Bayi membutuhkan waktu tidur yang lebih panjang daripada orang dewasa, biasanya ia akan tidur siang secara teratur dan tertidur lelap saat malam hari. Namun, tidak menutup kemungkinan si Kecil akan menangis di tengah malam karena terbangun.
Hal ini mungkin membuat Mom dan Ayah terganggu dan mengharuskan untuk menenangkan bayi hingga tertidur kembali. Dampaknya, kualitas tidur Mom dan Ayah jadi berkurang. Mom dan Ayah bisa terapkan sleep training (pelatihan tidur) pada bayi untuk mengatasi hal tersebut.
Jangan khawatir, tak ada bukti yang menunjukkan bahwa pelatihan tidur pada bayi dapat memberikan dampak negatif secara fisik maupun psikis bagi anak maupun orang tua. Ada beberapa metode pelatihan tidur yang dapat Mom dan Ayah gunakan, yuk ketahui penjelasan lebih lengkapnya di pembahasan berikut ini.
Pengertian
Sleep training (pelatihan tidur) adalah istilah untuk mengajarkan bayi agar tertidur tanpa bantuan Mom atau Ayah terutama pada sepanjang malam. Tujuan dari sleep training sendiri yaitu untuk melatih agar si Kecil merasa nyaman tidur sendiri pada malam hari. Lalu jika ia terbangun, ia akan belajar menenangkan diri dan tertidur kembali dengan sendirinya.
Setelah pelatihan tidur ini berhasil, bayi bisa tidur 9-12 jam di malam hari dan kemungkinan si Kecil dapat tidur yang lebih nyenyak. Manfaat dari melatih bayi tidur sendiri ini juga bisa dirasakan oleh Mom dan Ayah, karena Mom dan Ayah bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik bahkan meningkatkan kualitas hidup keluarga secara keseluruhan.
Kapan Bisa Menerapkan Pelatihan Tidur pada Bayi
Para ahli merekomendasikan untuk memulai pelatihan tidur ketika bayi berusia 4 bulan hingga 6 bulan. Rentang usia ini adalah waktu yang tepat, karena bayi sudah cukup umur untuk secara fisik dapat bertahan selama enam hingga delapan jam semalam tanpa perlu ASI.
Cara Sleep Training
Terdapat beberapa metode pelatihan tidur yang dikembangkan oleh dokter anak dan pakar tidur. Berikut adalah rekomendasi cara sleep training yang dapat digunakan oleh Mom dan Ayah, antara lain :
Metode Cry It Out
Cara sleep training dengan metode cry it out adalah membiarkan bayi menangis jika ia terbangun dari tidurnya di malam hari, Mom dan Ayah tidak merespon. Hingga akhirnya, bayi menjadi lelah karena menangis lalu menenangkan diri hingga tertidur kembali dengan sendirinya.
Penelitian menunjukkan bahwa, seiring berjalannya waktu bayi akan mulai lebih jarang menangis setelah ia dibiarkan menangis. Metode ini mungkin akan sulit dilakukan oleh Mom dan Ayah karena merasa tidak tega membiarkan bayi menangis tanpa segera menenangkannya. Namun, banyak yang mengatakan bahwa metode ini berhasil dan cepat.
Metode Ferber
Metode Ferber mirip dengan metode Cry It Out, tetapi lebih bertahap. Dimana Mom dan Ayah tidak dengan tiba-tiba membiarkan si Kecil menangis dan berhenti dengan sendirinya. Metode ferber dilakukan dalam waktu yang lebih lama, misalnya di malam pertama Mom dan Ayah masih menenangkan si Kecil segera saat ia terbangun. Lalu, di malam kedua Mom dan Ayah tidak menggendong bayi saat menenangkannya jika ia menangis. Kemudian di hari ketiga barulah Mom dan Ayah sama sekali tidak merespon tangisan si kecil karena terbangun, kecuali jika ia terluka atau sedang sakit.
Metode Camping Out
Cara sleep training selanjutnya adalah dengan metode camping out. Pada metode ini, Mom dan Ayah hanya perlu mendatangi si Kecil ketika ia menangis tanpa menggendongnya dan harus sedikit bicara. Hanya dengan kehadiran Mom dan Ayah seharusnya sudah cukup menenangkan bayi. Seiring berjalannya waktu, si Kecil akan terbiasa dengan tanpa kehadiran orang tua untuk membantunya tertidur kembali.
Perlu diketahui bahwa Mom dan Ayah tidak bisa terpacu hanya pada 1 metode sleep training. Dengan mencoba beberapa metode pelatihan tidur untuk si Kecil, Mom dan Ayah bisa menemukan metode yang tepat untuk si Kecil. Pada beberapa metode bisa saja berhasil dengan cepat, namun pada metode lainnya juga bisa saja prosesnya memakan waktu lebih lama.
Konsistenlah dengan metode pelatihan tidur yang Mom pilih selama kurang lebih dua minggu penuh untuk melihat apakah metode yang dipilih berhasil atau tidak. Jangan ragu untuk konsultasikan pada dokter anak agar mendapatkan bimbingan yang tepat jika Mom dan Ayah ingin menerapkan cara sleep training hingga berhasil.
0 Comments