Polip hidung pada anak merupakan benjolan jinak yang terjadi karena adanya peradangan sehingga menyebabkan hidung tersumbat. Pada anak yang mengalami polip hidung merupakan tanda adanya penyakit sistemik seperti cystic fibrosis atau gangguan imun. Maka dari itu Mom harus waspada akan polip hidung pada anak dan ketahui penjelasan serta penanganannya di dalam artikel ini.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Hidung Tersumbat pada Bayi Atasi dengan Cara Ini!
Apa Itu Polip Hidung pada Anak?
Polip pada anak merupakan benjolan jinak yang terjadi karena adanya peradangan yang tumbuh di lapisan dalam hidung atau sinus. Bentuk polip sendiri bisa tunggal hingga banyak, dan memiliki bentuk seperti anggur putih keabu-abuan atau kekuningan sehingga menyebabkan hidung tersumbat kronis.
Meskipun polip hidung sering terjadi pada orang dewasa namun, tidak menutup kemungkinan jika anak-anak terpapar penyakit ini. Jika polip terjadi pada anak maka ada tanda penyakit lain seperti cystic fibrosis (CF) atau gangguan sistem imun.
Penyebab dan Faktor Risiko Polip Hidung pada Anak
Polip hidung terjadi karena adanya alergi, infeksi, hingga kondisi medis tertentu. Namun, tidak semua anak yang mengalami peradangan akan mengalami polip pada anak, karena kondisi ini biasanya dipengaruhi oleh faktor risiko tertentu.
Penyebab terjadinya polip hidung yaitu:
- Rinosinusitis kronis (CRS), terjadi karena peradangan pada hidung dan sinus yang berlangsung lebih dari 12 minggu. Biasanya hal ini terjadi karena adanya alergi, infeksi secara berulang hingga asma.
- Infeksi saluran pernapasan berulang, jika si Kecil sering mengalami pilek atau flu maka memicu peradangan sinus dalam jangka panjang.
- Alergi hidung, menyebabkan bengkak secara berulang pada jaringan hidung.
Sedangkan faktor risiko polip hidung pada anak memiliki ciri sebagai berikut:
- Penyakit sistemik atau genetik seperti fibrosis kistik, gangguan kekebalan tubuh, dan gangguan pergerakan rambut halus di saluran pernapasan.
- Kondisi kesehatan yang sudah terjadi sebelumnya seperti, asma, NSAID, dan refluks gastroesofagus.
- Faktor lokal yang terjadi di saluran pernapasan seperti, sinus anak, dan hipertrofi adenoid.
- Faktor lingkungan seperti paparan asap rokok, dan polusi udara.
- Faktor genetik seperti perubahan gen tertentu yang menyebabkan jaringan hidung menjadi rentan mengalami peradangan.
Artikel lainnya: Jangan Anggap Remeh! Batuk Pertusis pada Anak Bisa Berakibat Fatal
Gejala Polip Hidung pada Anak
Jika polip hidung masih kecil maka tidak menimbulkan gejala, namun ukurannya akan membesar. Gejala polip hidung pada anak yang perlu diketahui yaitu:
- Hidung yang tersumbat secara terus menerus.
- Hidung berair terus.
- Sakit kepala yang berlebihan.
- Tidak dapat mencium bau dan makanan terasa hambar.
- Mimisan.
- Lendir yang menetes ke tenggorokan.
- Rasa tertekan di area wajah atau sinus.
- Tidur mendengkur.
Jika ukuran polip semakin besar maka gejala yang terjadi seperti:
- Serangan asma menjadi lebih sering, jika si Kecil memiliki asma.
- Infeksi sinus secara berulang.
- Pola tidur yang berantakan.
- Kesulitan dalam bernapas.
Komplikasi Jika Polip Hidung Diabaikan
Komplikasi pada polip pada anak jarang terjadi jika cepat ditangani. Namun, jika dibiarkan, kondisi ini bisa menimbulkan infeksi sinus yang menyebabkan berbagai komplikasi seperti di bawah ini:
- Infeksi tulang seperti osteomielitis, yaitu infeksi yang menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh.
- Abses, adanya kantong berisi nanah yang menyebar ke area mata hingga otak.
- Meningitis yaitu infeksi yang terjadi pada selaput pelindung otak dan sumsum tulang belakang sehingga menyebabkan bahaya.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Polip Hidung?
Polip hidung dapat didiagnosis dengan cara mendiagnosis gejala, riwayat kesehatan, hingga pemeriksaan fisik. Tes yang akan dilakukan yaitu:
- Endoskopi hidung dengan menggunakan selang tipis dengan kamera kecil untuk melihat bagian hidung secara langsung.
- Pemeriksaan dengan CT scan dapat menunjukan ukuran polip yang berada jauh di dalam sinus.
- Tes alergi yang dilakukan dengan meneteskan zat pemicu alergi dalam jumlah kecil pada kulit lengan atau punggung.
- Tes fibrosis kistik, penyakit ini terjadi karena memengaruhi sel yang menghasilkan lendir, keringat, dan cairan pencernaan.
- Tes darah, untuk membantu dokter untuk melihat penyakit lain.
Artikel lainnya: Sering Batuk dan Pilek? Kenali Ciri-Ciri ISPA pada Anak!
Bagaimana Menangani Polip Hidung Anak?

Pengobatan polip hidung pada anak dapat diatasi dengan cara melalui semprotan hidung, minum antibiotik, operasi dan terapi biologis. Berikut penjelasannya:
- Obat semprot hidung dan cuci hidung dapat meredakan gejala dan membantu mengecilkan polip dan mencegah tumbuh kembali.
- Antibiotik dapat diberikan jika adanya infeksi berat atau gejala yang semakin parah.
- Operasi dapat dilakukan jika pengobatan dengan obat tidak mempan.
- Terapi biologis dengan obat baru yang bekerja secara langsung pada sistem imun untuk mengurangi terjadinya peradangan.
Apakah Polip Hidung dapat Dicegah?
Polip hidung pada anak tidak bisa dicegah namun, ada beberapa cara untuk mengurangi polip hidung pada anak:
- Minum obat sesuai dengan anjuran dokter agar tidak terjadi peradangan.
- Hindari hal yang memicu peradangan pada hidung dan sinus.
- Gunakan pelembab udara agar udara di rumah tidak kering dan saluran pernapasan menjadi lembab.
- Cuci hidung dengan menggunakan larutan garam untuk membersihkan debu dan kuman.
Polip hidung pada anak bisa mengganggu pernapasan dan aktivitas sehari-hari bila tidak ditangani. Jika si Kecil menunjukkan gejala, segera konsultasikan dengan dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk penanganan yang tepat.
0 Comments