Konstipasi pada bayi perlu ditangani dengan benar agar gejala yang ditimbulkan tidak semakin parah. Namun, kebanyakan bayi yang sembelit sebenarnya tidak benar-benar sembelit. Hal ini terjadi karena si Kecil belum memiliki pola buang air besar yang teratur, maka dari itu ketahui cara mengatasi konstipasi pada bayi di artikel ini.
Artikel lainnya: Pijat Bayi Sehat: Solusi Lembut Saat si Kecil Mengalami Sembelit
Penyebab Umum Konstipasi pada Bayi
Konstipasi pada bayi bukan terjadi karena adanya penyakit serius melainkan karena kebiasaan atau faktor makanan. Namun, beberapa penyebab yang jarang terjadi juga perlu diwaspadai oleh Mom, ketahui penyebabnya di bawah:
Penyebab Paling Umum
Penyebab konstipasi pada bayi terjadi karena perubahan pola makan, biasanya jika si Kecil memasuki fase MPASI atau beralih ke fase ASI dari susu formula dapat menyebabkan konstipasi atau sembelit. Jika si Kecil kurang asupan cairan maka bisa menyebabkan sembelit.
Kandungan susu formula tertentu dapat menyebabkan tinja si Kecil menjadi lebih keras sehingga konstipasi pada bayi dapat terjadi. Jika si Kecil kurang gerak seperti merangkak dan berguling maka menyebabkan sembelit.
Penyebab yang Harus Diwaspadai
Penyebab ini terjadi karena berhubungan dengan gangguan pada tubuh atau kondisi tubuh si Kecil. Penyebab yang harus diwaspadai yaitu hiperkalsemia dimana kadar kalsium yang terlalu tinggi di dalam darah menyebabkan sembelit pada bayi. Kemudian penyakit hipotiroidisme yaitu kelenjar tiroid yang kurang aktif sehingga memperlambat kerja usus dapat menyebabkan sembelit pada bayi.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Sembelit pada Anak: Tips Ampuh untuk Perut yang Sehat
5 Cara Mengatasi Konstipasi pada Bayi
Jika bayi baru lahir tampak sembelit maka sebaiknya Mom melakukan perubahan kecil pada pola makan. Hal ini dilakukan untuk melunakan tinja dan membuatnya mudah buang air besar. Maka dari itu ketahui cara mengatasinya di bawah ini:
1. Penuhi Kebutuhan Cairan Bayi
Jika si Kecil sudah memasuki usia di atas 1 bulan maka Mom dapat berikan sedikit air putih atau jus agar tinjanya lunak. Mom dapat berikan air putih atau dengan jus apel dan jus pir karena dengan ketiganya dapat melancarkan pencernaan, namun sebelum menggunakan metode ini sebaiknya konsultasi dengan dokter anak terlebih dahulu.
2. Perbanyak Makan Serat
Jika si Kecil sudah memasuki fase MPASI maka pastikan makanannya cukup serat. Kebutuhan serat sangat penting karena dapat membantu melancarkan pencernaan dan membuat tinja jadi lebih lembek. Makanan yang mengandung serat yaitu kacang-kacangan, buah pir apel dan prem.
3. Lakukan Pijatan Lembut di Perut Bayi
Mom dapat memijat perut bayi searah jarum jam, pijatan ini dimulai dari sisi kiri bawah perut kemudian ke kanan dengan gerakan lingkaran. Pijatan ini dilakukan untuk membantu mendorong udara sisa makanan di dalam usus.
4. Latihan kaki Seperti Mengayuh
Selain makanan Mom dapat melakukan gerakan kecil untuk membantu si Kecil lebih mudah BAB. Gerakan yang dapat dilakukan dengan menekuk lutut bayi ke arah dada kemudian lepaskan seperti mengayuh. Gerakan ini dapat merangsang pergerakan usus sehingga si Kecil tidak sembelit lagi.
5. Ciptakan Rutinitas BAB
Setiap bayi memiliki rutinitas BAB yang berbeda, namun idealnya si Kecil buang air besar setiap hari. Bayi dengan usia 3-6 minggu yang minum ASI memiliki frekuensi BAB 1-2 kali seminggu, hal ini normal terjadi.
Sedangkan bayi yang mengonsumsi susu formula memiliki frekuensi BAB setiap hari, karena pencernaannya berbeda dengan ASI. Jika muka si Kecil terlihat merah saat BAB maka Mom tidak perlu khawatir karena si Kecil baru saja menggunakan otot perutnya.
Artikel lainnya: Sakit Perut pada Anak Disertai Muntah: Mom Harus Waspada!
Bentuk Tinja Bayi
Bentuk tinja bayi dapat membantu Mom dan dokter untuk menilai bentuk jenis tinja anak. Jika Mom memahami bentuknya maka Mom bisa tahu pencernaan si Kecil bermasalah atau tidak.
Bentuk tinja yang bagus seperti pada gambar 3 dan 4, bentuknya lembut, halus, dan keluar tanpa terlalu encer. Jika tinja si Kecil seperti tipe 5,6,7 maka teksturnya lembek atau sangat cair sehingga kemungkinan si Kecil mengalami diare. Jika tinja si Kecil keras dan berbentuk gumpalan kecil seperti tipe 1 dan 2 maka si Kecil mengalami sembelit.
Kapan Harus ke Dokter?
Sebagian besar sembelit pada bayi dapat diatasi di rumah, namun ada beberapa tanda si Kecil harus periksa ke dokter anak:
- Bayi dengan susu formula tidak BAB selama 3 hari dan terlihat rewel.
- Bayi yang tidak disusui tidak BAB selama 3 hari disertai dengan muntah dan rasa tidak nyaman.
- Ada darah sedikit atau banyak pada tinja si Kecil.
- Bayi dengan usia di bawah 2 bulan yang mengalami sembelit.
Konstipasi pada bayi bisa membuat Mom khawatir, tapi biasanya dapat diatasi dengan langkah sederhana seperti memberi cukup cairan, menambah serat, dan pijatan lembut. Jika sembelit tidak membaik atau Si Kecil tampak tidak nyaman, segera konsultasikan ke dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk penanganan yang aman dan tepat.










0 Comments