Banyak jenis USG untuk cek kehamilan, seperti USG transvaginal, USG 2D, USG 3D, USG 4D, dan USG fetomaternal dengan berbagai macam manfaat dan keuntungan Mom melakukan pemeriksaan fetomaternal hingga kapan sebaiknya USG fetomaternal.
Dengan melakukan pemeriksaan fetomaternal, dokter kandungan nantinya bisa mendeteksi cacat dini jika memang sudah disarankan untuk melakukan USG fetomaternal. Mom yang memiliki riwayat hipertensi, kemungkinan dokter kandungan akan menyarankan Mom untuk melakukan USG fetomaternal supaya kondisi janin & Mom terpantau lebih detail.
Setelah tahu kondisi apa yang mengharuskan Mom melakukan pemeriksaan USG, Mom mungkin akan bertanya kapan sebaiknya USG fetomaternal. Jawaban tersebut akan Mom temui di dalam artikel berikut ini ya Mom.
Tentang Pemeriksaan Fetomaternal
USG fetomaternal lebih dikenal untuk melihat sirkulasi darah pada rahim, tubuh janin hingga plasenta Mom sehingga bisa mendeteksi cacat janin sejak dini. Dengan melakukan pemeriksaan fetomaternal, Mom akan diberitahu hasilnya oleh dokter bagaimana kondisi tubuh janin yang apakah sudah mendapat suplai darah yang cukup atau belum.
Di Kehamilan Sehat, Mom akan bertemu dengan Prof. dr. Johanes Mose, Sp.OG di Kehamilan Sehat Peta Bandung untuk melakukan USG fetomaternal. Cara bekerja USG fetomaternal sendiri hampir sama dengan USG lainnya, yaitu dengan mengoleskan gel di perut. Nantinya dokter spesialis fetomaternal akan menggerakan ujung gagang USG ke area kulit perut dan mengirimkan gelombang suara lewat sel darah merah saat mengalir ke tubuh janin lewat tali pusat. Selanjutnya, dokter akan mengetahui kondisi janin lebih jelas lewat layar monitor USG.
Kondisi Ibu Hamil yang Memerlukan Pemeriksaan Fetomaternal
Mom dapat mengetahui kapan saja Mom perlu untuk melakukan USG fetomaternal:
– Melambatnya pergerakan janin.
– Hamil kembar.
– Memiliki riwayat keguguran.
– Sebelum hamil Mom ada kebiasaan merokok.
– Lambatnya tumbuh janin pada kehamilan sebelumnya.
– Ada kondisi diabetes atau preeklamsia.
Ada 4 alasan yang mewajibkan Mom melakukan USG fetomaternal antara:
– Usia Mom lebih dari 35 tahun
– Adanya riwayat bayi meninggal dalam kandungan
– Kehamilan berisiko tinggi, seperti diabetes gestasional dan lainnya
Kapan Sebaiknya USG Fetomaternal?
Setelah mengetahui tentang pemeriksaan fetomaternal, kini waktunya Mom mengetahui kapan sebaiknya USG fetomaternal dilakukan. Umumnya USG fetomaternal dilakukan pada 24-32 minggu.
Kelebihan Pemeriksaan Fetomaternal
Bagi Mom yang ingin melakukan USG fetomaternal, Mom perlu mengetahui kelebihan yang didapati dari USG fetomaternal.
- Dokter dapat mendeteksi cacat janin lebih awal, jadi Mom bisa lebih dahulu mengetahuinya.
- Mengetahui kondisi janin lebih detail mulai dari posisi janin, letak plasenta dan lainnya.
- Bukan hanya kelainan pada janin, tapi kelainan yang terjadi pada Mom pun bisa terdeteksi oleh USG fetomaternal ini.
Dengan Mom mengetahui kelebihan dari USG fetomaternal ini, tentu Mom wajib untuk melakukan USG fetomaternal untuk memastikan kondisi janin tetap sehat dan tumbuh serta berkembang dengan baik.
Cara Kerja saat Pemeriksaan Fetomaternal
Biasanya USG fetomaternal ini akan dilakukan dengan alat bernama doppler yang sama seperti USG biasa. Nanti dokter obgyn akan memberikan gel ke alat doppler tersebut dan dioleskan ke perut Mom lalu mulai mencari posisi janin dengan alat tersebut. Setelah itu dokter akan mengaktifkan fungsi doppler sehingga pada layar USG akan muncul gambar berwarna biru atau merah yang mengartikan kecepatan dan arah darah janin. Gambar tersebut memberitahukan kondisi janin.
Bagaimana Mom setelah mengetahui semua tentang fetomaternal dan kapan sebaiknya usg fetomaternal? Apa Mom berminat untuk memeriksakan si Dedek lebih detail dengan fetomaternal? Mom bisa langsung buat janin di Kehamilan Sehat Peta Bandung untuk melakukan pemeriksaan fetomaternal bersama Prof. dr. Johanes Mose, Sp.OG. Ditunggu kunjungannya Mom.
0 Comments