Keracunan saat hamil merupakan masalah serius dan dapat mengancam nyawa Mommil dan janin. Racun beserta obat penawarnya dapat berdampak dalam jangka panjang, dan dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi. Penyebab keracunan kehamilan beraneka ragam mulai dari keracunan yang berasal dari makanan, obat, hingga zat kimia tertentu kemudian berdampak pada kesehatan Mommil, maka dari itu simak penjelasannya di artikel ini.
Artikel lainnya: Cara Mencegah dan Mengobati Wasir pada Ibu Hamil Secara Aman
Apa Itu Keracunan Kehamilan?
Keracunan kehamilan adalah kondisi Ibu hamil yang mengalami paparan zat beracun yang berasal dari berbagai macam sumber. Keracunan kehamilan bisa berasal dari makanan, obat, hingga bahan kimia yang berbahaya bagi Mom dan janin.
Kondisi ini sangat berbahaya karena selain mengganggu kesehatan Mommil, keracunan juga dapat menyebabkan gangguan pada janin, cacat bawaan hingga kematian pada janin. Namun, pada kasus ini pengobatan keracunan kehamilan masih terbatas, sehingga penanganannya menjadi tantangan tersendiri.
Penyebab Keracunan Kehamilan
Penyebab keracunan kehamilan belum diketahui secara pasti namun, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab keracunan kehamilan di bawah ini:
- Perubahan hormonal: Selama kehamilan tubuh Mommil mengalami perubahan hormon yang sangat besar. Perubahan ini menjadi penyebab terjadinya keracunan saat kehamilan.
- Faktor psikologis: Gestosis sering terjadi pada wanita yang mengalami kesulitan dalam menerima kondisinya sebagai Ibu hamil. Tekanan psikologis selama hamil dapat memicu munculnya gejala keracunan.
Artikel lainnya: Cara Mendiagnosis dan Mengobati Anemia Hemolitik pada Bayi
Gejala Keracunan pada Ibu Hamil
Keracunan saat kehamilan ditandai dengan perut yang tidak nyaman seperti kram perut, mual, muntah, diare, hingga demam. Munculnya gejala keracunan kehamilan berbeda-beda pada setiap orang, karena hal ini tergantung pada waktu memakan makanan yang terkontaminasi atau jenis keracunan yang dialami.
1. Listeria
Infeksi listeria sering menyerang Ibu hamil dan bisa menjadi salah satu penyebab keracunan kehamilan. Gejalanya biasanya muncul cukup lama, sekitar satu minggu hingga satu bulan setelah terpapar. Tanda lainnya yang sering dialami yaitu demam, nyeri otot, sakit kepala, hingga rasa lelah selama hamil.
2. Salmonella
Gejala salmonella biasanya muncul dalam waktu 6 jam hingga 6 hari setelah terpapar racun. Kondisi ini dapat menjadi salah satu pemicu keracunan kehamilan dan menyebabkan Mommil mengalami sakit perut, muntah, hingga diare.
3. Norovirus
Norovirus menimbulkan gejala 12 hingga 48 jam setelah terpapar makanan atau minuman yang tidak steril. Gejala yang terjadi yaitu kram perut, diare, muntah dan mual.
4. Kondisi Lain yang Perlu Diperhatikan
Beberapa kondisi lain menimbulkan gejala yang hampir sama dengan keracunan makanan. Gejala gastroenteritis atau flu perut yang terjadi karena infeksi bakteri atau virus. Namun, gejala gastroenteritis dapat menyebar, hal ini sangat berbeda dengan keracunan makanan yang tidak menular sama sekali.
Perlu diketahui bahwa morning sickness gejalanya juga mirip dengan keracunan makanan. Namun, perbedaannya morning sickness terjadi pada 12 minggu pertama kehamilan, namun morning sickness juga dapat terjadi selama kehamilan.
Bagaimana Caranya Mom Mengalami Keracunan Kehamilan?
Dalam banyak kasus, keracunan terjadi karena tindakan sengaja seperti meracuni diri sendiri. Perlu diketahui bahwa kasus keracunan yang terjadi karena orang lain sangat jarang.
Pada Ibu hamil keracunan sering terjadi tanpa disengaja, hal ini terjadi karena Mommil salah minum obat karena tidak konsultasi dengan dokter. Kemungkinan lain Mommil keracunan yaitu Mommil mengonsumsi makanan yang sudah terkontaminasi bakteri, seperti daging atau ikan mentah, makanan basi atau minuman kadaluarsa.

Artikel lainnya: USG Berapa Kali Harus Dilakukan agar Janin Tumbuh Optimal?
Keracunan Kehamilan dapat Diobati?
Keracunan kehamilan dapat diatasi, simak cara menanganinya di rumah, hingga konsultasi dengan dokter di bawah ini:
Perawatan di Rumah
Jika Mommil mengalami keracunan makanan di Rumah maka langkah yang dapat dilakukan yaitu segera periksa ke dokter. Namun beberapa langkah ini dapat membantu pemulihannya:
Saat keracunan nafsu makan biasanya menurun, namun Mommil harus makan agar tubuh tidak terasa lemas dan janin mendapatkan nutrisi. Maka dari itu Mom dapat memilih makanan yang ringan, rendah lemak dan tidak membuat iritasi, makanan yang dapat dimakan yaitu:
- Biskuit tawar.
- Roti panggang.
- Bubur.
- Kentang tumbuk.
Keracunan pada Ibu hamil juga menyebabkan dehidrasi karena muntah dan diare mengeluarkan cairan yang berlebihan, penuhi kebutuhan cairan dengan minuman seperti di bawah ini:
- Air putih.
- Jus buah yang diencerkan dengan air.
- Minuman elektrolit.
- Kuah kaldu hangat.
Obat alami juga dapat meredakan mual dan muntah, Mommil dapat mengonsumsi teh jahe yang dapat membantu perut Mommil terasa lebih nyaman.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika keracunan kehamilan belum mereda dengan pengobatan di rumah maka Mom bisa konsultasi dengan dokter secara langsung. Gejala yang perlu diperhatikan yaitu:
- Demam mencapai suhu 39°C.
- Memiliki darah di dalam tinja.
- Diare lebih dari 3 hari.
- Pusing serta lemas secara berlebihan.
- Mulut dan tenggorokan terasa sangat kering.
- Muntah terjadi secara terus menerus.
Apakah Keracunan pada Ibu Hamil dapat Dicegah?
Makanan yang dapat dihindari selama hamil yang perlu diketahui Mom yaitu:
- Daging atau ayam yang matang dengan sempurna.
- Sayuran mentah yang sudah dicuci.
- Hindari mengonsumsi telur mentah atau setengah matang.
Keracunan saat hamil berisiko bagi Ibu dan janin, sehingga penting untuk dicegah dan segera ditangani. Jika Mommil mengalami gejala, jangan ragu konsultasi ke dokter kandungan di KS Women and Children Clinic untuk memastikan kehamilan tetap aman.
0 Comments