Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Pap Smear : Pengertian, Manfaat, Syarat & Ketentuan

Menjaga kesehatan serviks merupakan kebutuhan Mom terutama yang sudah melahirkan. Serviks adalah leher rahim yang terhubung ke saluran vagina Mom. Setelah berhubungan dengan Ayah, sperma berjalan melalui saluran vagina dan leher rahim ke rahim Mom untuk membuahi sel telur. Selama kehamilan, leher rahim Mom menutup untuk menjaga janin di dalam rahim Mom. Leher rahim juga terbuka saat melahirkan. Saat Mom tidak hamil, serviks Mom membuat lendir untuk mencegah bakteri penyebab infeksi keluar dari tubuh Mom.

Serviks secara alami akan memproduksi lendir yang mencegah bakteri masuk. Dikarenakan titik ini merupakan titik di mana bersinggungan dengan saluran luar, maka diperlukan pengecekan agar dapat memastikan kesehatan serviks. Kesehatan serviks dapat dicek menggunakan tes yang langsung mengambil sampel dari lendir pada serviks. Tes ini dinamakan Pap Smear.

Apa Itu Pap Smear

Pap Smear adalah proses pengecekan untuk memeriksa apakah terdapat sel-sel abnormal di leher rahim yang bersifat kanker. Selain mendeteksi kanker, hal yang diperiksa pada Pap Smear adalah human papillomavirus atau penyebab infeksi menular seksual, yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Pemeriksaan sedari dini merupakan langkah tepat untuk menemukan kemungkinan kanker agar lebih cepat dan mudah diobati.

Penelitian menunjukkan bahwa skrining kanker serviks dapat sangat mengurangi jumlah kasus kanker serviks baru dan kematian akibat penyakit tersebut. Tanyakan kepada penyedia Anda tes mana yang tepat untuk Anda atau apakah Anda harus menjalani tes Pap smear dan HPV.

Bagaimana Pap Smear Dilakukan

Mom dapat mengunjungi dokter obgyn untuk melakukan Pap Smear. Cara melakukan Pap Smear adalah sebagai berikut.

  • Sebelum melakukan pengambilan sampel, Mom akan diarahkan untuk berbaring di kasur dengan posisi membuka vagina.
  • Cara pertama melakukan Pap Smear adalah dengan memasukkan alat bernama spekulum. Spekulum dimasukkan ke dalam vagina Mom. Mom mungkin akan merasakan sedikit tekanan. Alat logam atau plastik ini membuat vagina Anda terbuka sehingga dokter dapat melihat serviks Mom dengan lebih mudah.
  • Cara selanjutnya melakukan Pap Smear adalah dengan memasukkan spatula kecil. Dokter akan menggunakan spatula untuk mengambil beberapa sel dari serviks Mom dengan lembut (biopsi).
  • Setelah itu, sampel sel yang sudah diambil akan dites di laboratorium untuk mendeteksi apakah terdapat sel kanker atau tidak.

Melakukan Pap Smear tidak akan menyakitkan, akan tetapi mungkin Mom akan merasakan ketidaknyamanan. 

Proses Pap Smear tidak membutuhkan waktu yang lama. Mom dapat melakukan pemeriksaannya dengan durasi sekitar 30 menit hingga 1 jam. 

Seberapa Sering Wanita Membutuhkan Pap Smear

Intensitas Mom melakukan Pap Smear dapat berbeda-beda bergantung dari faktor usia, riwayat kesehatan dan juga tes Pap Smear terakhir Mom. Berikut detail usia dan intensitas melakukan Pap Smear.

  • Jika Mom berusia antara 21 hingga 29 tahun dan hasil tes Pap Smear terakhir Mom normal, dokter akan menyarankan Mom dapat menunggu tiga tahun hingga tes berikutnya.
  • Jika Mom berusia antara 30 hingga 65 tahun dan hasil Pap Smear terakhir Mom normal:
    • Dokter akan menyarankan Mom bisa menunggu tiga tahun hingga tes berikutnya.
    • Jika Mom juga memiliki hasil tes HPV yang normal, dokter akan menyarankan bahwa Mom dapat menunggu lima tahun hingga tes berikutnya.
  • Jika Mom berusia di atas 65 tahun, dokter akan menyarankan Mom untuk tidak memerlukan Pap Smear lagi jika Mom:
    • Telah menjalani Pap Smear normal selama beberapa tahun.
    • Pernah menjalani operasi pengangkatan rahim dan leher rahim karena Mom memiliki kondisi yang bukan kanker, seperti fibroid.

Jika Mom memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker serviks, dokter akan menyarankan skrining lebih sering atau setelah usia 65 tahun. Mom mungkin memiliki risiko lebih tinggi jika Mom:

  • Memiliki Pap Smear abnormal di masa lalu
  • Memiliki HIV
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

Jika Mom berusia di bawah 21 tahun, skrining kanker serviks tidak dianjurkan. Risiko Mom terkena kanker serviks sangat rendah. Selain itu, setiap ada perubahan pada sel serviks cenderung hilang dengan sendirinya.

Apa Saja Syarat Pap Smear

Sebelum Mom melakukan Pap Smear, Mom harus mempersiapkan syarat Pap Smear terlebih dahulu. Syarat Pap Smear yang dapat Mom lakukan yaitu:

  • Tidak melakukan Pap smear saat sedang menstruasi
  • Tidak melakukan hubungan seks vaginal selama dua hari sebelum Pap Smear
  • Tidak menggunakan tampon, krim atau obat-obatan vagina, busa atau jeli KB, pelumas atau douche setidaknya dua hari sebelum tes
  • Jadwalkan Pap Smear setidaknya lima hari setelah menstruasi Mom berakhir

Di Mana Saya Bisa Melakukan Pap Smear

Pap Smear merupakan tes penting untuk mendeteksi sel-sel tidak teratur di leher rahim Mom yang dapat menyebabkan kanker serviks. Pemeriksaan Pap Smear dapat Mom lakukan dengan dokter obgyn Kehamilan Sehat. Kehamilan Sehat merupakan klinik yang memiliki dokter obgyn yang tersedia di 16 cabang di pulau Jawa dan Sumatera. Mom dapat melakukan pemeriksaan Pap Smear di lokasi Kehamilan Sehat terdekat Mom. Segera lakukan pengecekan untuk memastikan kesehatan Mom ya.

Penulis

Penulis

Tanggal

03/24/2023

Penulis

Penulis

Tanggal

03/24/2023

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Catat! Menu Buka Puasa Untuk Ibu Hamil

Catat! Menu Buka Puasa Untuk Ibu Hamil

Saat bulan Ramadhan, Mom yang sedang hamil perlu memperhatikan asupan nutrisi agar tetap sehat dan bertenaga selama menjalani puasa Berikut ini adalah beberapa pilihan menu buka puasa sehat untuk ibu hamil agar puasa tetap terjaga dan kehamilan berjalan dengan baik....

read more
Simak! Tanda-Tanda IUD Bermasalah

Simak! Tanda-Tanda IUD Bermasalah

Menggunakan alat kontrasepsi intrauterine device (IUD) adalah pilihan yang banyak diminati oleh Mom yang ingin mencegah kehamilan secara jangka panjang. Dengan efektivitas hingga 99%, IUD atau dikenal juga sebagai spiral ini dapat bertahan dalam tubuh hingga lima atau...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares