Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

10 Ciri Ciri Anak Autis yang Harus Diketahui Setiap Orang Tua

Ciri ciri anak autis

Tanda dan karakteristik awal autisme sangat bervariasi dan muncul pada waktu yang berbeda. Beberapa anak mengalami kecemasan ringan atau menghindari kontak mata yang lain mungkin mengalami gejala lain seperti ngamuk secara berlebihan. Autis dapat didiagnosis pada usia 2 tahun, namun usia rata-rata diagnosis biasanya pada usia 5 tahun. 

Pada artikel ini akan menjelaskan ciri ciri anak autis, kapan tanda autisme muncul dan hal yang harus dipersiapkan sebagai orang tua. 

10 Ciri Ciri Anak Autisme

Mengenali ciri ciri anak autis sejak dini sangat penting untuk memberikan dukungan yang tepat. Berikut ciri-cirinya: 

1. Kesulitan Komunikasi

Beberapa anak dengan autisme mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dengan orang lain, baik secara verbal maupun nonverbal. Hal ini biasanya sudah terlihat sejak masa kanak-kanak, seperti keterlambatan dalam berbicara. Namun, untuk memastikan kondisi ini, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis profesional.

2. Kesulitan Kontak Mata

Ciri ciri anak autis biasanya kesulitan berkomunikasi dengan kontak mata. Bukan hanya kesulitan dalam kontak mata, kesulitan komunikasi nonverbal yang lainnya seperti mengenali, ekspresi wajah, bahasa tubuh, dan ekspresi wajah juga termasuk.

3. Kesulitan Mengatur Nada Suara

Sebagian orang yang mengalami autis sulit mengatur nada suara mereka. Sehingga mereka biasanya berbicara terlalu keras, pelan atau mungkin menggunakan suara yang monoton. 

4. Perilaku Secara Berulang

Anak dengan autisme biasanya melakukan gerakan berulang, misalnya mereka menggoyangkan, mengepakkan tangan, bahkan gerakan memutar secara berulang-ulang. Biasanya anak dengan autis bermain mainan dengan cara yang tidak biasa, seperti memainkan lampu secara berulang kali tanpa henti. 

5. Sensitif Terhadap Rangsangan

Anak autis biasanya memiliki jenis kepekaan sensorik, misalnya menginginkan atau menghindari suara keras, tekstur, rasa atau sensitif akan bau tertentu. Sangat sensitif terhadap cahaya, mudah terganggu oleh suara bahkan gerakan kecil sekalipun. 

6. Gerakan Tidak Biasa

Ciri ciri anak autis biasanya bergerak secara berbeda dari anak lainnya. Gerakan unik yang dibuat anak autis biasanya mengepakkan tangan, berlari dengan kaki yang jinjit hingga bergoyang maju mundur. Ciri ciri anak autis juga berjalan kaku dengan tangan disamping, kesulitan melempar, menangkap, menulis, dan menggambar. 

7. Perbedaan Perilaku

Ciri ciri anak autis sering kali mengamuk ketika mereka kesulitan memenuhi keinginannya, biasanya karena merasa kewalahan, frustrasi, atau tidak bisa mengungkapkan kebutuhan mereka. Mereka juga cenderung menunjukkan minat pada orang yang lebih tua, bahkan mungkin lebih suka berinteraksi dengan yang lebih muda. 

Ciri ciri anak autis sering terfokus pada pikiran, ide, atau keinginan mereka sendiri dan sangat terbiasa dengan rutinitas yang sudah mereka kenal, sehingga kesulitan jika rutinitas tersebut diubah. Dalam beberapa kasus, ciri ciri anak autis bisa menjadi impulsif atau bahkan menyakiti diri sendiri.

8. Gaya Bermain

Ciri ciri anak autis biasanya bermain dengan cara yang berbeda dari teman sebayanya. Ciri ciri anak autis cenderung bermain sendirian dan merasa sulit berinteraksi dengan teman sebayanya. Ciri ciri anak autis biasanya bermain dengan cara menata, menyusun benda, dan mengumpulkan benda ke wadah.

9. Kebiasaan yang Sama

Ciri ciri anak autis biasanya melakukan kebiasaan yang sama seperti makan makanan yang sama setiap hari. Biasanya juga menonton video yang sama berulang-ulang, emosi mereka akan meledak jika kebiasaan yang dia lakukan berubah. 

10. Melukai Diri Sendiri

Ciri ciri anak autisme biasanya melukai diri sendiri seperti membenturkan kepala secara berulang ke lantai hingga dinding, menggigit bahkan menggaruk kulit secara berlebihan. Untuk mengatasi hal ini Mom harus melakukan pendekatan medis, sensorik, dan perilaku. Jika si kecil tidak berhenti melukai dirinya sendiri maka Mom harus konsultasi ke dokter anak untuk penanganannya.

Penulis

Penulis

Tanggal

01/02/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

01/02/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares