh. Jika tidak segera ditangani, bahaya hipotermia pada bayi dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang serius, di antaranya yaitu:
- Bahaya hipotermia pada bayi pada tahap ringan (32°C – 35°C) dapat menyebabkan gangguan koordinasi, kesulitan berjalan, mudah terjatuh, bicara tidak jelas, dan penurunan kesadaran.
- Bahaya hipotermia pada bayi pada tahap sedang (30°C – 33°C) meliputi otot yang kaku, kesulitan bernapas, kehilangan kesadaran, gangguan pada darah, serta gula darah yang tidak stabil.
- Bahaya hipotermia pada bayi pada tahap berat (suhu di bawah 28°C) dapat menyebabkan henti jantung dan gangguan irama jantung yang berisiko mematikan.
Cara Mencegah Hipotermia
Cara yang dilakukan untuk mencegah terjadinya hipotermia pada bayi yang baru lahir secara prematur atau bayi cukup bulan yaitu:
1. Menjaga Suhu Ruang
Peneliti menyarankan agar si Kecil tetap berada di suhu ruang 25°C ada bayi yang lahir dalam waktu cukup bulan. Atur suhu ruangan 26-28°C jika si Kecil lahir prematur. Selama bersalin banyak Mom yang mengatur suhu ruang sesuai dengan kenyamanan Mom, padahal si Kecil membutuhkan suhu ruang yang lebih hangat.
2. Teknik Pemanasan Pasif
Pemanasan pasif dengan menggunakan alat bantu dapat mengurangi kehilangan pemanasan bayi. Cara yang dapat dilakukan oleh Mom yaitu pakaikan si Kecil topi poliuretan yang dapat menahan panas. Bungkus dengan kantong plastik khusus untuk menjaga suhu tubuh si Kecil.
Artikel lainnya: Cara Mencegah Hipotermia pada Anak Saat Cuaca Dingin
3. Teknik Pemanasan Aktif
Pemanasan aktif merupakan metode yang dapat memberikan panas secara langsung dengan menggunakan dua cara. Cara yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanas radiasi dan kontak kulit langsung dengan Mom.
Hipotermia pada bayi adalah kondisi berbahaya yang perlu diwaspadai. Segera lakukan pencegahan dengan menjaga kehangatan bayi sejak lahir. Jika Mom ingin berkonsultasi, jangan ragu menghubungi dokter anak atau dokter kandungan di KS Women and Children Clinic untuk mendapatkan saran dan perawatan terbaik.
0 Comments