Menurut WHO sekitar 10% Ibu hamil dan 13% Ibu yang baru melahirkan mengalami gangguan emosional. Gangguan emosional adalah kondisi serius yang bisa berdampak besar, bahkan dalam kasus berat dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
Ibu hamil yang mengalami gangguan mental cenderung tidak bisa menjalankan peran dan tanggung jawabnya dengan baik sehingga pertumbuhan dan perkembangan si Kecil sangat berdampak. Maka dari itu pengendalian emosi sangat berpengaruh pada kehamilan, simak penjelasannya di artikel ini.
Artikel lainnya: Mengapa Kehamilan Ektopik Berbahaya? Ini Penjelasan Lengkapnya
Apa Itu Gangguan Emosional pada Ibu Hamil?
Kehamilan merupakan tantangan baru bagi setiap wanita. Bukan hanya perubahan fisik, gangguan emosional adalah hal lain yang kerap muncul selama masa ini. Perubahan hormon yang terjadi saat hamil dapat memengaruhi suasana hati, membuat Ibu hamil lebih mudah merasa sedih, cemas, atau marah tanpa alasan yang jelas.
Selama kehamilan, bisa saja hari ini Mom merasa senang, lalu besok merasa sedih. Mommil mungkin memiliki perasaan yang campur aduk antara bahagia dan takut. Tenang saja Mom, gangguan emosional adalah hal yang normal terjadi selama hamil. Namun, jika perasaan mulai terasa tidak terkendali, sebaiknya Mom segera konsultasi dengan dokter kandungan untuk mengetahui apakah perubahan hormon menjadi penyebabnya.
Mengapa Mommil Rentan Mengalami Gangguan Emosional?
Selama kehamilan, tubuh Mom mengalami banyak perubahan. Hal ini disebabkan oleh lonjakan hormon besar seperti estrogen dan progesteron. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi kerja otak, termasuk dalam mengatur emosi, sehingga Mom jadi lebih sensitif dan mudah cemas. Gangguan emosional adalah hal yang umum terjadi akibat perubahan ini, jadi penting untuk memahami dan mengelolanya dengan baik selama masa kehamilan.
Kehamilan membuat tubuh Mom mengalami banyak perubahan, dan hal ini dapat memengaruhi perasaan. Ada yang merasa percaya diri selama hamil, namun ada juga yang justru merasa kurang percaya diri. Rasa mual, sulit tidur, hingga kelelahan bisa membuat suasana hati jadi kurang baik. Gangguan emosional adalah hal yang bisa terjadi selama kehamilan akibat kombinasi perubahan fisik dan psikologis tersebut.
Beban psikologis seperti rasa takut akan persalinan, tanggung jawab menjadi orang tua, kemudian tekanan dari lingkungan juga turut memengaruhi emosi pada Ibu hamil. Faktor lain yang memengaruhi yaitu Mom sebelumnya pernah mengalami gangguan mental, kurangnya dukungan sosial, serta adanya masalah ekonomi hingga rumah tangga.
Artikel lainnya: Mengapa Varises pada Ibu Hamil Sering Terjadi? Ini Penjelasannya!
Tanda Gangguan Emosional yang Perlu Diketahui
Depresi yang dialami pria dan wanita sangat berbeda, Mommil yang mengalami depresi memiliki tanda sebagai berikut ini:
- Memiliki perubahan pada nafsu makan.
- Berat badan yang naik atau turun secara drastis.
- Memiliki gangguan tidur.
- Mudah terasa lelah.
- Merasa sedih hingga bersalah selama kehamilan.
- Gairah seksual yang berubah.
Mommil yang mudah marah biasanya mengalami gejala yang lebih ringan dibanding pria. Hal ini wajar terjadi karena selama masa subur, tubuh wanita mengalami banyak perubahan hormon, terutama hormon progesteron dan estrogen.
Perubahan hormon inilah yang bisa memengaruhi suasana hati dan membuat Mom jadi lebih mudah tersinggung. Gangguan emosional adalah salah satu dampak dari perubahan hormon ini yang umum terjadi selama kehamilan.
Mengapa Depresi Selama Kehamilan Sering Diabaikan?
Depresi yang dialami selama kehamilan biasanya sering diabaikan, hal ini terjadi karena gangguan emosional adalah kondisi yang kerap dianggap wajar oleh sebagian orang. Padahal, depresi saat hamil perlu diperhatikan karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin jika tidak ditangani dengan tepat.
1. Gejalanya Mirip dengan Kehamilan
Depresi yang dialami selama kehamilan biasanya sering diabaikan, hal ini terjadi karena gangguan emosional adalah kondisi yang kerap dianggap wajar oleh sebagian orang. Padahal, depresi saat hamil perlu diperhatikan karena bisa berdampak pada kesehatan ibu dan janin jika tidak ditangani dengan tepat.
2. Malu untuk Cerita
Sebagai Ibu hamil, mungkin Mom merasa tidak nyaman saat berbicara tentang perasaannya. Hal ini wajar saja terjadi karena emosi pada Ibu hamil sering kali sulit dijelaskan. Mom bisa saja takut dihakimi, tidak mau dianggap lemah, atau tidak ingin membuat orang sekitar khawatir.
3. Hanya Fokus pada Kesehatan Fisik
Selama kehamilan, perhatian Mom sering teralihkan pada pemeriksaan fisik seperti pertumbuhan janin, tekanan darah, hingga berat badan. Akibatnya, emosi pada Ibu hamil dan kesehatan mental sering terlupakan, padahal keduanya sama pentingnya untuk dijaga selama masa kehamilan.
Artikel lainnya: Waspadai Infeksi TORCH pada Ibu Hamil, Ini Dampaknya pada Janin!

Bagaimana Resikonya Jika Tidak Ditangani dengan Segera?
Emosi pada Ibu hamil yang terganggu dan tidak ditangani dengan baik dapat berdampak serius, baik bagi Mom maupun janin. Maka dari itu, penting untuk memahami risiko gangguan emosional terhadap bayi dan si Kecil seperti yang dijelaskan di bawah ini.
Dampak pada bayi yaitu:
- Lahir prematur.
- Memiliki berat badan rendah saat lahir.
- Pertumbuhan di dalam kandungan terganggu.
Si Kecil kemungkinan mengalami kesulitan untuk tubuh seperti dibawah ini:
- Mereka cenderung memiliki sifat impulsif.
- Memiliki masalah dalam bersosialisasi.
- Kemungkinan si Kecil memiliki gangguan kognitif, perilaku, dan emosional.
Dampak yang terjadi pada Mommil yaitu:
- Mommil akan mengalami depresi setelah melahirkan.
- Memiliki pikiran untuk bunuh diri.
- Komplikasi selama kehamilan seperti preeklamsia.
- Berisiko untuk makan makanan yang tidak sehat hingga merokok dan minum alkohol.
Bagaimana Menangani Gangguan Emosional?
Tidak semua Ibu hamil merasa bahagia setiap waktu, Mom pasti mengira bahwa kehamilan sangat menyenangkan. Hal ini wajar saja terjadi, maka dari itu ketahui menangani gangguan emosional di bawah ini:
- Temukan informasi dari sumber terpercaya, dengan mengetahui informasi dari sumber yang akurat maka Mom akan merasa tenang.
- Bicara dengan dokter kandungan tentang perasaan yang Mom alami. Mom dapat tanyakan kesehatan diri dan si Kecil, kemudian tanyakan gejala kehamilan hingga rasa khawatir selama berhubungan intim.
- Ikuti kelas persiapan melahirkan hal ini untuk mengatasi rasa sakit selama melahirkan, dan bisa membantu menghadapi persalinan.
- Mom harus mengetahui hak cuti di kantor hingga tunjangan.
- Lingkungan yang suportif dapat membantu Mom untuk mengatasi depresi selama hamil.
Gangguan emosional saat hamil bisa berdampak pada Mom dan janin. Jika Mom merasa cemas atau sedih berlebihan, jangan ragu untuk berkonsultasi. Dokter kandungan di KS Women and Children Clinic siap membantu Mom menjaga kesehatan fisik dan mental selama kehamilan.
0 Comments