Mom & Dad mungkin merasa bingung ketika melihat perilaku si Kecil yang tampak berbeda dari anak seusianya. Wajar jika timbul kekhawatiran tentang apakah tumbuh kembangnya sudah sesuai? Atau justru ada tanda-tanda gangguan perkembangan, seperti ADHD atau Autisme. Keduanya sama-sama berkaitan dengan perkembangan anak, namun memiliki ciri, pola perilaku dan cara penanganan yang berbeda. Memahami beda ADHD dan autis penting agar Mom & Dad dapat mengenali gejala sejak dini dan menentukan langkah pemeriksaan atau pendampingan yang tepat untuk si Kecil.
Apakah ADHD dan autisme itu sama?
ADHD dan autisme merupakan kondisi yang beda. ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder) dikenal sebagai gangguan pada pemusatan perhatian dan hiperaktif. Sedangkan autis alias autisme atau ASD (Autism Spectrum Disorder) adalah gangguan perkembangan yang mempengaruhi kemampuan dalam bidang komunikasi, kognitif, perilaku, bahasa dan interaksi sosial.
ADHD berkaitan dengan kesulitan fokus, impulsivitas (tindakan yang spontan) dan aktivitas yang berlebih alias hiperaktif. Autisme cenderung ditandai dengan tantangan dalam berkomunikasi, memahami interaksi sosial dan adanya pola perilaku yang berulang.
Apa ciri-ciri dan tingkah laku anak ADHD?
ADHD adalah kondisi gangguan perkembangan saraf (brain development disorder) yang muncul akibat adanya ketidakseimbangan kerja pada bagian otak yang berfungsi mengatur fokus, pengendalian diri dan cara anak memproses informasi.
Mengutip dari Kemenkes, ADHD memiliki tiga karakteristik utama dan pola perilaku yaitu :
1. Inatensi
Inatensi adalah kondisi kesulitan fokus dan konsentrasi yang membuat seorang anak mudah teralihkan, biasanya ditandai dengan perilaku :
- Sulit mempertahankan fokus
- Gagal fokus pada hal yang detail
- Terlihat tidak mendengarkan atau sulit menyimak sesuatu
- Kesulitan mengikuti instruksi
- Sulit mengorganisasi atau mengatur dan menyusun sesuatu
- Sering kehilangan barang, dll
2. Hiperaktif
Hiperaktif adalah kondisi yang ditandai dengan aktivitas fisik dan mental yang lebih berlebihan. Biasanya anak hiperaktif memiliki pola perilaku :
- Gelisah dan sulit berkonsentrasi
- Tidak bisa duduk diam
- Tidak bisa antri
- Suka berlari dan memanjat namun tak terkendali
- Banyak bicara
- Banyak bergerak namun tidak terkontrol
3. Impulsif
Impulsif adalah sebuah perilaku spontan yang biasanya mengikuti dorongan kata hati atau pikiran tanpa memikirkan konsekuensinya. Biasanya, anak ADHD dengan perilaku impulsif memiliki pola :
- Kesulitan menunggu giliran
- Menjawab pertanyaan dengan impulsif tanpa menunggu selesai
- Memotong pembicaraan orang lain
- Bertindak berdasarkan dorongan hati tanpa adanya kontrol
Seorang anak ADHD biasanya menunjukkan satu atau beberapa kategori perilaku di atas. Gejala ADHD biasanya muncul pada usia 5 tahun, namun seringnya terlihat dari usia anak 3 tahun.
Pada beberapa kasus, ADHD pada anak dapat berdampak pada prestasi akademik di sekolah. Namun, anak dengan ADHD bukan berarti memiliki kecerdasan yang lebih rendah. ADHD lebih berkaitan pada gangguan perilaku dan aktivitas yang berlebih sehingga bisa dikatakan hiperaktif.
Artikel lainnya : Anak ADHD Itu Apa? Gejala, Penyebab, dan Tips Menghadapinya
Apa ciri-ciri dan tingkah laku anak autis?
Autisme merupakan kondisi gangguan perkembangan yang membuat anak memiliki cara berkomunikasi, merespon lingkungan dan memahami dunia luar dengan cara yang berbeda dari anak-anak pada umumnya.
Berbeda dengan ADHD yang berkaitan dengan konsentrasi dan kontrol perilaku, autisme berhubungan dengan cara anak berinteraksi, memproses rangsangan dan cara berperilaku.
Misalnya, seorang anak dengan autisme bisa sangat fokus pada hal-hal yang mereka minati dan bisa menjadi sangat ahli pada bidang tertentu. Tetapi, bisa saja mengalami kesulitan saat harus berbicara atau berinteraksi secara spontan dengan orang lain.
Anak dengan gangguan spektrum autisme (GSA) tidak menampakkan gejala yang sama satu sama lain. Ciri-ciri dan pola perilaku anak autis berbeda-beda tergantung jenis dan tingkat keparahannya.
Mengutip dari scientific jurnal, secara umum autisme pada anak dapat diketahui melalui karakteristik berikut ini :
Keterampilan komunikasi dan interaksi sosial
- Anak menghindari atau tidak suka kontak mata secara langsung terutama ketika berbicara
- Beberapa anak tidak menanggapi saat dipanggil namanya
- Anak tidak menunjukkan ekspresi wajah seperti senang, sedih, marah dan terkejut
- Minim berinteraksi sosial atau menggunakan sedikit sekali ekspresi pada usia
- Anak sulit berbagi minat dengan orang lain (misalnya menunjukkan objek yang dia sukai)
- Tidak menunjuk atau melihat apa yang seseorang tunjuk
- Anak jarang memperhatikan saat orang lain terluka atau sedih n
- Sulit bermain pura-pura atau bermain imajinatif (misalnya, tidak berpura-pura “memberi makan”)
- Anak menunjukkan sedikit minat pada teman sebaya
- Memiliki kesulitan memahami perasaan orang lain atau berbicara tentang perasaan sendiri
- Anak tidak suka bermain bergantian pada teman sebayanya
Perilaku yang berulang
Anak yang menderita autisme memiliki perilaku atau minat yang tidak biasa. Misalnya :
- Mainan atau benda yang diatur secara sejajar, tapi ketika ada yang mengubah sedikit saja anak langsung marah.
- Sering mengulangi satu kata secara berulang.
- Bermain dengan cara yang sama setiap saat
- Fokus pada satu objek
- Mudah marah jika ada perubahan kecil pada rutinitas sehari-hari
- Memiliki suatu minat obsesif
- Adanya rutinitas tertentu yang harus dilakukan
- Memiliki gerakan khusus, misalnya mengepalkan tangan, mengayunkan tubuh, berputar sendiri atau diulang terus menerus
- Memiliki reaksi tidak biasa terhadap suara, bau, rasa atau tampian
Artikel lainnya : Autism Spectrum Disorder Bisa Dideteksi Dini, Ini Tanda-Tandanya!
Cara mengetahui beda ADHD dan autis
Mengetaui beda ADHD dan autis tidak bisa dilakukan dengan hanya melihat satu atau dua gejala. Penegakkan diagnosa ADHD dan autisme dilakukan oleh dokter berdasarkan pemeriksaan dan pengamatan tumbuh kembang. Namun, ada beberapa perbedaan umum yang bisa Mom & Dad perhatikan :
| Aspek | Anak dengan gangguan ADHD | Anak dengan gangguan autisme |
| Interaksi sosial | Sulit menjaga interaksi karena impulsif | Bisa merasa kesulitan untuk memulai atau membalas interaksi sosial. |
| Cara berpikir dan mengatur diri | Sering kesulitan mengatur tugas, mengingat instruksi, atau berpindah dari satu kegiatan ke kegiatan lain | Pola pikir cenderung lebih kaku, anak lebih nyaman dengan rutinitas dan bisa sangat fokus pada satu hal yang disukainya. |
| Sensitivitas terhadap rangsangan | Cukup sensitif terhadap suara, cahaya dan sentuhan | Sensitivitas lebih tinggi dan lebih konsisten, misalnya sangat terganggu dengan suara keras atau tidak nyaman memakai pakaian tertentu |
| Riwayat perkembangan | ADHD sering terlihat lebih jelas ketika anak mulai bersekolah. | Biasanya menunjukkan tanda sejak usia sangat dini |
Kalau Mom & Dad melihat beberapa tanda di atas jangan ragu untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Deteksi dini sangat membantu untuk menentukan langkah stimulasi dan pendampingan yang tepat.
Untuk evaluasi tumbuh kembang lebih menyeluruh, Mom & Dad dapat berkonsultasi dengan dokter spesialis anak di KS Women and Children Clinic agar si Kecil mendapatkan penanganan terbaik sesuai kebutuhannya.
Ditinjau oleh : dr. D. A. Dini Primashanti Dewi, M. Biomed, Sp. A









0 Comments