Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Cairan Ketuban Seperti Apa yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil?

cairan ketuban seperti apa

Cairan ketuban merupakan bagian penting dari kehamilan yang sehat. Cairan ketuban seperti apa yang dianggap normal adalah yang jumlahnya seimbang, tidak terlalu banyak atau sedikit, karena ketidakseimbangan ini bisa menyebabkan komplikasi. Cairan ketuban mengandung zat antibakteri yang melindungi janin dari infeksi serta nutrisi penting seperti protein, elektrolit, imunoglobulin, dan vitamin yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang janin, termasuk otot, pencernaan, hingga paru-paru.

Artikel lainnya: Air Ketuban Keruh: Penyebab dan Tanda-Tandanya 

Apa Itu Cairan Ketuban?

Cairan ketuban merupakan zat berupa air yang mengelilingi dan melindungi janin selama kehamilan berlangsung. Cairan ketuban seperti apa yang dibutuhkan janin adalah cairan dengan jumlah dan kualitas yang cukup untuk mendukung tumbuh kembangnya. Cairan ketuban sangat penting bagi perkembangan janin karena dapat membantu untuk pertumbuhan otot, paru-paru, dan sistem pencernaan, serta berfungsi sebagai bantalan pelindung yang menyerap benturan agar janin tidak terluka.

disc 10% pasien baru ks

Kandungan yang ada di dalam cairan ketuban yaitu nutrisi, hormon, antibodi, dan zat baik yang baik untuk janin. Cairan ketuban seperti apa yang sehat adalah cairan yang mengandung zat-zat tersebut dalam jumlah yang seimbang. Janin akan menelan dan menghirup cairan ketuban karena kandungan yang ada di dalamnya merupakan bagian dari proses tumbuh kembangnya.

Jika jumlah cairan terlalu sedikit atau terlalu banyak maka akan menimbulkan masalah bagi Mommil dan janin. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cairan ketuban seperti apa yang normal selama kehamilan. Maka dari itu, dokter kandungan akan memantau cairan ketuban selama pemeriksaan kehamilan.

Ciri-Ciri Cairan Ketuban Normal

Pada awal kehamilan, cairan ketuban berasal dari tubuh Mommil, dan setelah usia janin lebih dari 20 minggu, cairan ini berasal dari urin janin. Kegiatan janin di dalam rahim yaitu menelan dan mengeluarkan cairan kembali sebagai urin. Cairan ketuban seperti apa yang sehat? Yaitu yang mengandung hormon, antibodi, lemak, gula, dan nutrisi lainnya yang mendukung tumbuh kembang janin.

Cairan ketuban seperti apa? Cairan ketuban yang normal memiliki warna bening atau kuning pucat seperti warna jerami. Jika warna cairan ketuban hijau atau coklat maka bisa saja janin sudah buang air besar di dalam rahim, hal ini dapat menimbulkan risiko jika janin menghirupnya.

Cairan ketuban yang normal tidak memiliki bau yang menyengat, jika ketuban memiliki bau yang menyengat maka kemungkinan terjadi mekonium. Jumlah cairan ketuban yang normal tergantung pada usia kehamilan, biasanya pada usia 34-36 minggu cairan ketuban kurang dari 1 liter jumlahnya akan berkurang saat mendekati persalinan. 

Artikel lainnya: Mommil Wajib Tahu! Ini Ciri-Ciri Air Ketuban Normal 

Jenis Cairan yang Perlu Diwaspadai

Selama kehamilan cairan ketuban seperti apa? Cairan ketuban memiliki peran penting untuk melindungi dan membantu perkembangan janin. Namun, jika jumlah cairan terlalu sedikit atau terlalu banyak maka tanda masalah. Berikut kondisi cairan ketuban yang harus diwaspadai:

1. Oligohidramnion

Jika cairan ketuban Mom sedikit maka disebut dengan oligohidramnion, gejala yang terjadi yaitu penurunan gerakan janin, nyeri perut, dan memiliki kebocoran cairan vagina. Penyebab oligohidramnion yaitu masalah yang terjadi pada plasenta, dehidrasi atau diabetes, kehamilan kembar, dan ketuban pecah di usia dini. 

Penanganan yang dilakukan yaitu dengan pemantauan secara rutin terhadap cairan ketuban dan pertumbuhan janin. Jika kondisi ini tidak pulih maka dokter akan menyarankan persalinan di usia dini. 

2. Anhidramnion

Anhidramnion adalah bentuk parah dari oligohidramnion yaitu saat hampir tidak ada cairan ketuban. Dampak yang terjadi yaitu paru-paru janin tidak berkembang dengan baik, memiliki masalah pernapasan, kelainan tulang dan wajah. 

3. Polihidramnion

Polihidramnion adalah kondisi rahim yang terjadi saat cairan ketuban melebihi 25 cm. Gejala yang terjadi yaitu sesak napas, mulas secara berlebihan, dan kaki bengkak. Penyebabnya karena diabetes gestasional, infeksi, dan kelainan genetik pada janin. 

Kapan Harus Konsultasi?

Jika cairan yang keluar di vagina tidak mirip urin atau keputihan biasa maka sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan. Mommil harus segera konsultasi dengan dokter kandungan jika mengalami hal berikut:

  • Cairan di vagina memiliki bau yang tidak sedap, berwarna coklat atau hijau. 
  • Demam. 
  • Perut terasa sakit saat disentuh. 
  • Memiliki detak jantung yang cepat. 
  • Berat badan tidak bertambah. 

Kemungkinan dokter akan mengambil sampel cairan untuk mengetahui apakah itu benar-benar cairan ketuban. Pemeriksaan tambahan yang dilakukan dokter yaitu:

  • Pemeriksaan vagina untuk melihat leher rahim sudah mulai terbuka. 
  • USG untuk melihat banyaknya cairan ketuban yang tersisa di dalam rahim. 
  • Tes pewarna dengan memasukan cairan biri di dalam ketuban kemudian Mommil diminta untuk menggunakan pembalut. Jika pembalut berwarna biru maka cairan ketuban benar-benar bocor.   

Artikel lainnya: Ciri-Ciri Air Ketuban Kurang dan Cara Menanganinya 

Mengetahui tanda-tanda perubahan cairan ketuban sangat penting bagi Ibu hamil. Cairan yang bening, tidak berbau, dan keluar dalam jumlah wajar biasanya normal. Namun, jika cairan berwarna hijau, cokelat, berbau tidak sedap, atau keluar terus-menerus seperti bocor, itu bisa menjadi tanda masalah yang perlu segera ditangani.

Jangan ragu untuk memeriksakan diri jika Mommil merasa ada yang tidak biasa. Konsultasikan kondisi kehamilan Mom dengan dokter kandungan di KS Women and Children Clinic untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh dan penanganan yang tepat demi kesehatan Mom dan si Kecil.

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

07/18/2025

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

07/18/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares