Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Cara Mengatasi Masuk Angin Pada Bayi

cara mengatasi masuk angin pada bayi

Perubahan cuaca yang kerap terjadi terutama saat perubahan musim, mungkin membuat siapapun mengalami masuk angin. Terlebih bayi yang belum memiliki daya tahan tubuh yang cukup baik, akan lebih besar kemungkinan terkena masuk angin.

Masuk angin pada bayi kerap, terutama di usia awal pertumbuhan. Jika tidak ditangani dengan baik, bayi mungkin akan flu dan diare, sehingga dibutuhkan cara mengatasi masuk angin pada bayi yang dapat Mom praktikkan. Simak penjelasan berikut ini ya Mom!

Ciri-Ciri Bayi Masuk Angin

Masuk angin merupakan tanda di mana terdapat lebih banyak angin yang berkumpul di dalam tubuh terutama perut. Udara tersebut dapat membuat bayi merasa sangat tidak nyaman dan Mom merasa khawatir.

Penting sekali untuk Mom mengetahui apa saja ciri-ciri bayi masuk angin agar dapat memberikan penanganan yang tepat pada bayi. Jika Mom melihat salah satu ciri-ciri bayi masuk angin berikut pada sang buah hati, Mom harus segera memberikan penanganan. Berikut ciri-ciri bayi masuk angin:

  • Kembung

Ciri-ciri bayi masuk angin yang sangat terlihat yaitu saat Mom melihat perut bayi Mom yang kembung. Mom dapat menepuk perut bayi dengan lembut untuk memastikan, apakah perut bayi benar-benar kembung. Jika berbunyi seperti gendang yang memiliki banyak angin di dalamnya, berarti bayi sudah masuk angin.

  • Mudah Menangis

Setiap bayi akan selalu menangis jika merasa tidak dalam keadaan yang nyaman. Jadi jika Mom melihat si Kecil mudah menangis daripada biasanya, bisa jadi itu adalah ciri-ciri bayi masuk angin yang terjadi pada di Kecil.

  • Merasa Kesakitan

Ciri-ciri bayi masuk angin berikutnya yaitu saat bayi masuk angin, bayi akan merasa tidak nyaman dan kesakitan karena terdapat angin di dalam tubuhnya. 

  • Sulit Tidur Nyenyak

Dalam kondisi masuk angin, salah satu ciri-ciri bayi masuk angin yang terlihat adalah bayi terlihat sulit tidur. Bayi merasakan ada hal yang terjadi pada tubuhnya sehingga menghambat bayi untuk tertidur dengan nyaman.

  • Tidak Nafsu Makan

Ciri-ciri bayi masuk angin selanjutnya yaitu bayi tidak nafsu makan, meski berada di waktu makannya. Hal ini biasanya diakibatkan karena bayi merasa dalam kondisi yang tidak nyaman.

Cara Mengatasi Masuk Angin Pada Bayi 

Setelah mengetahui ciri-ciri bayi masuk angin, Mom dapat melakukan penanganan untuk meredakan masuk angin pada sang buah hati. Mom dapat mempraktikkan cara mengatasi masuk angin pada bayi berikut.

  • Menggosok Punggung Bayi

Cara mengatasi masuk angin pada bayi yaitu dengan menggosok punggung bayi agar angin cepat keluar. Menggosok punggung bayi dapat memberikan kehangatan dan membantu aliran angin di dalam tubuh. 

  • Memijat Perut Bayi

Pusat masuk angin biasanya terdapat pada perut. Cara mengatasi masuk angin pada bayi yang dapat Mom lakukan yaitu dengan memberikan pijatan pada perut si Kecil, dapat membantu bayi mengeluarkan angin. Mom dapat memulai dengan dengan perut si Kecil, lalu gosok dengan lembut di seluruh tubuh, seperti bahu, punggung dan kaki. 

  • Menyusui Dalam Posisi Tegak

Mengubah posisi menyusui dapat menjadi salah satu cara mengatasi masuk angin pada bayi yang dapat Mom lakukan. Mom dapat menempatkan kepala bayi lebih tinggi dari perutnya. Dengan posisi ini,  air susu perlahan-lahan tenggelam ke dasar perut bayi sementara gelembung naik ke atas. Setelah itu, gelembung akan keluar menjadi angin yang dikeluarkan oleh bayi, sehingga meredakan masuk angin.

  • Hangatkan Perut Bayi Dengan Minyak Telon

Masuk angin banyak terjadi karena udara dingin yang mengelilingi tubuh. Salah satu cara mengatasi masuk angin pada bayi yang dapat Mom lakukan yaitu memastikan bayi dalam keadaan yang hangat. Mom dapat mengoleskan minyak telon untuk menjaga perut si Kecil tetap pada suhu yang nyaman.

Kapan Mom Harus Konsultasikan ke Dokter?

Masuk angin yang berlarut-larut bisa saja menjadi awal dari beberapa penyakit yang akan dirasakan oleh si Kecil. Mom dapat konsultasikan ke dokter jika terjadi hal berikut.

  • Berat bayi tidak bertambah
  • Bayi semakin sulit makan
  • Bayi mengalami alergi
  • Bayi memiliki sembelit

Jika si Kecil sudah dapat buang air setelah mengalami masuk angin, berarti merupakan hal baik yang terjadi. Tapi, jika tidak, maka Mom harus segera konsultasikan ke dokter mengenai keadaan si Kecil.

Bagaimana Mencegah Bayi Kembali Mengalami Masuk Angin?

Mom dapat mencegah bayi kembali mengalami masuk angin dengan cara memastikan tidak ada gelembung baik pada payudara maupun pada botol susu. Jika si Kecil memiliki kepekaan terhadap sesuatu pada ASI atau susu formula, Mom harus memeriksakannya ke dokter. Dokter akan memberikan pemeriksaan dan penanganan seputar susu yang diberikan untuk si Kecil. 

Jika Mom ingin berkonsultasi dengan dokter anak terkait cara pencegahan dan cara mengatasi masuk angin pada bayi, Mom dapat berkunjung ke klinik Kehamilan Sehat. Kehamilan Sehat menyediakan poli anak yang dapat Mom kunjungi untuk berkonsultasi terkait kesehatan dan tumbuh kembang si Kecil. Dengan memiliki 16 cabang yang tersebar di kota-kota besar di Jawa dan Sumatera, Mom dapat mengunjungi Kehamilan Sehat dengan mudah. Segera buat janji dan kunjungi klinik Kehamilan Sehat sekarang ya Mom!

Penulis

Penulis

Tanggal

03/21/2023

Penulis

Penulis

Tanggal

03/21/2023

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Catat! Menu Buka Puasa Untuk Ibu Hamil

Catat! Menu Buka Puasa Untuk Ibu Hamil

Saat bulan Ramadhan, Mom yang sedang hamil perlu memperhatikan asupan nutrisi agar tetap sehat dan bertenaga selama menjalani puasa Berikut ini adalah beberapa pilihan menu buka puasa sehat untuk ibu hamil agar puasa tetap terjaga dan kehamilan berjalan dengan baik....

read more
Simak! Tanda-Tanda IUD Bermasalah

Simak! Tanda-Tanda IUD Bermasalah

Menggunakan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD) adalah pilihan yang banyak diminati oleh Mom yang ingin mencegah kehamilan secara jangka panjang. Dengan efektivitas hingga 99%, IUD atau dikenal juga sebagai spiral ini dapat bertahan dalam tubuh hingga lima atau...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares