Hamil di luar kandungan atau yang biasa dikenal dengan kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rahim. Penting untuk mengenali ciri-ciri hamil di luar kandungan sejak dini agar bisa segera ditangani. Kondisi ini bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti riwayat penyakit radang panggul, operasi pada tuba falopi, atau masalah kesuburan.
Untuk memastikannya, Mommil perlu menjalani pemeriksaan USG guna mengetahui apakah kehamilan terjadi di dalam kandungan atau di luar kandungan. Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini!
Artikel lainnya: Hamil Anggur: Yuk, Kenali Ciri dan Penyebabnya!
Apa Itu Hamil di Luar Kandungan?
Kehamilan di luar kandungan atau kehamilan ektopik adalah kondisi ketika sel telur yang telah dibuahi menempel di luar rongga rahim. Kondisi ini bisa sangat berbahaya dan bahkan mengancam nyawa Mom dan si Kecil.
Penting untuk mengenali ciri-ciri hamil di luar kandungan sejak dini agar penanganan bisa segera dilakukan. Kehamilan ektopik dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti riwayat infeksi, operasi pada tuba falopi, atau paparan zat diethylstilbestrol (DES) saat masih di dalam kandungan.
Kehamilan ektopik juga bisa terjadi di luar tuba falopi, seperti di leher rahim, ovarium, rongga perut, atau tanduk rahim. Karena jenis kehamilan di luar kandungan ini sering kali tidak menunjukkan faktor risiko yang jelas, maka penting bagi Mom untuk mengenali ciri-ciri hamil di luar kandungan sejak awal agar bisa segera mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Ciri-Ciri Hamil di Luar Kandungan
Ciri-ciri hamil di luar kandungan biasanya tidak diketahui secara pasti namun, sebagian wanita merasakan tanda kehamilan ektopik seperti telat haid, payudara terasa nyeri, dan mual. Jika Mom melakukan tes kehamilan bisa saja hasilnya positif, namun janin tidak tumbuh dengan normal karena tempat pembuahan yang salah.
Ciri-ciri hamil di luar kandungan memiliki tanda awal seperti pendarahan ringan yang ada di vagina, nyeri di area panggul atau perut bagian bawah. Jika kebocoran darah terjadi dari tuba falopi maka Mommil mungkin merasakan nyeri di bahu atau memiliki rasa ingin buang air besar.
Jika sel telur terus dibuahi maka tumbuh di tuba falopi dan bisa pecah dengan sendirinya. Jika hal ini terjadi maka akan menimbulkan pendarahan hebat di dalam perut sehingga dapat mengancam nyawa. Ciri-ciri hamil di luar kandungan yaitu pusing, pingsan, hingga syok jika Mommil mengalami gejala ini maka sebaiknya konsultasi dengan dokter kandungan.
Artikel lainnya: Ciri-Ciri Hamil Muda yang Sering Tidak Disadari oleh Calon Ibu
Penyebab Hamil di Luar Kandungan
Apa itu hamil di luar kandungan? Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tidak mencapai rahim, melainkan menempel di luar rongga rahim. Kondisi ini bisa terjadi karena saluran tuba tersumbat atau mengalami kerusakan, sehingga sel telur tidak dapat bergerak ke rahim. Penyebab hamil di luar kandungan yaitu:
- Penyakit radang panggul (PID) karena adanya infeksi.
- Endometriosis adalah jaringan rahim yang tumbuh di luar rahim.
- Jaringan parut yang berasal dari operasi di perut atau pernah mengalami tuba falopi sebelumnya.
- Memiliki riwayat kehamilan ektopik sebelumnya sehingga dapat meningkatkan risiko terulang kembali.
- Riwayat operasi caesar atau operasi lainnya yang memengaruhi sistem reproduksi.
- Penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim seperti IUD memiliki risiko hamil di luar kandungan.
Bagaimana Cara Menangani Hamil di Luar Kandungan?
Mengetahui apa itu hamil di luar kandungan sangat penting agar Mom bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Kehamilan ektopik ditangani untuk menyelamatkan nyawa Mom dan menjaga kesuburan di masa depan. Cara menangani hamil di luar kandungan disesuaikan dengan kondisi Mom, lokasi kehamilan ektopik, kadar hormon kehamilan, dan keinginan Mom untuk hamil lagi di kemudian hari.
Berdasarkan Kondisi Mom
Jika kondisi fisiko Mom stabil dan kehamilan di luar kandungan dapat dideteksi sedini mungkin maka dokter akan memberikan obat metotreksat yaitu suntikkan yang digunakan untuk menghentikan pertumbuhan janin. Pilihan lain yang dilakukan yaitu dengan operasi ringan.
Jika kehamilan di luar kandungan sudah pecah atau terjadi perdarahan maka operasi darurat dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya komplikasi.
Pengobatan dengan Menggunakan Obat
Hamil di luar kandungan dapat dihentikan dengan mengonsumsi obat metotreksat karena obat ini dapat menghentikan pertumbuhan sel kehamilan. Obat ini diberikan pada pasien yang tidak mengalami pendarahan berat, kadar β-hCG tidak terlalu tinggi, dan tidak memiliki tanda tuba pecah.
Keunggulan dengan menggunakan obat ini yaitu tidak memerlukan operasi dan potensi kesuburan lebih baik dibanding operasi. Kemudian dokter akan melakukan pemantauan pada hari ke 4 dan ke 7, jika keadaan Mom menurun maka perlu dilakukan tindakan tambahan.
Tindakan Operasi
Untuk menangani kondisi apa itu hamil di luar kandungan, salah satu metode yang dilakukan adalah operasi dengan sayatan kecil di perut. Ada dua jenis operasi yang bisa dilakukan. Pertama, operasi salpingektomi, yaitu mengangkat jaringan kehamilan namun tetap mempertahankan tuba falopi. Kedua, operasi salpingektomi, yaitu mengangkat sebagian atau seluruh tuba falopi, tergantung dari tingkat kerusakan yang terjadi.
Artikel lainnya: Jenis Keputihan saat Hamil yang Perlu Mommil Ketahui dan Waspadai
Kehamilan Selanjutnya Apakah Bisa Normal?
Setelah Mom mengalami hamil ektopik, maka kemungkinan kondisi ini terjadi lagi sekitar 10%–15% di kehamilan berikutnya. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui penyebab kehamilan ektopik sebelumnya serta memahami ciri-ciri hamil di luar kandungan agar bisa lebih waspada dan segera berkonsultasi dengan dokter jika ada tanda-tanda yang mencurigakan.
Jika Mom pernah mengalami masalah kesuburan maka di kehamilan selanjutnya akan berisiko. Pada kehamilan sebelumnya Mom mengalami bentuk tuba falopi yang tidak normal karena adanya jaringan parut operasi atau mengalami infeksi menular seksual maka dapat menyulitkan kehamilan berikutnya.
Mengenali ciri-ciri hamil di luar kandungan sejak dini penting untuk mencegah komplikasi serius. Jika kamu mengalami gejala mencurigakan, segera konsultasikan ke dokter kandungan agar bisa ditangani dengan cepat dan tepat demi menjaga kesehatan dan kesuburan di masa depan.
0 Comments