Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Apa Saja Tanda Tanda Menopause? Bagaimana Menghadapinya?

Tanda tanda menopause

Tanda tanda menopause awal wanita dan perimenopause dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Salah satu gejalanya adalah tidak datangnya haid selama beberapa bulan, bahkan bisa berlangsung selama beberapa tahun. Tanda tanda menopause awal wanita terjadi ketika menstruasi berhenti secara permanen, dan bisa didiagnosis setelah 12 bulan tanpa haid. 

Pendarahan atau bercak pada vagina juga bisa terjadi, tanda tanda menopause awal wanita biasanya dialami pada usia antara 40 hingga 50 tahun. Berikut gejala menopause yang perlu Mom ketahui.

Gejala Menopause

Gejala menopause bisa berbeda-beda pada setiap orang dan dapat memengaruhi fisik, emosi, mental, serta kehidupan sosial. Beberapa orang mungkin hanya merasakan gejala ringan, sementara yang lain bisa mengalami gejala yang lebih berat yang mengganggu aktivitas sehari-hari. Bahkan, gejala menopause bisa berlangsung selama beberapa tahun.

Gejala yang terjadi yaitu: 

  1. Keringat malam, gejala yang ditimbulkan yaitu perasaan panas yang berlebihan pada wajah, leher, dan dada sehingga menimbulkan kemerahan pada kulit. Hal ini juga menyebabkan keringat berlebih, dan jantung berdebar. 
  2. Perubahan pada siklus menstruasi yang menyebabkan haid tidak datang lagi.
  3. Kekeringan pada vagina, nyeri saat berhubungan, dan terjadinya kebocoran urin. 
  4. Insomnia. 
  5. Mood yang berubah, depresi, dan rasa cemas yang berlebih.  
  6. Sakit kepala yang berlebihan.
  7. Kulit menjadi kering dan gatal.
  8. Gairah seks berkurang.
  9. Masalah pada mulut seperti gigi yang sensitif dan gusi nyeri.
  10. Perubahan bentuk tubuh. 

Tanda tanda menopause awal wanita dapat menyebabkan panggul lemah sehingga hal ini dapat menyebabkan risiko prolaps organ panggul. Tanda tanda menopause awal wanita juga menyebabkan osteoporosis dan patah tulang, hal ini juga disebabkan karena hilangnya kepadatan tulang. 

Penyebab Menopause

Penyebab menopause sangat beraneka ragam, mulai dari faktor usia, hingga kondisi medis tertentu. Berikut penyebab menopause yang perlu Mom ketahui. 

1. Ooforektomi 

Operasi pengangkatan ovarium, atau ooforektomi, dapat menyebabkan menopause secara tiba tiba. Ini karena ovarium berfungsi menghasilkan hormon, termasuk estrogen dan progesteron. Setelah ovarium diangkat, menstruasi akan berhenti, dan gejala seperti hot flashes bisa muncul. Gejala ini bisa menjadi lebih parah karena penurunan hormon yang terjadi sangat cepat.

Namun, operasi pengangkatan rahim tidak menyebabkan menopause langsung. Ovarium masih tetap memproduksi sel telur dan hormon estrogen serta progesteron untuk beberapa waktu setelah operasi.

2. Penurunan Hormon 

Saat memasuki usia 40-an ovarium memproduksi sedikit hormon yang menyebabkan menstruasi. Jenis hormon yang berkurang yaitu estrogen dan progesteron, dengan rendahnya kadar hormon ini maka kemungkinan untuk hamil sangat sulit. 

Pada usia 40-an, Mom juga akan mengalami perubahan pada periode haid, haid bisa saja menjadi lebih deras atau bahkan lebih jarang dari biasanya. Kemudian hal ini dapat menyebabkan Mom tidak menstruasi sama sekali, biasanya terjadi pada usia 51 tahun. 

3. Insufisiensi Ovarium Primer 

Menopause insufisiensi ovarium primer, terjadi pada sekitar 1% wanita dan biasanya terjadi sebelum usia 40 tahun. Kondisi ini sering disebut sebagai tanda tanda menopause awal wanita sejak dini, di mana ovarium tidak memproduksi hormon dalam jumlah yang normal. 

Penyebabnya bisa disebabkan oleh perubahan gen atau penyakit autoimun. Namun, penyebab pasti dari tanda tanda menopause dini belum sepenuhnya diketahui, sehingga sering disarankan untuk menjalani terapi hormon sebagai penanganannya.

4. Kemoterapi

Kemoterapi dapat menyebabkan tanda tanda menopause karena dapat memicu gejala seperti rasa panas selama perawatan. Namun, haid bisa saja kembali setelah kemoterapi selesai. Mom tidak perlu khawatir, karena kemungkinan untuk hamil masih ada, tetapi setelah kemoterapi, Mom tidak disarankan untuk mengonsumsi obat kontrasepsi.

Kemoterapi yang dilakukan di area panggul, perut, dan bagian bawah tulang belakang dapat menyebabkan tanda tanda menopause. Selain itu, radiasi yang diberikan ke seluruh tubuh juga bisa memicu tanda tanda menopause. Namun, kemoterapi yang dilakukan di payudara, kepala, dan leher mungkin tidak mempengaruhi tanda tanda menopause.

Pengobatan Menopause

Pengobatan menopause adalah penggantian hormon (HRT), yang menggantikan hormon yang memiliki kadar rendah. 

Terapi Penggantian Hormon (HRT)

HRT merupakan pengobatan yang aman dan efektif, terapi penggantian hormon dapat melibatkan penggunaan estrogen untuk menggantikan kadar hormon di dalam tubuh. Estrogen tersedia dalam beberapa bentuk seperti bercak kulit, gel, implan dan tablet. 

Mom disarankan untuk minum progesteron, hal ini untuk menjaga efek estrogen dalam tubuh. Jika Mom mengonsumsi estrogen dan progesteron secara bersamaan disebut sebagai HRT gabungan. Progesteron bisa ditemukan dalam bentuk patch, IUS, dan tablet, untuk terapi hormon Mom harus konsultasi ke dokter terlebih dahulu. 

Gel Testosteron

Gel testosteron dapat meningkatkan gairah seks, suasana hati, dan meningkatkan energi. Testosteron biasanya diproduksi oleh ovarium, seiring bertambahnya umur hormon testosteron akan menurun. Mom bisa menggunakan gel testosteron bersamaan dengan HRT. 

Efek samping yang ditimbulkan yaitu jerawat dan pertumbuhan rambut yang berlebih. Untuk penggunaan hormon ini Mom harus konsultasi dengan dokter terlebih dahulu. 

Konsultasi dengan Dokter 

Jika Mom menjalani pengobatan untuk tanda tanda menopause, maka Mom dapat kembali ke dokter untuk tinjauan lanjutan setelah 3 bulan. Selama pemantauan dokter, dokter mungkin akan menanyakan gejala yang terjadi, efek samping, pendarahan vagina, pemantauan berat badan, dan tekanan darah. Mungkin diperlukan perawatan dalam beberapa tahun hingga sebagian tanda tanda menopause berlalu.

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

01/03/2025

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

01/03/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares