Ibu hamil rentan akan gangguan kesehatan yang umumnya disebabkan oleh kehamilan itu sendiri. Salah satu yang termasuk gangguan kesehatan yakni kelainan plasenta. Padahal plasenta memiliki peran penting untuk kehamilan karena plasenta adalah salah satu yang menjaga janin dalam kandungan. Maka dari itu kelainan plasenta tidak boleh disepelekan.
Dampak dan bahaya gangguan plasenta tergantung dari apa jenis gangguan plasenta yang dialami. Dampak gangguan plasenta bisa mengganggu persalinan normal hingga membahayakan keselamatan janin maupun Mommil.
Penting untuk Mommil ketahui macam-macam kelainan pada plasenta beserta ciri plasenta bermasalah pada pembahasan di bawah ini.
Apa Itu Plasenta?
Plasenta adalah organ yang berkembang di dalam rahim selama kehamilan. Normalnya, plasenta menempel di bagian atas atau samping rahim. Plasenta terhubung ke bayi dalam kandungan melalui tali pusat.
Plasenta berfungsi sebagai media yang akan mengalirkan asupan nutrisi dan oksigen untuk janin dalam kandungan sehingga plasenta ini juga berperan penting dalam menjaga kehamilan hingga persalinan tiba.
Tidak hanya itu, plasenta memiliki banyak fungsi penting lainnya untuk kehamilan Mommil. Fungsi plasenta lainnya yaitu untuk memproduksi hormon-hormon kehamilan, mengangkut zat-zat tidak berguna dari tubuh janin yang akan dibuang melalui urin dan feses Mommil, plasenta bisa melindungi janin dari benturan, dan plasenta juga untuk mengirimkan antibodi Mommil ke janin sehingga janin terhindar dari infeksi ataupun penyakit yang mengancam janin
Namun, sayangnya ada saja kelainan plasenta yang mungkin terjadi pada kehamilan. Kelainan plasenta ini tidak boleh disepelekan karena bisa membuat Mom harus operasi caesar atau pada kasus yang lebih parah dapat mengancam keselamatan janin.
Berbagai Kelainan Plasenta dan Cara Mendiagnosanya
Berikut macam-macam kelainan plasenta yang mungkin terjadi dalam kehamilan, antara lain:
1. Plasenta Previa
Plasenta previa adalah kondisi di mana plasenta menutupi jalan lahir, sebagian atau seluruhnya, sehingga menyebabkan perdarahan hebat yang keluar dari jalan lahir sebelum persalinan.
Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat, baik sebelum maupun saat persalinan. Kondisi ini biasanya mengharuskan Mommil melahirkan secara caesar karena sebagian besar jenis plasenta previa ini menutupi jalan lahir bayi.
Baca Juga : Kenali Jenis-Jenis Plasenta Previa
2. Solusio Plasenta
Solusio plasenta adalah suatu kondisi ketika plasenta terlepas dari rahim sebelum persalinan. Pada solusio plasenta, plasenta mungkin terlepas seluruhnya atau terlepas sebagian. Ciri plasenta bermasalah yang satu ini bisa berupa pendarahan dan sakit perut tiba-tiba, terutama pada trimester ketiga.
Kondisi ini mengakibatkan asupan nutrisi dan oksigen untuk bayi terputus dan bisa dibilang cukup membahayakan. Oleh karenanya, jika Mommil mengalami gejala tersebut segeralah kunjungi dokter kandungan terdekat supaya dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang lainnya seperti USG kehamilan, tes darah, atau tes urine, untuk mendeteksi kemungkinan terjadinya solusio plasenta.
3. Plasenta Akreta
Plasenta akreta adalah suatu kondisi dimana plasenta (sumber makanan dan oksigen bagi janin) tumbuh terlalu dalam ke dalam dinding rahim. Normalnya, plasenta akan dengan mudah terlepas dari dinding rahim setelah bayi lahir. Namun jika mengalami kelainan plasenta akreta, plasenta telah tumbuh ke dalam dinding rahim dan tidak mudah lepas setelah melahirkan.
Pendarahan pada trimester 3 kehamilan (minggu ke 28 hingga 40) atau nyeri panggul bisa menjadi ciri plasenta bermasalah yaitu plasenta akreta.
Plasenta akreta bisa didiagnosa dengan USG kehamilan dan pada beberapa kasus pemeriksaan MRI diperlukan untuk mengetahui seberapa dalam plasenta telah menembus dinding rahim Mommil.
4. Insufisiensi Plasenta
Insufisiensi plasenta adalah kondisi dimana plasenta tidak berkembang dengan baik atau rusak. Kondisi ini merupakan kondisi serius karena jika plasenta tidak berkembang dengan baik, artinya bayi dalam kandungan tidak mendapatkan cukup oksigen dan nutrisi sehingga hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan kesejahteraan janin dalam kandungan.
Ciri plasenta bermasalah yang satu ini yaitu ditandai dengan ukuran janin yang lebih kecil dibandingkan usianya karena tidak mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh. Janin yang terlalu kecil dapat menyebabkan kelahiran prematur dan komplikasi kehamilan lainnya.
Rutinlah melakukan pemeriksaan kehamilan ke klinik kandungan terdekat untuk memantau kondisi kehamilan Mommil. Dengan rutin pemeriksaan, dokter kandungan dapat menemukan gangguan kesehatan pada Mommil secara dini sehingga gangguan kesehatan ini berpeluang besar bisa ditangani dengan dengan tepat.
Jangan ragu untuk segera kunjungi dokter kandungan jika Mommil menemukan gejala atau keluhan yang membuat Mommil khawatir dengan kondisi kehamilannya.
0 Comments