Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Cara Membersihkan Vagina yang Aman untuk Menjaga Kesehatan Wanita

Cara membersihkan vagina

Vagina tidak perlu dibersihkan karena sudah bersih dengan sendirinya, namun sebagian orang akan membersihkan area vulva. Untuk membersihkan vulva biasanya dengan mencuci bagian luar dengan air hangat. Sebagian orang membersihkan vulva agar lebih percaya diri dan lebih bersih. Maka dari itu Mom harus ketahui perbedaan vagina dengan vulva.

Perbedaan Vagina dengan Vulva

Vagina adalah bagian dalam dari alat kelamin wanita, sedangkan vulva adalah bagian luar. Lapisan yang terdapat di vulva yaitu klitoris, labia mayora, dan lubang vagina. Vagina merupakan organ dalam pada kelamin, sehingga tidak perlu dibersihkan. 

Di dalam vagina terdapat bakteri baik dan mikroba lainnya yang membantu menjaga kesehatan vagina. Cara membersihkan vagina dengan sabun atau douche dapat membuat pH vagina tidak seimbang, hal ini dapat meningkatkan risiko infeksi dan bau yang menyengat. 

Vagina Perlu Dibersihkan?

Baik vagina atau vulva sebaiknya tidak perlu dibersihkan karena menghasilkan cairan yang baik untuk kesehatan. Mom tidak boleh mencoba menghilangkan semua bau vagina dengan cara mencuci vagina. Vagina yang sehat memang memiliki bau yang khas. 

Jika Mom mencuci vagina maka vagina akan rentan terkena infeksi. Bukan hanya terkena infeksi vagina juga bisa menjadi kering dan dapat menyebabkan robekan kecil sehingga memudahkan bakteri yang menyebabkan infeksi pada vagina. 

Vagina memang tidak boleh dicuci dengan sabun namun bagian vulva masih bisa dibersihkan dengan air hangat, bagian vulva yang boleh dibersihkan yaitu klitoris, tudung klitoris, dan bibir vagina. Vagina dapat menjaga keseimbangan pHnya sendiri dan dapat bersih dengan sendirinya. Cara membersihkan vagina dapat mempengaruhi fungsi vagina maka dari itu jangan bersihkan vagina. 

Cara Membersihkan Vagina dengan Benar

Cara membersihkan vagina dengan benar sangat penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah infeksi, ketahui lebih lanjut cara yang benar dalam merawat vagina dan vulva.

  1. Pakai kondom dapat mengurangi risiko kehamilan dan infeksi menular seks, hal ini dapat memengaruhi cara membersihkan vagina.
  2. Menjaga area vagina kering sangat penting, gunakan pakaian dalam kering dan kenakan pakaian dalam yang menyerap keringat. 
  3. Buang air kecil terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan intim, hal ini dapat memengaruhi cara membersihkan vagina.
  4. Bersihkan dengan tisu dari depan ke belakang, hal tersebut memengaruhi cara membersihkan vagina dengan benar. 
  5. Bersihkan dengan air hangat, hal ini dapat memengaruhi cara membersihkan vagina. 
  6. Jangan gunakan sabun yang memiliki parfum, hal ini termasuk dari cara membersihkan vagina dengan benar. 
  7. Gunakan tangan untuk membersihkan area luar vagina.
  8. Keringkan area vulva dengan cara tepuk-tepuk, hal tersebut dapat memengaruhi cara membersihkan vagina. 
  9. Jangan bersihkan area vagina dengan kain atau spons. 

Makanan Untuk Kesehatan Vagina

Selain membersihkan vagina atau area vulva, pola makan juga memengaruhi kesehatan vagina, dibutuhkan beberapa vitamin, mineral dan nutrisi lainnya yang membantu mengurangi risiko infeksi di area vagina. Berikut makanan untuk kesehatan vagina yang perlu Mom ketahui. 

1. Cranberry

Cranberry dapat mengatasi infeksi saluran kemih, buah ini kaya akan antioksidan dan senyawa asam. Kandungan yang terdapat dalam cranberry dapat membantu mencegah bakteri menempel pada dinding kandung kemih. Jika Mom ingin coba jus cranberry pastikan untuk tidak tambahkan gula karena gula dapat memperburuk keadaan, jika rasanya terlalu asam maka tambahkan buah lain.  

2. Ubi Jalar

Ubi jalar mengandung beta karoten dan vitamin A, sehingga ubi jalar dapat menjaga selaput lendir tetap sehat. Ubi jalar yang kaya akan serat dapat membantu menstabilkan kadar insulin, sehingga hal tersebut dapat membantu mengurangi gejala PCOS. 

3. Probiotik

Probiotik dapat memperkenalkan bakteri baik dan mengatasi bakteri pada vagina. Probiotik dapat membantu meningkatkan pemulihan dari bakteri pada vagina dan dapat mengurangi gejala. Makanan yang mengandung probiotik yaitu yogurt, Mom dapat pastikan kandungan yogurt sesuai dengan kebutuhan, namun perlu diingat bahwa dengan banyaknya makan makanan yang mengandung probiotik dapat memengaruhi kesehatan usus. 

4. Kedelai

Kedelai mengandung fitoestrogen, kandungan ini meniru estrogen dalam tubuh sehingga dapat meningkatkan kesehatan vagina secara keseluruhan. Menurunnya kadar estrogen disebabkan oleh obat-obatan hingga menopause. Namun, salah satu gejala utama dari rendahnya estrogen yaitu kekeringan pada vagina. Kedelai dipercaya dapat mengurangi kekeringan di vagina yang disebabkan oleh menopause. 

5. Alpukat 

Alpukat dapat mengatasi libido yang rendah serta kekeringan pada vagina. Alpukat kaya akan lemak sehat, vitamin B6, dan kalium kandungan yang terdapat di dalam alpukat dapat memengaruhi libido dan pelumasan secara alami. 

Masalah pada Vagina

Jika Mom mengalami perubahan bau vagina secara tiba-tiba, bahkan bau yang ditimbulkan sangat menyengat maka harus konsultasi dengan dokter kandungan. Bau amis yang ditimbulkan menandakan bacterial vaginosis. Sering membersihkan vagina tidak akan menghilangkan bau tersebut, hal tersebut akan memperburuk infeksi. 

Jika Mom mengalami gejala infeksi jamur cirinya seperti gatal, keluarnya cairan berwarna putih hingga kekuningan, rasa terbakar, keputihan dengan tekstur kental, adanya lapisan putih pada lapisan vulva, dan rasa sakit yang berlebih saat berhubungan intim maka harus konsultasi dengan dokter. 

Menjaga kebersihan vagina dengan cara yang benar adalah langkah penting dalam merawat kesehatan kewanitaan. Dengan memahami bagaimana cara membersihkan vagina dengan benar, Mom dapat mencegah infeksi dan menjaga keseimbangan alami tubuh. Ingatlah untuk selalu menghindari produk yang berisiko merusak pH vagina dan selalu pilih cara yang lembut serta alami. Jika Mom mengalami gejala yang tidak biasa atau masalah kesehatan, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Penulis

Penulis

Tanggal

01/01/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

01/01/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares