Gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas atau yang biasa dikenal dengan ADHD merupakan kondisi jangka panjang yang memengaruhi anak-anak dan berlanjut hingga dewasa. Banyak orang tua masih bertanya-tanya, anak ADHD itu apa sebenarnya? ADHD memiliki tanda seperti sulit fokus, terlalu aktif, dan bertindak tanpa berpikir. Ketahui gejala, penyebab, dan tips menghadapi ADHD di artikel ini.
Artikel lainnya: Konjungtivitis pada Anak: Jenis, Penularan, dan Penanganannya
Anak ADHD Itu Apa?
Attention deficit/ hyperactive disorder atau yang biasa dikenal ADHD adalah kondisi yang memengaruhi cara kerja otak anak. Anak yang mengalami ADHD sulit untuk mengatur perhatian atau mengarahkan fokusnya ke tugas tertentu.
Namun, tidak menutup kemungkinan anak yang mengalami ADHD terkadang terfokus penuh pada hal yang mereka sukai. Bagi sebagian orang tua, pertanyaan seperti anak ADHD itu apa sering muncul ketika gejala ini mulai terlihat. Gejala ADHD biasanya muncul sejak si Kecil berusia 3 hingga 6 tahun, dan bisa berlanjut hingga ia dewasa.
Gejala Anak ADHD
Gejala ADHD yang terlihat yaitu si Kecil sulit untuk memperhatikan, hiperaktif, dan impulsif. Gejala ini biasanya muncul sebelum usia 12 tahun, bahkan bisa terlihat sejak usia 3 tahun. Pertanyaan seperti anak ADHD itu apa sering muncul ketika orang tua mulai memperhatikan tanda-tanda tersebut. Gejalanya bisa ringan, sedang, hingga berat. Untuk mengetahui apakah si Kecil mengalami ADHD, sebaiknya Mom memperhatikan tingkah lakunya baik di sekolah maupun di rumah.
ADHD sendiri biasanya lebih sering dialami oleh anak laki-laki dibanding anak perempuan. Pertanyaan seperti anak ADHD itu apa sering muncul karena gejalanya bisa berbeda pada tiap anak. Anak laki-laki umumnya terlihat lebih hiperaktif, sedangkan anak perempuan cenderung diam dan sulit untuk fokus.
Gejala sulit fokus yang harus diperhatikan Mom yaitu:
- Ceroboh atau sering membuat kesalahan di sekolah.
- Sulit fokus saat bermain atau belajar.
- Kesulitan dalam mengatur kegiatan dan tugas di rumah.
- Kesulitan untuk mengerjakan tugas yang memerlukan konsentrasi tinggi.
- Sering lupa melakukan aktivitas sehari-hari.
Gejala hiperaktif yang harus diperhatikan Mom yaitu:
- Si Kecil merasa gelisah, mengetuk-ngetuk tangan atau kaki dan sulit untuk duduk diam.
- Kesulitan untuk duduk diam di kelas.
- Selalu bergerak dan tidak bisa diam.
- Berlari atau memanjat di tempat yang tidak seharusnya.
- Banyak bicara.
- Menjawab pertanyaan sebelum waktunya hingga memotong pembicaraan.
- Kesulitan untuk menunggu giliran.
- Mengganggu percakapan, permainan hingga aktivitas orang lain.
Artikel lainnya: Anak Rewel Terus? Kandidiasis adalah Salah Satu Penyebabnya!
Jenis ADHD
ADHD sendiri dibagi menjadi 3 jenis, berikut jenis yang perlu diketahui:
- Lebih sulit fokus (predominantly inattentive): Pada jenis ini si Kecil sulit untuk memperhatikan dan fokus pada tugasnya. Mereka juga kesulitan mengatur diri sendiri serta menyelesaikan pekerjaan atau aktivitas. Banyak orang tua yang masih bertanya-tanya anak ADHD itu apa, dan salah satu jawabannya bisa dilihat dari tipe ini yang sering kali tidak langsung terlihat dibandingkan tipe hiperaktif.
- Lebih hiperaktif dan impulsif (predominantly hyperactive impulsive): Jenis ini memiliki ciri si Kecil sangat aktif, sulit diam, dan memiliki energi yang berlebihan. Mereka cenderung bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu. Tanda lainnya yaitu perilakunya terkadang mengganggu orang lain. Banyak orang tua yang mencari tahu anak ADHD itu apa biasanya menemukan ciri-ciri ini lebih jelas karena terlihat dalam aktivitas sehari-hari.
- Gabungan: Pada jenis ini anak mempunyai gejala sulit fokus sekaligus hiperaktif dan impulsif. Biasanya tipe gabungan ini paling sering ditemui saat orang tua mencari tahu anak ADHD itu apa, karena gejalanya mencakup kombinasi dari kedua tipe sebelumnya sehingga lebih mudah terlihat.
Penyebab Terjadinya ADHD
Hingga kini dokter belum mengetahui penyebab pasti ADHD, namun kondisi ini dapat diturunkan ke keluarga. Anak dengan ADHD memiliki perbedaan sebagai berikut ini:
- Bagian otak yang mengatur keterampilan sosial, fokus, dan gerakan tubuh.
- Zat kimia di otak yang membantu komunikasi antar sel.
- Perkembangan otak yang cenderung lebih lambat dibanding dengan anak tanpa ADHD.

Bagaimana Menghadapi Anak ADHD?
Anak yang mengalami ADHD dapat ditangani di rumah dengan mengelola perilaku menjadi lebih baik. Berikut beberapa teknik yang biasanya dilakukan yaitu:
- Mom dan Ayah dapat membuat strumtur dan aturan yang jelas.
- Mendorong rutinitas harian.
- Memberikan penghargaan pada si Kecil jika mereka berperilaku baik dan mencegah perilaku negatif.
Jika si kecil sudah memasuki fase sekolah maka terapi yang diajarkan seperti:
- Menjajemen waktu.
- Mengorganisir tugas yang diberikan sekolah.
- Melakukan perencanaan kegiatan di sekolah.
Artikel lainnya: Gejala Giardiasis pada Anak yang Sering Tak Disadari
Bagaimana Mengobati Anak dengan ADHD?
Pengobatan yang dilakukan pada anak ADHD dapat membuat si Kecil fokus dan mengabaikan gangguannya. Beberapa obat yang dapat mengobati ADHD yaitu:
- Amfetamin: Dekstroamfetamin, adderall XR, dan vyvanse.
- Metilfenidat: Ritalin, concerta, focalin, dan daytrana.
Obat yang diberikan dapat mengatasi ADHD dengan segera, menengah hingga dengan cara kerja yang panjang.
Pengobatan Alternatif
Belum ada pengobatan alternatif yang terbukti mengatasi ADHD, namun ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi ADHD diantaranya:
- Yoga: Jika si Kecil melakukan yoga maka akan membantu mereka untuk lebih rileks dan belajar disiplin.
- Meditasi: Cara ini dapat membantu si Kecil menjadi lebih tenang.
- Pelatihan neurofeedback: Anak fokus pada tugas sementara sehingga aktivitas otaknya dipantau dengan EEG, hal ini dapat membantu anak untuk menyadari saat kehilangan fokus.
ADHD pada anak adalah kondisi yang memengaruhi perhatian, aktivitas, dan perilaku impulsif. Gejala bisa muncul sejak usia dini, dan penyebabnya sebagian besar terkait faktor genetik dan perkembangan otak. Dengan pemahaman yang tepat, perawatan perilaku, terapi, dan obat-obatan, anak dengan ADHD tetap bisa tumbuh, belajar, dan berinteraksi dengan baik.
Jika Mom mencurigai si Kecil mengalami gejala ADHD atau ingin mendapatkan strategi terbaik untuk mendukungnya, konsultasikan langsung dengan dokter anak di KS Women and Children Clinic. Dukungan profesional sejak dini akan membantu anak Anda mencapai perkembangan optimal dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan lebih nyaman.
0 Comments