Syok hipovolemik adalah kondisi darurat yang dimana tubuh kehilangan banyak darah atau cairan. Hal ini menyebabkan jantung kehilangan terlalu banyak darah atau cairan. Kehilangan cairan dapat terjadi karena banyak faktor diantaranya seperti dehidrasi parah, diare, dan mengalami pendarahan hebat, maka dari itu ketahui gejala dan cara penanganannya di artikel ini.
Artikel lainnya: Ternyata Ini Dampak Mengerikan Jika Screen Time Anak Tidak Dibatasi!
Apa Itu Syok Hipovolemik?
Syok hipovolemik adalah kondisi yang mengancam nyawa, karena menyebabkan tubuh kehilangan banyak darah dan cairan sehingga jantung kesulitan memompa darah ke seluruh tubuh. Jika tidak segera ditangani, tubuh akan kekurangan oksigen dan aliran darah yang cukup ke otak, ginjal, dan jantung. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan organ serius dan harus segera mendapatkan penanganan.
Penyebab Terjadinya Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik adalah kondisi tubuh kehilangan darah atau cairan dalam jumlah yang banyak secara tiba-tiba. Kehilangan cairan maka akan membuat volume darah menurun. Berikut penyebab terjadinya syok hipovolemik:
- Diare secara berlebihan dan berlangsung dalam waktu yang lama.
- Mengalami muntah dalam waktu yang panjang.
- Keringat secara berlebihan.
- Si Kecil mengalami pendarahan dari saluran pencernaan.
- Si Kecil mengalami cedera.
Gejala Terjadinya Syok Hipovolemik
Syok hipovolemik adalah kondisi darurat yang gejalanya bergantung pada seberapa banyak cairan atau darah yang hilang. Maka dari itu, penting untuk mengenali gejala syok hipovolemik agar bisa mendapatkan pertolongan dengan segera:
- Mengalami haus secara berlebihan.
- Kram otot.
- Mengalami tekanan darah yang menurun.
- Aliran darah terganggu di seluruh tubuh.
- Kebingungan, gelisah hingga mengantuk karena aliran darah untuk sampai ke otak tidak cukup.
Artikel lainnya: Anak Sering Sakit? Waspadai Kekurangan Energi Protein pada Anak!
Kelas 1
Syok ini terjadi karena adanya pelebaran pembuluh darah secara berlebihan sehingga darah tidak dapat mengalir dengan cukup di dalam tubuh. Penyebabnya terjadi karena infeksi berat, reaksi alergi berat, cedera otak atau sumsum tulang belakang, dan reaksi transfusi darah.
Kelas 2
Syok ini terjadi karena adanya masalah di dalam jantung sehingga menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Penyebab terjadinya karena adanya serangan jantung, jantuk berdetak terlalu cepat atau lambat. masalah pada katup jantung, dan pecahnya dinding jantung.
Kelas 3
Syok ini terjadi karena aliran darah terhambat di luar jantung, penyebab yang paling umum seperti terjadinya sumbatan di pembuluh darah paru, dan mengalami tekanan tinggi di pembuluh darah paru. Penyebab lainnya yaitu adanya tekanan tinggi pada rongga dada, tekanan yang terjadi pada jantung karena adanya penumpukan cairan.
Kelas 4
Syok ini terjadi karena darah atau cairan hilang dalam jumlah yang banyak, penyebab terjadinya syok kehilangan darah yaitu karena terjadinya kecelakaan. Bukan hanya itu penyebab lainnya yaitu seperti pendarahan di saluran pencernaan, dan aneurisma pecah.
Jika tubuh mengalami kehilangan cairan secara berlebihan maka memiliki gejala seperti muntah dan diare parah pada si Kecil. si Kecil memiliki gula darah yang tinggi sehingga menyebabkan buang air kecil secara terus menerus.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Syok Hipovolemik?
Syok hipovolemik tidak memiliki tanda peringatan sebelumnya, namun gejala yang terjadi akan muncul saat tubuh sudah mengalami syok. Pemeriksaan fisik yang terjadi memiliki tanda sebagai berikut:
- Memiliki tekanan darah yang sangat rendah.
- Memiliki denyut jantung yang sangat cepat.
- Memiliki respons tubuh yang sangat lambat.
Jika pendarahan yang terjadi di luar maka dapat terlihat, namun jika pendarahan terjadi di dalam tubuh maka sulit untuk dideteksi, maka dari itu dokter akan mengambil beberapa tes seperti:
- Tes darah untuk mengetahui volume darah yang hilang.
- USG trauma untuk memeriksa pendarahan di dalam tubuh.
- CT scan untuk melihat kondisi dalam tubuh.
- USG jantung untuk memeriksa fungsi jantung.
Cara Menangani Syok Hipovolemik
Penanganan syok hipovolemik yang dilakukan yaitu dengan memberikan infus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang. Kemudian pengobatan yang dilakukan oleh dokter seperti transfusi darah, memberikan obat-obatan untuk menaikan tekanan darah menjadi normal kembali. Untuk mengatasi penyebab utamanya maka dokter akan menghentikan pendarahan.
Obat yang dapat mengatasi syok hipovolemik yaitu:
- Epinefrin.
- Norepinefrin.
- Dopamin.
- Dobutamin.
Efek samping dari penggunaan obat seperti:
- Tekanan darah dan detak jantung meningkat.
- Mengalami sesak napas.
- Sakit kepala.
- Memiliki detak jantung yang tidak teratur.
Artikel lainnya: Waspada! Risiko Anak Terbentur Kepala Bagian Belakang Saat Jatuh
Mencegah Terjadinya Syok Hipovolemik
Seperti yang kita ketahui bahwa syok hipovolemik terjadi karena adanya cedera yang tidak dapat diprediksi maka dari itu kita sebagai orang tua harus bisa mencegahnya. Berikut cara untuk mencegah terjadinya syok hipovolemik yaitu:
- Jika si Kecil rutin mengonsumsi obat pencahar maka pastikan kebutuhan cairan si Kecil tercukupi, agar si Kecil tidak kekurangan cairan.
- Jika si Kecil mengalami diare dan muntah maka berikan air putih hal ini untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
- Jika si Kecil mengalami keringat berlebih maka cukupi kebutuhan cairan si Kecil.
Syok hipovolemik pada anak adalah kondisi darurat yang butuh penanganan cepat. Jika si kecil menunjukkan tanda bahaya, segera hubungi dokter. Mom bisa berkonsultasi dengan dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk mendapatkan perawatan terbaik.
0 Comments