Mom baru saja melakukan salah satu hal paling luar biasa yang pernah dilakukan: menghadirkan manusia lain. Setelah 9 bulan menunggu, Mom mungkin bersemangat untuk akhirnya berada di rumah dengan bayi yang baru saja Mom lahirkan. Sebagian besar fokus serta energi Mom dan Ayah selama beberapa bulan mendatang akan tertuju pada bayi. Namun, Mom harus ingat bahwa menjaga Kesehatan diri sendiri, baik secara fisik maupun mental, juga sama pentingnya.
Data menunjukkan bahwa hingga 70% dari Mom yang baru melahirkan anak pertamanya mengalami sindrom baby blues. Kondisi baby blues yang tak kunjung membaik ini perlu diwaspadai, karena bisa menjadi pertanda adanya postpartum depression. Kondisi depresi pasca melahirkan yang dibiarkan begitu saja berisiko terhadap kondisi Mom secara fisik dan emosional. Lalu, apa itu postpartum depression dan dampaknya? Yuk kenali dan waspada gejala baby blues yang menjurus ke arah postpartum depression melalui artikel di bawah ini.
Apa itu Postpartum Depression
Sesuai dengan namanya, postpartum depression adalah fase ketika Mom mengalami depresi pasca melahirkan. Hal ini merupakan masalah kesehatan mental yang dapat berpengaruh pada kondisi fisik dan kesehatan Mom.
Pengertian Baby Blues
Banyak Mom yang pastinya sudah sering mendengar istilah baby blues. Baby blues adalah kondisi emosional yang dirasakan Mom setelah melahirkan. Kondisi ini umumnya ditandai dengan emosi labil, merasa kelelahan, hingga muncul kecemasan. Banyak Mom yang menderita postpartum depression mengira bahwa baby blues serupa dengan postpartum depression, dan hal tersebut wajar terjadi pada setiap Mom yang baru saja melahirkan. Padahal keduanya berbeda secara ciri dan tingkat keparahan. Lalu, apa perbedaan baby blues dengan postpartum depression?
Apa Beda Postpartum Depression dan Baby Blues
Postpartum depression dan baby blues merupakan kondisi emosional pasca melahirkan yang memiliki kemiripan. Perbedaan utama diantara keduanya terletak pada intensitas dan waktu berlangsungnya. Baby blues umumnya hanya dialami selama beberapa hari hingga 2 minggu pasca persalinan. Sementara postpartum depression (PPD) dapat berlangsung selama 1 bulan bahkan hingga 1 tahun setelah melahirkan.
Ciri Baby Blues
Untuk membantu dalam membedakan antara baby blues dan postpartum depression, kenali ciri-ciri dari kedua kondisi pasca melahirkan tersebut. Ciri-ciri baby blues adalah:
-
- Merasa sedih sehingga menangis tanpa alasan yang jelas
- Emosi labil sehingga mudah marah
- Lelah, sulit tidur, dan sering sakit kepala
- Kurang percaya diri dan muncul kecemasan
Ciri Postpartum Depression yang Wajib Diwaspadai
Sementara kondisi postpartum depression atau depresi pasca melahirkan memiliki ciri serupa dengan baby blues , namun disertai beberapa ciri lainnya seperti:
-
- Merasa tak berharga dan tak memiliki harapan
- Memiliki pikiran untuk menyakiti orang lain
- Terlintas pikiran bunuh diri
- Berkurangnya semangat dan ketertarikan pada aktivitas yang sebelumnya sangat disukai
- Merasa tidak tertarik atau tidak memiliki kelekatan dengan sang bayi
- Sangat mudah marah
- Depresi dan perubahan suasana hati yang serius
- Kesulitan berkonsentrasi dan mengambil keputusan
- Kegelisahan parah
Faktor Penyebab Postpartum Depression
Para ahli berpendapat bahwa ada beberapa faktor yang turut berperan dalam menyebabkan kondisi gangguan fisik dan emosional depresi pasca melahirkan yaitu:
-
- Hormon. Perubahan jumlah produksi hormon dalam tubuh Mom pasca melahirkan akan berubah drastis. Perubahan ini, disertai dengan berbagai perubahan hormon lainnya akan menyebabkan Mom mudah merasa lelah hingga depresi.
- Kurang tidur. Setelah melahirkan, pola tidur Mom mungkin akan berubah dan membuat Mom menjadi lelah. Hal ini tentu saja akan sangat mempengaruhi kemampuan Mom dalam mengambil keputusan.
- Kecemasan. Hal ini muncul karena Mom menghadapi tanggung jawab baru dan muncul ketakutan bila Mom tidak mampu melakukan semuanya dengan baik.
- Self-image. Berbagai perubahan baik pada kondisi tubuh serta kegiatan dan tanggung jawab baru pasca melahirkan mungkin akan membuat Mom merasa kurang menarik lagi, merasa tidak memiliki kontrol atas kehidupan, hingga kebutuhan untuk mengevaluasi ulang identitas pribadi sebagai seorang Ibu baru.Â
Siapa yang Berisiko Terkena Postpartum Depression
Kondisi depresi pasca melahirkan dapat terjadi pada semua Mom. Namun, Mom dengan beberapa kondisi berikut ini memiliki risiko lebih tinggi terkena postpartum depression:
-
- Memiliki masalah gangguan emosional seperti bipolar
- Pernah mengalami depresi pasca melahirkan di kehamilan sebelumnya, atau depresi di waktu lain
- Pernah mengalami masalah yang menimbulkan stress berat berkaitan dengan kehamilan misalnya saja komplikasi kehamilan atau komplikasi persalinan
- Bayi memiliki masalah kesehatan atau kebutuhan khusus yang menimbulkan stress berat
- Mengalami masalah dalam pengasuhan anak misalnya masalah menyusui
- Memiliki riwayat depresi, baik dari diri Mom sendiri atau anggota keluarga lainnya
- Kehamilan tersebut merupakan kehamilan yang tidak diinginkan
Diagnosis Postpartum Depression
Untuk mendiagnosis postpartum depression, Mom perlu berkonsultasi dengan para ahli seperti dokter dan psikolog. Para ahli akan mengajak Mom untuk berbicara dan menggali lebih dalam mengenai kondisi yang dirasakan, ciri-ciri yang dialami, serta berbagai faktor lainnya untuk memastikan apakah kondisi tersebut termasuk dalam baby blues, depresi pasca melahirkan, atau gangguan lainnya.
Komplikasi Postpartum Depression
Kondisi baby blue yang berlarut-larut dan berujung pada postpartum depression dapat menimbulkan berbagai komplikasi yaitu:
Pada Mom
Mom, gejala depresi pasca melahirkan yang dibiarkan begitu saja dapat berujung kepada gangguan depresi kronik dan episode depresi mayor lainnya.
Pada Bayi
Sang bayi sendiri juga akan terpengaruh. Perkembangan bayi akan terganggu mulai dari perkembangan emosi dan perilaku, gangguan makan, hingga berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Pada Ayah
Ayah juga berisiko terkena depresi karena harus menghadapi Mom dengan kondisi postpartum depression serta harus mengurusi sang bayi sendirian.
Pencegahan Depresi Pasca Melahirkan
Mom dapat melakukan berbagai upaya untuk mencegah depresi pasca melahirkan ¸ yaitu dengan:
Menerapkan Pola Makan Sehat
Konsumsi makanan sehat dan bergizi akan membantu dalam proses pemulihan pasca persalinan. Dengan menerapkan pola makan sehat, Mom sedang menjaga kondisi tubuh agar tidak mudah lelah serta mencukupi asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh Mom sehingga dapat tetap beraktivitas dan mengurangi kemungkinan terjadinya depresi.Â
Menerapkan Pola Hidup Sehat
Pola hidup sehat seperti rajin olahraga dan istirahat yang cukup juga sangat perlu diterapkan. Olahraga merupakan salah satu teknik dalam manajemen stress. Jangan lupa untuk tidur yang cukup. Kelelahan akibat kurang tidur dapat menyebabkan mood kurang stabil.
Mengurangi Aktivitas di Media SosialÂ
Kurangi aktivitas di media sosial dan lebih banyak berfokus pada kehidupan keluarga sendiri. Manfaatkan waktu luang untuk beristirahat atau melakukan kegiatan positif. Terlalu banyak mengakses media sosial berpotensi memunculkan trigger bagi Mom untuk membandingkan kondisi sendiri dan bayi, dengan kondisi Mom dan bayi yang lain sehingga dapat memicu rasa stress berlebih.
Terbuka Terhadap Pasangan dan Keluarga
Terbukalah terhadap pasangan dan keluarga perihal perasaan dan masalah yang ada. Jangan menyimpan semua masalah itu sendiri karena dapat menimbulkan stress dan depresi. Dengan keterbukaan terhadap keluarga, diharapkan menciptakan kondisi lingkungan yang mendukung Mom dan Ayah sebagai orang tua baru. Mom juga harus bisa lebih terbuka dan mengomunikasikan apa yang Mom rasakan kepada Ayah, sehingga Ayah dapat membantu memberikan support berupa validasi perasaan dan mengingatkan untuk bisa Kembali berpikir positif sehingga mampu memberikan rasa nyaman bagi Mom.
Penanganan Postpartum Depression
Apabila Mom merasakan gejala-gejala postpartum depression, atau mungkin Ayah melihat gejala-gejala tersebut ada pada Mom, maka sebaiknya Mom dan Ayah menerapkan cara mengatasi postpartum depression sebagai berikut:
Meminta Bantuan Profesional
Jika segala langkah pencegahan sudah diambil dan Mom tetap mengalami depresi pasca melahirkan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke tenaga ahli seperti psikolog.
Sebagai calon orang tua, Mom dan Ayah wajib mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut sang bayi, termasuk mempersiapkan diri secara fisik dan mental. Persiapan tersebut dapat dilakukan sejak awal dengan melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di Klinik Kehamilan Sehat agar mendapatkan informasi berimbang seputar kehamilan dan pasca persalinan, serta menerapkan berbagai langkah pencegahan seperti yang telah dijelaskan di atas. Dengan dukungan dan persiapan yang tepat, Mom dan Ayah dapat meminimalisir permasalahan yang terjadi pasca melahirkan, seperti postpartum depression.Â
0 Comments