Muntaber pada bayi adalah peradangan yang terjadi pada dinding saluran pencernaan dan usus hal ini sering terjadi pada bayi. Muntah terjadi karena otot perut secara tiba-tiba mengeluarkan isi perut secara paksa dari mulut. Bagi sebagian Mom tidak mengetahui bahwa tinja si Kecil lebih encer dari biasanya, maka dari itu untuk mengetahui diare pada bayi Mom harus memperhatikan tekstur dan warna feses pada bayi.
Bayi yang muntah berbeda dengan gumoh, perbedaan antara keduanya yaitu gumoh memiliki jumlah yang sedikit dan biasanya terjadi saat makan dan setelah makan. Sedangkan muntah pada bayi terjadi secara tiba-tiba. Simak penyebab muntaber pada bayi, gejala, dampak, dan cara mencegahnya di artikel ini.
Penyebab Muntaber pada Bayi
Muntaber pada bayi merupakan singkatan dari muntah dan berak penyakit ini biasanya sering terjadi pada bayi. Muntah pada bayi biasanya terjadi karena adanya gangguan pada tubuh si Kecil, biasanya hal ini terjadi karena ada masalah serius pada pencernaan si Kecil. Masalah yang biasanya terjadi yaitu penyumbatan di lambung atau usus kemudian mengalami tekanan di kepala.
Penyebab diare pada bayi disebabkan oleh virus norovirus dan rotavirus merupakan penyebab utamanya. Diare pada bayi disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella, infeksi parasit, dan efek samping antibiotik.
Muntah pada bayi biasanya lebih dari 3 kali dalam 24 jam, biasanya muntah terjadi selama 3 hari atau bahkan lebih. Ciri lainnya yaitu bayi memiliki suhu tinggi -38°C pada bayi di bawah 3 bulan, bayi diatas 3 bulan biasanya memiliki suhu 39°C.
Kemungkinan penyebab diare pada bayi biasanya terjadi karena si Kecil alergi susu sapi atau kedelai, hal ini menyebabkan gangguan pencernaan pada bayi. Si kecil mungkin mengalami sindrom usus pendek, dan diare terjadi karena kondisi genetik yang dapat terjadi saat bulan pertama kehidupan.
Gejala Muntaber pada Bayi
Gejala muntaber pada bayi yang harus diwaspadai oleh orang tua yaitu si Kecil mengalami lemas yang berlebihan. Gejala lain yaitu bayi mengalami ledakan emosi yang berlebihan sehingga memiliki tonjolan pada bagian lunak. Mengalami muntah secara terus menerus pada bayi dan muntah yang dikeluarkan memiliki warna hijau terang hingga berdarah pada muntahnya.
Biasanya berak pada bayi terjadi karena adanya hambatan pada sistem pencernaan, sehingga hal ini dapat membatasi penyerapan nutrisi. Gejala muntaber biasanya si Kecil akan mengalami demam dan tidak tertarik untuk menyusui.
Dampak Bahaya Muntaber pada Bayi
Muntaber pada bayi menyebabkan dampak berbahaya bagi bayi, biasanya dampak yang terjadi yaitu dehidrasi, gangguan elektrolit dan mengalami penurunan berat badan secara drastis.
1. Dehidrasi
Bahaya muntaber pada bayi yaitu dehidrasi merupakan kondisi tubuh yang kehilangan cairan dan dapat terjadi di segala usia. Dampak muntaber yang menyebabkan dehidrasi memiliki ciri:
- Bayi cepat marah.
- Memiliki perubahan pada nafsu makan.
- Mengalami penurunan berat badan secara drastis.
- Memiliki air seni yang berwarna gelap.
- Memiliki tekstur kulit yang tidak kenyal.
2. Gangguan Elektrolit
Bahaya muntaber pada bayi yaitu menyebabkan gangguan elektrolit dapat terjadi saat bayi mengalami muntaber karena kandungan yang ada di dalamnya yaitu garam dan mineral. Elektrolit sangat penting bagi tubuh karena terdapat zat natrium, kalium, kalsium, dan masih banyak lagi. Jika si Kecil mengalami muntaber secara terus menerus maka akan terjadi gangguan keseimbangan elektrolit sehingga si Kecil harus dirawat karena hal ini dapat meningkatkan risiko kematian.
3. Penurunan Berat Badan
Muntah dan berak secara terus menerus dapat menyebabkan bayi mengalami penurunan berat badan secara drastis. Bahaya muntaber pada bayi dalam waktu yang lama maka akan mengakibatkan penurunan berat badan dan si Kecil akan mengalami kesulitan untuk menaikan berat badan. Dengan hal ini maka pastikan si Kecil selalu dalam keadaan sehat dan perhatikan gejala dan dampak yang terjadi.
Cara Mengobati Muntaber pada Bayi
Muntaber pada bayi dapat diobati di rumah, yang harus diperhatikan oleh Mom dan Ayah yaitu pastikan kebutuhan cairan si Kecil tercukupi, berikut hal lain yang harus diperhatikan:
- Pastikan si Kecil tetap berada di rumah dan pastikan istirahat yang cukup.
- Tetap berikan ASI kepada si Kecil hal ini untuk mencegah gejala yang lebih parah.
- Berikan ASI kepada si Kecil secara teratur namun dengan jumlah yang sedikit.
- Jika si Kecil sudah memasuki fase MPASI maka hindari makanan yang berlemak dan pedas.
- Obati dengan parasetamol dan periksa ke dokter anak.
Muntaber pada bayi dapat menyebabkan Mom dan Ayah panik, sebaiknya Mom dan Ayah harus tetap tenang dan pikirkan tindakan yang tepat. Jangan abai dengan kondisi ini karena jika dibiarkan akan menyebabkan dehidrasi yang parah hingga menyebabkan kematian pada si Kecil. Dengan mengenali gejala muntaber sedari dini mungkin, memberikan penanganan awal yang tepat serta konsultasi dengan dokter anak di KS Women and Children Clinic dapat mencegah dampak berbahaya yang mungkin terjadi. Mom harus ingat bahwa kesehatan bayi merupakan prioritas utama maka Mom dan Ayah harus waspada dan tanggap terhadap tanda yang muncul.
0 Comments