Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Demam Setelah Vaksin DPT: Apakah Normal? Penyebab, Cara Mengatasi, dan Pilihan Vaksin yang Tidak Menyebabkan Demam

Demam setelah imunisasi DPT tentunya membuat Mom & Dad khawatir, terutama jika si Kecil terlihat lebih rewel dari biasanya. Namun, apakah demam setelah vaksin DPT ini normal? Oleh karena itu, Mom & Dad perlu mengetahui penyebabnya, sehingga Mom & Dad dapat menentukan tindakan tepat untuk mengatasi demam pada anak setelah diberikan vaksin DPT. 

Artikel lainnya : Cara Menurunkan Demam pada Anak: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

Apakah vaksin DPT bisa menyebabkan demam?

Ya, setelah vaksin DPT biasanya si Kecil akan mengalami demam dan ini merupakan reaksi normal. Setelah vaksin DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus) masuk ke dalam tubuh, sistem imun atau antibodi anak akan bekerja dan membentuk perlindungan untuk memerangi virus. 

Proses ini yang memicu kenaikan suhu tubuh sebagai tanda bahwa vaksin sedang bekerja. Demam yang muncul biasanya ringan hingga sedang sekitar 37.5–38.5°C dan akan mereda dalam 1-2 hari. 

Selain demam, si Kecil mungkin akan menjadi sedikit lebih rewel karena demam dan mengalami nyeri di area bekas suntikan. Mom & Dad tidak perlu khawatir karena keluhan ini umumnya tidak berbahaya dan dapat ditangani dengan perawatan sederhana dari rumah. 

Kapan demam setelah vaksin DPT akan terjadi?

Reaksi demam pada anak setelah vaksin akan berbeda-beda. Demam bisa muncul setelah 6 jam hingga 1-2 hari setelah vaksin diberikan. Dalam rentang waktu itu, dengan suhu maksimal 38.5°C tergolong reaksi normal karena efek dari pemberian vaksin. 

Mengatasi demam pada anak setelah vaksin DPT

Mengatasi demam pada anak setelah vaksin DPT membutuhkan langkah yang tepat agar si Kecil tetap merasa nyaman selama tubuhnya membentuk kekebalan. Dengan perawatan sederhana di rumah, Mom & Dad dapat membantu menurunkan suhu tubuh anak dan mencegah kondisinya menjadi lebih berat. 

Berikut beberapa cara yang dapat Mom and Dad lakukan untuk si Kecil yang demam  : 

  • Jika si Kecil masih minum ASI, berikan ASI sesering mungkin 
  • Pastikan kebutuhan cairan terpenuhi dengan baik
  • Gunakan pakaian berbahan tipis dan adem 
  • Kompres dingin pada bekas suntikan 
  • Jika demam berikan paracetamol setiap 3-4 jam dengan dosis sesuai anjuran dokter. Pemberian maksimal 6 kali dalam 24 jam, sumber IDAI
  • Jika setelah pemberian obat parasetamol masih demam, anak boleh di kompres air hangat di daerah dahi, ketiak dan lipat paha
  • Boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat 

Jika gejala atau reaksi di atas terus muncul dan tidak ada perubahan, dan Mom & Dad merasa khawatir maka disarankan untuk segera melakukan pemeriksaan kondisi si Kecil ke dokter.  

Artikel lainnya : Beberapa Hal yang Harus Dihindari Saat Si Kecil Demam!

Apakah ada vaksin DPT yang tidak menyebabkan demam?

Ya vaksin DPT ada yang menyebabkan demam dan ada juga yang menyebabkan demam dengan risiko yang lebih rendah. 

Vaksin DPT memiliki dua jenis varian yang berbeda pada komponen bakteri pertusisnya. Inilah yang mempengaruhi tingkat risiko demam setelah vaksinasi. Jenis varian vaksin DPT : 

  • DTwP (Whole Cell Pertussis) : mengandung seluruh sel bakteri yang sudah dimatikan. Karena komponennya lebih kompleks, jenis ini sering menimbulkan demam, rewel atau bengkak pada area suntikan. Contoh vaksin DTwP terdapat pada vaksin standar dari pemerintah seperti Pentabio. 
  • DTaP (Acellular Pertussis) : hanya mengandung bagian tertentu bakteri pertusis. Sehingga reaksi tubuh terhadap vaksin ini lebih ringan. Jenis vaksin ini memiliki risiko demam dan efek samping yang lebih rendah. Contoh merk vaksin DTap yaitu vaksin premium seperti Infanrix Hexa dan Hexaxim. 

Vaksin DTaP inilah yang sering dipilih orang tua bila ingin meminimalisir risiko demam setelah imunisasi DPT. Kedua jenis vaksin ini sama-sama dapat mencegah dari penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus. Pemilihan vaksin yang paling sesuai dengan kondisi anak dapat mengikuti anjuran dokter. 

Vaksin DPT yang tidak demam merk apa?

Vaksin DPT yang cenderung tidak menyebabkan demam adalah vaksin dengan komponen DTap (Acellular Pertussis). Beberapa merk vaksin DTap yang umum digunakan di klinik dan rumah sakit di Indonesia yaitu : 

Merk Vaksin Kombinasi vaksin  Perlindungan terhadap penyakit
Infanrix Hexa DTaP, Polio IPV, Hepatitis B dan Hib (combo)
  • Difteri
  • Pertusis
  • Tetanus
  • Polio 
  • Hib (meningitis/pneumonia)
  • Hepatitis B
Hexaxim  DTaP, Hepatitis B, Polio (IPV), dan Haemophilus influenzae tipe b (Hib)
  • Difteri
  • Pertusis
  • Tetanus
  • Polio 
  • Hib 
  • Hepatitis B
Tetraxim DTaP-IPV
  • Difteri
  • Tetanus  
  • Pertusis

Infanrix Hexa, Hexaxim, Tetraxim merupakan beberapa merk vaksin DPT yang tersedia di Indonesia. Ketiga merk tersebut termasuk jenis vaksin DTaP dan vaksin combo. Jadi selain melindungi dari penyakit Difteri, Pertusis dan Tetanus, ketiga merk vaksin tersebut juga dapat mencegah dari penyakit lainnya.

Pemilihan dan jenis vaksin terbaik untuk anak tentunya perlu menyesuaikan kondisi dan kebutuhan si Kecil. Oleh karena itu, Mom & Dad sebaiknya memberikan vaksin DPT untuk si Kecil di klinik terpercaya seperti KS Women and Children Clinic. Pilihan jenis vaksin tersedia berbagai merk yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan si Kecil dan sesuai anjuran dokter spesialis anak.

Ditinjau oleh : dr. Arifi, Sp.A

Penulis

sribulogin

Tanggal

12/18/2025

Penulis

sribulogin

Tanggal

12/18/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares