Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Ciri-Ciri Air Ketuban Kurang dan Cara Menanganinya

ciri-ciri air ketuban kurang

Banyak hal yang harus diperhatikan selama kehamilan berlangsung, termasuk cairan ketuban. Jumlah air ketuban selama kehamilan normalnya adalah cukup, artinya tidak lebih maupun kurang. Mommil wajib mengetahui ciri-ciri air ketuban kurang, karena air ketuban yang kurang bisa membahayakan janin dalam kandungan.

Air ketuban kurang bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan seperti bayi lahir prematur hingga bayi lahir mati. 

https://kehamilansehat.com/id/form-artikel/

Maka dari itu, penting bagi Mommil untuk mengetahui ciri-ciri ketuban kurang dan penangannya supaya kondisi ini segera mendapatkan pertolongan medis yang Mommil butuhkan. Simak pembahasannya di bawah ini ya Mom.

Bahaya Air Ketuban Kurang

Cairan ketuban adalah cairan yang mengelilingi janin saat berada di dalam kandungan sebelum lahir. Janin dalam kandungan membutuhkan cairan ketuban untuk tumbuh. Cairan ketuban ini berada di dalam kantung (selaput) ketuban. Ini membantu melindungi janin dan memungkinkan janin bergerak dan menendang selama perkembangan. 

Cairan ketuban juga membantu pertumbuhan paru-paru, ginjal, dan saluran pencernaan janin. Cairan ketuban juga menjaga agar tali pusat tidak terjepit di antara janin dan dinding rahim. Itulah mengapa air ketuban sangat penting untuk perkembangan janin.

Selain itu, jumlah cairan ketuban mencerminkan produksi urin bayi yang juga menjadi ukuran kesejahteraan janin.

Namun, jumlah air ketuban pada Mommil juga bisa kurang dan ini tidak boleh dibiarkan. Air ketuban kurang disebut juga oligohidramnion, adalah kondisi yang serius. Hal ini terjadi ketika jumlah air ketuban kurang dari yang diharapkan untuk usia kehamilan. 

Adapun bahaya yang diakibat karena air ketuban kurang jika air ketuban kurang terjadi pada 2 trimester pertama (6 bulan pertama) kehamilan, antara lain : 

  1. Cacat lahir pada anggota badan atau wajah
  2. Keguguran, yaitu kematian bayi sebelum usia kehamilan 20 minggu
  3. Kelahiran prematur, yaitu kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu
  4. Stillbirth, yaitu kematian bayi setelah usia kehamilan 20 minggu
  5. Infeksi jika kantung ketuban pecah dini

Ciri-Ciri Air Ketuban Kurang

Kadar cairan ketuban diperiksa secara rutin selama kehamilan dengan menggunakan USG untuk mengukur jumlah cairan ketuban. Jika hasilnya menunjukkan jumlah air ketuban kurang lebih rendah dibandingkan jumlah normal maka itu termasuk ciri-ciri air ketuban kurang sehingga Mom mungkin menderita oligohidramnion. Itulah salah satu alasan Mom perlu rutin USG selama kehamilan. 

Adapun ciri-ciri air ketuban kurang atau oligohidramnion lainnya antara lain :

  1. Keluar cairan dari vagina, yang mungkin berarti ketuban pecah
  2. Berat badan Mommil tidak bertambah
  3. Gerakan janin berkurang

Jika Mommil merasa ada cairan yang keluar dari vagina dan tidak bisa ditahan, segera kunjungi dokter spesialis kandungan terdekat supaya mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, ciri-ciri air ketuban kurang juga dilihat saat menjalani pemeriksaan, yaitu apabila hasil pemeriksaan terdapat hasil sebagai berikut :

– Indeks air ketuban kurang dari 5 cm pada akhir trimester kedua

– Jumlah air ketuban tidak lebih dari 500 ml di usia kehamilan 32–36 minggu

Penanganan Air Ketuban Kurang

Ciri-ciri air ketuban kurang ini dapat ditemukan kapan saja, tetapi kondisi air ketuban kurang lebih sering terjadi di akhir trimester ketiga kehamilan. Selain itu, Mommil yang mengandung bayi kembar lebih berisiko mengalami air ketuban kurang.

Berikut ini tips yang bisa Mommil lakukan untuk penanganan jumlah air ketuban kurang, seperti:

  1. Minum banyak air dapat membantu meningkatkan jumlah cairan ketuban.
  2. Beristirahat yang cukup, jika terdapat tanda air ketuban kurang pada Mommil dokter mungkin menyarankan untuk mengurangi aktivitas fisik atau bed rest bila perlu.
  3. Jika air ketuban kurang di trimester akhir biasanya dokter menganjurkan untuk melakukan USG setiap minggu atau lebih sering untuk memantau jumlah cairan ketuban.
  4. Pengobatan dari dokter, kurangnya air ketuban bisa disebabkan oleh ketuban pecah dini sehingga memungkinkan Mom mengalami infeksi. Dokter mungkin akan memberikan antibiotik untuk mencegah infeksi jika ketuban pecah atau obat untuk membantu paru-paru bayi jika plasenta tidak berfungsi dengan baik.
  5. Dilakukan persalinan lebih awal, jika air ketuban terlalu sedikit dan usia kehamilan Mom sudah di trimester akhir mungkin dokter menyarankan untuk memulai persalinan lebih awal untuk membantu mencegah masalah lainnya selama persalinan.

Ibu hamil berisiko tinggi mengalami keguguran jika oligohidramnios terdiagnosis sebelum kehamilan berusia 20 minggu. Namun, jika kondisi ini terdiagnosis di trimester akhir kehamilan, risiko yang lebih umum terjadi adalah kelahiran prematur. Terkadang, dokter akan merekomendasikan ibu hamil yang mengalami oligohidramnios untuk melahirkan dengan operasi caesar. 

Itu dia pembahasan mengenai ciri-ciri air ketuban kurang hingga penanganannya. Rutinlah memeriksakan kondisi Mommil dan janin ke klinik kandungan terdekat supaya dapat melakukan pencegahan secara dini jika hasil USG menunjukkan adanya masalah kehamilan termasuk jumlah air ketuban kurang. Sehingga kondisi-kondisi ini bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

11/19/2023

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

11/19/2023

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares