Pemberian vaksin PCV membantu menurunkan risiko terkena infeksi berat dan mencegah komplikasi yang bisa berbahaya. Oleh karena itu, Mom & Dad perlu memahami apa itu vaksin PCV, jenis dan kapan waktu pemberian yang tepat agar perlindungan anak semakin optimal.
Artikel lainnya : Apa beda vaksin Rotarix dan RotaTeq, Mana yang Lebih Bagus?
Vaksin PCV untuk mencegah penyakit apa?
Vaksin PCV (Pneumococcal Conjugate Vaccine) vaksin yang berfungsi melindungi tubuh dari infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae atau sering disebut kuman pneumokokus. Kuman ini bisa menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis) dan infeksi telinga.
Jenis vaksin PCV
Vaksin PCV yang beredar di Indonesia ada beberapa merk seperti Prevenar, Pneumovax 23, dan Synflorix. Ketiga merk vaksin tersebut memiliki fungsi utama yang sama yaitu melindungi tubuh dari infeksi bakteri pneumokokus yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti pneumonia, meningitis, dan infeksi telinga.
Namun, masing-masing vaksin memiliki cakupan jenis bakteri yang berbeda serta usia pemberiannya tidak sama. Berikut penjelasan lengkap dari masing-masing jenis vaksin PCV :
|
Merk vaksin |
Jenis |
Tipe Vaksin |
Manfaat |
| PREVENAR® | PCV13 | Konjugat | Melindungi dari 13 strain bakteri Streptococcus pneumoniae |
| SYNFLORIX® | PCV10 | Konjugat | Melindungi dari 10 strain bakteri Streptococcus pneumoniae |
| PNEUMOVAX23® | PPSV23 | Polisakarida | Melindungi dari 23 strain bakteri Streptococcus pneumoniae |
Vaksin PCV merk PREVENAR® dan SYNFLORIX® merupakan jenis vaksin konjugat yang dapat membentuk kekebalan yang lebih baik dari vaksin polisakarida.
Vaksin PREVENAR® dapat diberikan pada orang dewasa. SYNFLORIX® biasanya untuk anak usia mulai 2 bulan sampai 5 tahun. PNEUMOVAX®23 dapat diberikan pada dewasa mulai usia 19 tahun.
Vaksin PCV di usia berapa?
Mengutip dari Ikatan Dokter Anak Indonesia, vaksin PCV penting diberikan terutama untuk anak-anak dibawah usia 5 tahun dan orang dewasa usia di atas 50 tahun. Kelompok usia ini lebih rentan terkena penyakit akibat kuman pneumokokus.
Jadwal pemberian vaksin PCV untuk anak
Vaksin PCV pada anak diberikan dalam 3 kali dosis utama dan 1 kali dosis boosting (tambahan). Jadwal vaksin PCV untuk anak menurut IDAI yaitu pada usia :
- 2 bulan
- 4 bulan
- 6 bulan
- 12-15 bulan (booster)
Pemberian vaksin PCV dari usia anak 2 bulan dengan interval atau jarak 4-8 minggu dan diberikan selama 3 kali.
Bagaimana jika vaksin PCV terlewat?
Jika vaksin PCV belum diberikan pada usia 7-12 bulan, berikan PCV dua kali dengan jarak minimal 1 bulan dan booster pada usia 12-15 bulan. Jarak atau interval pemberian vaksin ini 2 bulan dari dosis sebelumnya.
Jika vaksin PCV belum diberikan pada usia 2-5 tahun, PCV10 diberikan 2 kali dengan jarak 2 bulan, PCV13 diberikan 1 kali. Untuk anak usia kurang dari 5 tahun yang berisiko tinggi infeksi bakteri pneumokokus dan belum pernah mendapat vaksin PCV sangat direkomendasikan mendapat 1 dosis PCV13. Program imunisasi nasional PCV dengan jadwal usia 2, 3 dan 12 bulan.
Jadwal pemberian vaksin PCV untuk dewasa
Pada orang dewasa dan lansia, cukup diberikan 1 dosis vaksin Pneumonia untuk perlindungan seumur hidup. Pada dewasa, bila sudah vaksin PCV13 dapat diberikan interval 8 minggu untuk vaksin PPSV23. Apabila sudah vaksin PPSV23 dapat diberikan interval 1 tahun untuk vaksin PCV13.
Artikel lainnya : Mengapa Vaksin Booster untuk Anak Penting? Ini Penjelasannya
Apakah vaksin PCV itu wajib?
Vaksin PCV berguna mencegah penyakit pneumokokus, seperti penyakit radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis) dan infeksi darah (bakteremia). Penyakit pneumokokus merupakan penyebab kematian yang paling tinggi pada anak balita.
Berdasarkan data UNICEF tahun 2015. terdapat kurang lebih 14% dari 147.000 anak di bawah usia 5 tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia.
Mengutip dari IDAI, pemberian vaksin PCV dan HiB akan menurunkan 50% angka kematian akibat pneumonia alias radang paru-paru. Sehingga pemerintah Indonesia meresmikan vaksin PCV ke dalam program imunisasi rutin nasional secara bertahap.
Pada tahun 2012 pengenalan vaksin PCV diperluas ke seluruh wilayah Indonesia di tahun berikutnya. Sehingga pada akhirnya menjadi imunisasi dasar lengkap (IDL) gratis yang diberikan di Puskesmas pada tahun 2022 dengan jadwal dosis untuk bayi usia 2,3 dan 12 bulan.
Apa efek samping imunisasi PCV?
Imunisasi PCV diberikan dengan menyuntikkan vaksin ke otot bagian paha untuk bayi, dan otot bagian lengan atas untuk anak-anak dan dewasa.
Vaksin PCV memberikan efek samping yang ringan seperti :
- Demam ringan
- Kemerahan atau nyeri pada area suntikan
- Rewel
- Kehilangan nafsu makan
- Sakit kepala ringan
Efek samping di atas biasanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu dua sampai tiga hari.
Namun, pada kasus yang jarang, vaksin PCV dapat menimbulkan reaksi alergi parah seperti kulit ruam, sakit tenggorokan, detak jantung cepat dan sulit bernapas. Efek samping ini sangat jarang terjadi dan peluangnya sangat kecil.
Mom & Dad tidak perlu ragu dan khawatir untuk memberikan vaksin PCV kepada si Kecil. Vaksin PCV tergolong aman. Pastikan pemberian vaksin dengan dokter spesialis anak terpercaya dan profesional di KS Women and Children Clinic. Dapatkan pilihan vaksin terlengkap di Jakarta dengan harga yang bersahabat.
Ditinjau oleh : dr. Arifi, Sp.A









0 Comments