Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Konjungtivitis pada Anak: Jenis, Penularan, dan Penanganannya

konjungtivitis​

Konjungtivitis adalah peradangan yang terjadi pada konjungtiva, yaitu selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata dan permukaan bola mata. Hal ini dikenal dengan mata merah atau pink eye karena mata terlihat merah atau pink. Penyebab yang terjadi dan pengobatannya berbeda, hal ini tergantung pada usia dan kondisi si Kecil. 

Artikel lainnya: Kebiasaan Sehat untuk Mencegah Sakit Mata pada Anak! 

Apa Itu Konjungtivitis?

Konjungtivitis adalah penyebab yang paling umum terjadi, penyakit ini dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia, latar belakang, hingga status ekonomi. Dalam beberapa kasus konjungtivitis bersifat sementara dan jarang menyebabkan gangguan penglihatan secara permanen. 

disc 10% pasien baru ks

Namun, pemeriksaan konjungtivitis perlu dilakukakn karena kondisi ini dapat menyebabkan infeksi berat pada bagian dalam mata. Konjungtica sendiri merupakan selaput bening yang melapisi bagian putih bola mata di dalam kelopak mata. 

Konjungtiva memiliki dua bagian penting yaitu bulbar dan tarsal, bulbar sendiri menutupi bagian putih mata, sedangkan tarsal melapisi bagian dalam kelopak mata. 

Jenis Konjungtivitis pada Anak

Konjungtivitis pada si Kecil terjadi karena beberapa penyebab, berikut jenis yang perlu diketahui:

1. Konjungtivitis Virus

Penyebab konjungtivitis ini karena adanya virus adenovirus, gejala yang terjadi yaitu mata berair, gatal, hingga nyeri ringan. Cara penularannya yaitu melalui sentuhan benda yang terkontaminasi. Biasanya akan sembuh selama 1-2 minggu dengan menjaga kebersihan lingkungan. 

2. Konjungtivitis Bakteri

Penyebab terjadinya konjungtivitis bakteri yaitu adanya bakteri haemophilus influenzae, streptococcis pneumoniae dan moraxella catarrhalis. Gejala yang terjadi yaitu memiliki mata bengkak, dan mengeluarkan cairan berwarna hijau kekuningan. 

Penularan yang terjadi yaitu dengan melalui kontak langsung atau melalui benda yang terkena cairan. Pengobatan yang dapat dilakukan yaitu dengan menggunakan antibiotik tetes mata dari dokter. 

3. Konjungtivitis Alergi

Penyebab terjadinya konjungtivitis alergi yaitu alergi terhadap deby, bulu hewan hingga serbuk sari. Gejala yang terjadi yaitu mata yang sangat gatal, berair, bengkak hingga tanpa cairan bernanah. Jenis ini tidak menular, namun penangannya dengan menggunakan antihistamin atau obat tetes anti alergi. 

Artikel lainnya: Cara Alami dan Tradisional Mengatasi Belekan pada Bayi di Rumah 

konjungtivitis

Bagaimana Cara Konjungtivitis Menular?

Jika konjungtivitis terjadi karena infeksi bakteri maka konjungtivitis dapat menular dengan cara:

  • Menular dengan cara mengucek mata, dengan mengucek mata yang terinfeksi maka mata yang lain juga dapat infeksi. 
  • Dari orang lain dengan sentuhan atau barang yang terkena cairan mata. 

Perlu diketahui bahwa cairan mata dapat menularkan infeksi meskipun si Kecil sudah menjalani pengobatan dalam 1-2 hari pertama. 

Gejala yang Harus Diwaspadai

Konjungtivitis atau mata merah yang memiliki gejala sebagai berikut:

  • Mata terlihat merah atau pink. 
  • Memiliki kotoran dengan tekstur yang kental dengan warna kuning, hijau atau putih. 
  • Bulu mata berkerak terutama saat bangun tidur. 
  • Seperti ada sesuatu yang mengganjal di mata. 
  • Mata terasa kering, berair, hingga gatal. 
  • Mata terasa sangat perih atau terbakar. 
  • Penglihatan menjadi buram. 
  • Sensitif terhadap cahaya. 
  • Kelopak mata yang bengkak. 
  • Nyeri pada bagian mata. 

Bagaimana Cara Menangani Konjungtivitis?

Mengobati konjungtivitis berdasarkan jenisnya dan cara penanganannya yaitu sebagai berikut:

1. Konjungtivitis Bakteri

Jika si Kecil mengalami jenis sakit mata ini maka dapat sembuh dengan sendirinya namun, dengan menggunakan obat tetes atau salep antibiotik maka dapat mempercepat pemulihan. Gunakan obat antibiotik selama 2-6 jam selama 5-7 hari.

2. Konjungtivitis Virus

Jenis ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari, Mom dapat lakukan konpres air dingin untuk meredakan gejala. Obat tetes dengan jenis povodon iodin 0,8% digunakan untuk mengurangi penyebaran virus. 

3. Konjungtivitis Alergi  

Mata merah karena alergi dapat diobati dengan menghindari alergi. Kemudian air mata buatan juga dapat menyembuhkan mata merah. Mom juga dapat mengkompres mata dengan air dingin, kemudian gunakan obat tetes mata. 

Obat yang dapat digunakan yaitu antihistamin, vasokonstiktor, penstabil sel mast jika perlu kortikosteroid ringan. Mom juga bisa obati dengan tambahan antihistamin oral jika gejalanya berat. 

Apakah Konjungtivitis dapat Dicegah?

Konjungtivitis pada si Kecil tidak dapat dicegah dengan sepenuhnya, namun ada beberapa cara untuk mengurangi risiko konjungtivitis, terutama yang terjadi karena adanya infeksi:

  • Cuci tangan secara rutin dengan sabun dan air mengalir. Jika belum cukup bersih maka gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol 60%. 
  • Gunakan kacamata saat bekerja atau beraktivitas. 
  • Jangan berbagi barang pribadi seperti alat rias mata, handuk, waslap atau obat tetes mata. 
  • Gunakan obat tetes mata yang benar, sebelum membuka botol sebaiknya Mom cuci tangan terlebih dahulu. 

Konjungtivitis pada anak memang umum, tapi tetap perlu ditangani dengan tepat. Jika mata si Kecil terus merah atau mengeluarkan cairan, segera konsultasikan ke dokter. Dokter anak di KS Women and Children Clinic siap membantu dengan penanganan yang tepat agar si Kecil cepat pulih.

Penulis

Penulis

Tanggal

08/02/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

08/02/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares