Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Ibu Hamil Stres dan Menangis, Apakah Berbahaya untuk Janin?

ibu hamil stres dan menangis

Banyak penelitian menunjukkan bahwa Ibu hamil stres dan menangis dapat mengalami dampak pada janin, kesehatan Mom, hingga perkembangan si Kecil di kemudian hari. Stres yang sedikit masih tergolong wajar, namun jika berlangsung secara berlebihan maka dapat membahayakan janin. Ketahui bahaya stres dan menangis saat hamil di artikel ini, serta temukan cara penanganannya.

Artikel lainnya: Apakah Ibu Hamil Boleh Mandi Malam? Jawaban Ini Bikin Kamu Kaget! 

disc 10% pasien baru ks

Mengapa Ibu Hamil Stres dan Menangis?

Ibu hamil stres dan menangis secara berlebihan bisa dipicu oleh banyak faktor, mulai dari stres psikososial hingga stres yang terjadi selama kehamilan. Stres psikososial sendiri mencakup perubahan besar dalam hidup seperti pindah rumah, perubahan pekerjaan, masalah keuangan, tekanan sosial, hingga kekerasan dalam rumah tangga.

Berbeda dengan stres kehamilan, hal ini terjadi karena kondisi kehamilan itu sendiri, seperti kekhawatiran akan hasil medis setelah pemeriksaan kandungan atau rasa cemas terhadap perkembangan bayi. Tingkat stres ini bervariasi mulai dari stres ringan hingga stres yang dapat menyebabkan trauma. Semua bentuk stres ini sangat memengaruhi kondisi emosi, sehingga Ibu hamil stres dan menangis menjadi lebih mudah terjadi.

Apa Saja Tanda Stres yang Harus Diwaspadai Mommil?

Kehamilan merupakan perubahan besar yang terjadi di dalam kehidupan, sehingga wajar saja jika Mommil mengalami perubahan emosi dan stres. Namun, jika Ibu hamil stres dan menangis hingga sangat mengganggu dan tidak terkendali, sebaiknya segera konsultasi dengan tenaga medis.

Tidak ada batasan yang menentukan kapan stres saat hamil dianggap sudah berlebihan. Namun, sebaiknya Mommil langsung konsultasi jika memiliki gejala seperti ini:

  • Merasa cemas, sedih hingga tertekan setiap hari atau lebih dari dua minggu. 
  • Mommil mengalami kecemasan sehingga timbul gejala fisik seperti jantung yang berdebar, napas yang cepat, pusing, mual, berkeringat, hingga diare. 
  • Mommil mengalami serangan panik. 
  • Melakukan tindakan berulang seperti menghitung atau memeriksa kembali secara berulang agar terasa tenang. 
  • Memiliki pikiran yang mengganggu sehingga sulit dikendalikan. 
  • Takut untuk melahirkan dan tidak ingin melahirkan.
  • Merasa bisa melakukan semuanya. 

Dampak Stres pada Kehamilan dan Janin

Stres yang berlebihan selama hamil menyebabkan darah Mommil menjadi naik. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko persalinan prematur atau kelahiran bayi dengan berat badan yang rendah, terutama jika Ibu hamil stres dan menangis secara terus-menerus tanpa penanganan yang tepat.

Stres juga dapat memperparah masalah plasenta seperti preeklampsia, eklampsia, dan gangguan pertumbuhan janin di dalam rahim. Hormon stres pada Ibu hamil stres dan menangis juga dapat meningkatkan kadar kortisol pada janin sehingga memengaruhi perkembangan janin.

Stres selama kehamilan juga dapat memengaruhi perkembangan otak anak sehingga berpotensi menimbulkan kesulitan konsentrasi, masalah perilaku, hingga emosi negatif yang sering timbul. Ibu hamil stres dan menangis juga berisiko mengalami kecemasan yang berdampak jangka panjang hingga ke masa kanak-kanak bahkan remaja.

Artikel lainnya: Perubahan Emosi Ibu Hamil Trimester 2 yang Jarang Diketahui! 

ibu hamil stres dan menangis

Dampak Stres pada Anak Setelah Lahir

Efek stres selama kehamilan biasanya baru terlihat setelah si Kecil lahir, dan bisa muncul bertahun-tahun kemudian. Anak yang terpapar stres prenatal memiliki risiko lebih tinggi mengalami attention deficit hyperactive disorder. 

Setelah bayi lahir, Mommil mungkin akan menghadapi sumber stres baru. Jika Mom merasa stres saat merawat bayi, usahakan untuk menambah waktu istirahat, penting untuk mengonsumsi makanan sehat, dan minta tolong Ayah untuk menjaga si Kecil. Ibu hamil stres dan menangis yang berlanjut hingga pasca melahirkan juga perlu waspada, karena kondisi ini bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Mom juga bisa menolak kehadiran tamu jika merasa tidak nyaman, karena kesehatan Mom lebih penting.

Dampak Stres yang Berkepanjangan

Stres selama hamil memberikan efek yang panjang bagi si Kecil di kemudian hari, mulai dari perilaku, fisik, hingga daya tahan tubuh si Kecil. Ciri-ciri stres pada ibu hamil yang sering muncul antara lain mudah marah, cemas berlebihan, sulit tidur, dan sering menangis. Jika Mom mengalami stres selama hamil, maka kemungkinan akan berpengaruh pada kemampuan berpikir yang rendah hingga berisiko mengalami skizofrenia.

Ciri-ciri stres pada Ibu hamil yang muncul selama masa prenatal dapat berdampak pada si Kecil, seperti membuatnya lebih reaktif terhadap stres sejak lahir sehingga menjadi lebih temperamen. Jika Mom mengalami stres berlebihan, risiko kelahiran prematur atau berat badan bayi rendah setelah lahir juga bisa meningkat.

Cara Mengelola Stres

Jika Mommil merasa stres dan menangis secara berlebihan maka hal ini dapat diatasi, ketahui cara mengelola stres di bawah ini:

  • Tetap bugar dan sehat selama kehamilan, Mommil dapat fokus pada pola makan bergizi dan rutin melakukan olahraga. 
  • Minta tolong ke pasangan untuk melakukan tugas yang berat. 
  • Gunakan waktu santai untuk relaksasi, dan coba lakukan relaksasi di waktu luang. 
  • Mom dapat mengikuti kelas sebelum melahirkan, karena di dalam kelas ini mengajarkan teknik pernapasan dan relaksasi. 
  • Konsultasi dengan dokter kandungan. 
  • Atasi depresi dan rasa cemas yang memicu stres selama hamil. 
  • Mom dapat mempersiapkan cuti lebih awal jika bekerja. 

Artikel lainnya: Kenapa Emosi Ibu Hamil Trimester 3 Lebih Sensitif? 

Menangis dan merasa stres sesekali saat hamil adalah hal yang wajar, namun stres yang berlarut-larut dapat memengaruhi kesehatan Mommil maupun perkembangan janin. Mengenali ciri-ciri stres pada Ibu hamil dan tanda-tanda stres berlebihan, lalu mencari bantuan sejak dini adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan selama kehamilan.

Jika Mom merasa kewalahan, cemas berlebihan, atau sering menangis tanpa alasan yang jelas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan tenaga medis. Dokter kandungan di KS Women and Children Clinic siap membantu Mom dengan pemeriksaan menyeluruh, pendampingan emosional, serta memberikan saran yang tepat agar kehamilan tetap sehat dan nyaman hingga persalinan. Kesehatan Mom adalah kunci kesehatan si Kecil.

Penulis

Penulis

Tanggal

08/14/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

08/14/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Bolehkah Bayi 9 Bulan Makan Nasi Utuh? Ketahui Faktanya!

Bolehkah Bayi 9 Bulan Makan Nasi Utuh? Ketahui Faktanya!

Kini si Kecil sudah menginjak 9 bulan! Pasti Mom sudah tidak sabar untuk memberikan beberapa jenis makanan ke si Kecil. Nasi memang makanan pokok di Indonesia, namun bolehkah bayi 9 bulan makan nasi utuh di usia ini? Berikut beberapa pertimbangan yang harus dilakukan...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares