Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Apa Itu Hiperemesis Gravidarum? Kondisi Mual Muntah Saat Hamil

apa itu hiperemesis gravidarum

Hiperemesis gravidarum adalah kondisi mual muntah yang sangat parah selama kehamilan. Biasanya kondisi ini muncul pada saat usia kehamilan 4-6 minggu, sehingga kondisi ini menyebabkan Mommil harus dirawat ke rumah sakit saat awal kehamilan. Maka dari itu ketahui apa itu hiperemesis gravidarum serta tingkatannya pada artikel ini. 

Artikel lainnya: 7 Ciri-Ciri Hamil Muda Tanpa Mual yang Jarang Disadari! 

disc 10% pasien baru ks

Apa Itu Hiperemesis Gravidarum?

Apa itu hiperemesis gravidarum? Kondisi ini merupakan mual dan muntah paling parah selama kehamilan. Hampir semua Mommil mengalami mual dan muntah, namun gejala dan tingkatannya juga harus diwaspadai.

Mual muntah ringan biasanya muncul setelah telat haid, kondisi semakin parah saat usia 8–12 minggu kehamilan dan semakin membaik saat masuk trimester kedua. Apa itu hiperemesis gravidarum? Kondisi ini ditandai dengan muntah terus-menerus, berat badan yang turun, dehidrasi, dan gangguan metabolisme. Akibatnya, Mommil sering kali perlu dirawat di rumah sakit pada trimester awal.

Penyebab dan Faktor Risiko yang Harus Diketahui

Penyebab terjadinya hiperemesis gravidarum belum diketahui secara pasti. Apa itu hiperemesis gravidarum? Kondisi ini bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari hormon, genetik, fisiologis, lingkungan, hingga psikologis.

1. Faktor Hormon

Pada awal kehamilan, perubahan hormon terjadi sehingga memicu mual dan muntah. Apa itu hiperemesis gravidarum? Kondisi ini erat kaitannya dengan hormon hCG yang kadarnya memuncak pada usia kehamilan yang sama dengan munculnya gejala hiperemesis. Hormon ini juga berpengaruh pada fungsi tiroid, sehingga Mommil dapat mengalami hipertiroid ringan.

2. Faktor Genetik

Jika keluarga inti ada yang mengalami hiperemesis gravidarum maka kemungkinan Mommil juga mengalaminya. Apa itu hiperemesis gravidarum? Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor genetik, dimana beberapa gen seperti GDF15, IGFBP 7, dan PGR berperan dalam proses pembentukan plasenta, pengaturan nafsu makan, serta peradangan yang dapat memicu hiperemesis.

3. Faktor Fisiologis dan Psikologis

Jika Mommil memiliki riwayat mabuk perjalanan hingga mual karena migrain maka akan berisiko mengalami hiperemesis gravidarum. Apa itu hiperemesis gravidarum? Kondisi ini juga sering muncul bersamaan dengan depresi atau kecemasan yang dialami sebagian Mom.

Artikel lainnya: Buah Penghilang Rasa Mual yang Wajib Mommil Coba 

Tingkatan Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum mirip dengan morning sickness, namun penyakit ini lebih parah. Apa itu hiperemesis gravidarum? Kondisi ini dapat menyebabkan muntah terus menerus hingga menimbulkan bahaya seperti dehidrasi dan gangguan elektrolit. Jika tidak ditangani dengan cepat, maka akan berdampak pada volume ketuban, pertumbuhan janin, serta meningkatkan risiko infeksi saluran kemih. Berikut tingkatan yang perlu diketahui Mommil:

Tingkat 1

Pada tingkat pertama hiperemesis gravidarum memiliki tanda seperti dehidrasi ringan, lidah terasa kering, dan berat badan selama kehamilan mulai turun. Kemudian gejala lainnya seperti nafsu makan yang berkurang, muntah setelah selesai makan, mata terlihat cekung. Dan tanda terakhir yang terlihat yaitu denyut nadi meningkat sebanyak 100 kali/menit. 

Tingkat 2

Pada tingkat kedua memiliki tanda seperti mata yang semakin cekung, kulit dan mata mulai menguning. Kemudian denyut nadi menjadi lebih cepat dari sebelumnya yaitu 100-140 kali/ menit. Wajah Mommil menjadi lebih pucat, lidah yang mengering dan kotor, kemudian munculnya demam dan berat badan turun semakin drastis. 

Tingkat 3

Pada tingkat akhir ini sangat berbahaya tanda yang biasanya terjadi yaitu Mommil mengalami komplikasi selama kehamilan. Kemudian tanda lainnya yaitu tekanan darah yang menurun, suhu tubuh yang tinggi, dan dalam beberapa kasus menyebabkan Mom lemah hingga koma. 

apa itu hiperemesis gravidarum

Dampak Hiperemesis Gravidarum

Hiperemesis gravidarum dapat menyebabkan bayi lahir dengan gangguan kesehatan dalam jangka panjang. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko bayi lahir dengan berat badan rendah, lahir prematur, serta membutuhkan perawatan intensif atau resusitasi setelah kelahiran. Tingkatan hiperemesis gravidarum yang semakin berat juga akan memperbesar risiko komplikasi pada kehamilan dan kesehatan bayi.

Dalam jangka panjang anak yang lahir dari Ibu dengan hiperemesis gravidarum maka akan berisiko tinggi mengalami gangguan kecemasan dan masalah tidur. Sehingga dampak ini juga akan berpengaruh pada malnutrisi selama kehamilan, kekurangan gizi selama kehamilan menyebabkan berbagai masalah kesehatan nantinya. Sehingga hiperemesis dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, obesitas, gangguan jiwa, hingga kanker. 

Pemeriksaan yang Akan Dilakukan

Untuk mengetahui Mommil mengalami hiperemesis gravidarum maka dokter akan menanyakan beberapa gejala dan riwayat kesehatan Mommil. Kemudian akan dilakukan pemeriksaan fisik seperti berat badan yang turun secara signifikan.

Kemudian dokter akan melakukan tes darah dan urin, tujuannya yaitu untuk memeriksa tubuh mengalami dehidrasi atau adanya gangguan keseimbangan elektrolit. Dokter juga akan melakukan USG untuk melihat ada gejala lain atau tidak. 

Artikel lainnya: Ketahui Tingkatan Hiperemesis Gravidarum dan Penanganannya 

Bagaimana Cara Penangannya? 

Hiperemesis gravidarum dapat ditangani sesuai dengan tingkatan hiperemesis gravidarum dan seberapa parah gejala yang dialami Mommil. Berikut cara penanganannya:

1. Kasus Ringan

Pada kasus ringan dari tingkatan hiperemesis gravidarum, biasanya dokter akan menyarankan untuk merubah pola hidup seperti mengonsumsi teh jahe untuk meredakan mual. Perubahan pola makan dengan porsi kecil namun sering, serta menghindari makanan berminyak dan pedas juga dianjurkan karena dapat memperparah gejala.

2. Kasus Sedang hingga Berat

Jika muntah secara berlebihan menyebabkan Mommil dehidrasi maka dokter akan memberikan obat dalam bentuk tablet, suntikan, atau infus. Cairan intravena juga dapat digunakan untuk mengganti cairan tubuh. Jika Mommil sama sekali tidak bisa mengonsumsi makanan, maka dokter akan memberikan perawatan melalui infus. Penanganan ini biasanya disesuaikan dengan kondisi dan tingkatan hiperemesis gravidarum yang dialami Mommil. 

Hiperemesis gravidarum bukan sekadar mual muntah biasa, tapi bisa membahayakan bila tidak ditangani. Segera konsultasikan kondisi ini dengan dokter kandungan di KS Women and Children Clinic agar kehamilan Mom tetap aman dan nyaman.

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

09/24/2025

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

09/24/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

BB Normal Anak 3 Tahun: Tips Menjaga Pola Makan si Kecil!

BB Normal Anak 3 Tahun: Tips Menjaga Pola Makan si Kecil!

Setiap anak tumbuh dengan kecepatan yang berbeda, jadi wajar jika berat badan dan tinggi mereka tidak sama. Yang penting adalah si Kecil tumbuh secara konsisten dari waktu ke waktu. Untuk memastikan pertumbuhannya sesuai, dokter anak akan menimbang dan mengukur tinggi...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares