Penyebab gastroschisis pada bayi sampai saat ini memang belum diketahui secara pasti. Gastroschisis adalah kelainan pada dinding perut bayi yang menyebabkan usus keluar melalui lubang di dekat pusar. Kondisi ini terjadi karena bagian perut tidak menutup dengan sempurna sejak di dalam kandungan. Menurut para peneliti, penyebab gastroschisis pada bayi diduga berkaitan dengan gangguan dalam proses pembentukan bagian tengah tubuh, terutama di sekitar cincin pusar.
Artikel lainnya: 5 Tips Efektif Perawatan Bayi Berat Badan Lahir Rendah di Rumah
Apa Itu Gastroschisis?
Gastroschisis adalah kelainan bawaan yang terjadi saat si Kecil masih di dalam kandungan. Pada kondisi ini usus bayi keluar dari tubuh melalui lubang kecil yang ada di samping pusar. Lubang tersebut memiliki ukuran 2-5 cm, hal ini terjadi karena dinding perut si Kecil tidak dapat menutup dengan sempurna saat proses pembentukan pada saat awal kehamilan.
Penyebab gastroschisis pada bayi membuat dinding perut bayi tidak menutup sempurna, sehingga usus keluar melalui lubang di dekat pusar. Kondisi ini menyebabkan usus terendam dalam cairan ketuban selama kehamilan, yang dapat memicu iritasi dan pembengkakan. Untuk mengatasi hal ini, biasanya bayi perlu menjalani operasi agar usus dapat dimasukkan kembali ke dalam perut dengan aman.
Penyebab Terjadinya Gastroschisis
Gastroschisis merupakan kondisi dimana si Kecil mengalami cacat lahir di area perut, namun penyebab pastinya belum diketahui. Penyebab kemungkinan terjadinya gastroschisis yaitu Ibu yang melahirkan di usia muda, terutama saat usia remaja memiliki risiko terkena penyakit ini.
Selain itu kehamilan pertama juga memengaruhi terjadinya gastroschisis, bukan hanya itu kebiasaan merokok juga berpotensi terjadinya gangguan perkembangan dinding perut bayi. Jika Mom mengonsumsi obat pseudoefedrin maka dapat meningkatkan risiko ini, terutama jika Mom menggonsumsi obat di awal kehamilan.
Beberapa infeksi dan paparan zat kimia juga termasuk dalam penyebab gastroschisis pada bayi karena dapat meningkatkan risiko terjadinya kelainan ini. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa Mom yang mengalami obesitas saat hamil justru memiliki potensi yang lebih rendah untuk mengalami kondisi ini.
Bagaimana Diagnosis Gastroschisis
Gastroschisis dapat terdeteksi saat masa kehamilan dengan menggunakan USG pada usia kehamilan 20 minggu. Pada kondisi ini kadar alfa fetoprotein di dalam darah lebih tinggi dari normal.
Dokter akan melihat adanya lubang kecil di sebelah kanan tali pusat dan bagian usus bayi terlihat keluar dan mengambang di cairan ketuban dari pemeriksaan USG. Jika usus terlalu lama terkena cairan ketuban maka akan menyebabkan usus tebal dan membesar.
Gastroschisis biasanya dideteksi saat si Kecil baru lahir, jika penyakit ini terlambat didiagnosis maka akan memengaruhi cara perawatannya. Bayi yang mengalami penyakit ini maka akan berisiko pertumbuhan di dalam kandungan sehingga menyebabkan kelahiran prematur. Bayi yang mengalami gastroschisis juga akan mengalami masalah pencernaan diantaranya penyumbatan usus, usus yang berputar, atau kerusakan pada usus.
Artikel lainnya: Prematuritas Adalah Kondisi yang Perlu Diwaspadai, Apa Tandanya?
Apakah Gastroschisis dapat Diobati?
Gastroschisis dapat diobati dengan tindakan medis setelah bayi dilahirkan, operasi dilakukan untuk mengembalikan usus dan organ lainnya yang keluar dari tubuh si Kecil ke dalam rongga perut. Tujuan operasi ini untuk melindungi organ dalam si Kecil dari infeksi dan membantu tumbuh kembang si Kecil. Metode yang dapat dilakukan yaitu:
- Penutupan primer: Jika ukuran lubang cukup besar dan usus tidak bengkak secara berlebihan maka dapat dimasukan kembali kemudian dokter akan menutup perut bayi dalam satu kali tindakan.
- Penutupan bertahap: Jika usus yang keluar terlalu besar atau perut si Kecil belum cukup ruang maka masukan usus secara perlahan dengan menggunakan kantong khusus yang menjaga usus tetap steril, setelah ukuran perut memungkinkan maka dokter akan melakukan penutupan.
Setelah tindakan operasi telah dilakukan maka perawatan intensif sangat penting agar dokter dapat memastikan si Kecil mendapat cairan, nutrisi dan antibiotik yang cukup untuk mencegah infeksi. Kemudian si Kecil akan dipantau ketat agar tidak mengalami gangguan pernapasan, pencernaan serta komplikasi lain.
Apakah Setelah Operasi Akan Menimbulkan Komplikasi?
Setelah si Kecil menjalani perawatan maka beberapa bayi akan mengalami masalah pada ususnya, sehingga dibutuhkan operasi tambahan. Perawatan yang mungkin dilakukan yaitu:
- Reseksi usus: Operasi untuk mengangkat bagian usus yang mengalami kerusakan atau tidak berfungsi dengan baik.
- Ileostomi atau kolostomi: Tindakan tersebut dengan cara mengeluarkan ujung usus melalui lubang di dinding perut kemudian disambungkan ke kantong khusus di luar tubuh untuk menampung kotoran.
Artikel lainnya: Ikterus Adalah Warna Kuning pada Kulit Bayi, Apa Penyebabnya?
Apa Efek Sampingnya?
Masalah kesehatan yang mungkin dihadapi si Kecil setelah pengobatan gastroschisis yaitu:
- Lahir prematur: Seperti yang kita ketahui jika si Kecil mengalami gastroschisis maka kelahiran akan dipercepat.
- Penyumbatan usus: Setelah operasi terjadi maka bayi bisa mengalami penyempitan usus sehingga membuat makanan dan kotoran sulit tercerna dengan baik.
- Sindrom usus pendek: Dalam beberapa kasus jika usus si Kecil hilang banyak maka si Kecil akan kesulitan menyerap nutrisi dan makanan yang dikonsumsi.
Gastroschisis pada bayi memang bisa disebabkan oleh hal-hal yang tampak sepele, seperti gaya hidup ibu, kebiasaan merokok, atau faktor lingkungan selama kehamilan. Namun, dengan pemeriksaan kehamilan yang rutin dan deteksi dini, risiko komplikasi bisa diminimalkan. Jika Mom memiliki kekhawatiran terkait kehamilan atau kondisi bayi, segera konsultasikan dengan dokter kandungan atau dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk mendapatkan perawatan dan saran terbaik bagi kesehatan Mom dan si Kecil.
0 Comments