Gangguan kognitif pada anak merupakan proses mental yang dapat membantu kita untuk memperoleh pengetahuan dan memahami dunia di sekitar. Hal ini sangat memengaruhi pikiran, pengalaman dan indra perasa lainnya. Kemampuan kognitif termasuk mengingat sesuatu, membuat keputusan, merencanakan sesuatu, memahami bahasa, dan melihat serta memahami lingkungan sekitar.
Apa Itu Gangguan Kognitif?
Gangguan kognitif merupakan seseorang yang mengalami gangguan pada satu atau lebih kemampuan kognitif. Kondisi ini terjadi karena adanya berbagai hal yang tidak selalu terkait pada penyakit tertentu.
Gangguan kognitif merupakan bagian dari gangguan neurokognitif. Gangguan yang terjadi dapat menganggu kemampuan seseorang dalam menjalani kegiatan sehari-hari. Contoh yang paling sering terjadi yaitu penyakit alzheimer yang menyebabkan penurunan daya ingat dan kemampuan berpikir secara bertahap.
Artikel lainnya: Gangguan Motorik Adalah Kondisi yang Bisa Dialami Anak-Anak!
Tanda Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif yang dialami si Kecil dapat mempengaruhi gangguan belajar sehari-hari. Sehingga hal ini dapat membuat si Kecil kesulitan dalam mempelajari hal baru, berhitung, membaca, hingga berhitung. Berikut gangguan belajar yang memengaruhi kehidupan si Kecil:
Kesulitan Membaca
Membaca membutuhkan pemahaman tentang bunyi yang keluar di dalam kata. Gangguan kognitif pada anak dapat menyebabkan kesulitan dalam mengenali bunyi di dalam kata, memahami hubungan antara huruf dan bunyi, membaca dengan fasih, hingga mengeja dengan benar. Anak dengan gangguan membaca akan menghadapi tantangan yang lebih berat jika memiliki memori jangka pendek yang lemah, sehingga kesulitan dalam menyimpan dan mengolah informasi secara efektif.
Kesulitan Menulis
Menulis bukan hanya sekedar menuangkan ide, namun juga melibatkan koordinasi gerakan tangan, penglihatan, serta proses dalam memahami dan mengelola informasi. Gangguan kognitif pada anak dapat menyebabkan kesulitan dalam menulis, seperti tulisan tangan yang susah dibaca, kesulitan dalam membentuk huruf hingga menyalin tulisan, serta hambatan dalam menuangkan ide secara tertulis.
Kesulitan Berhitung
Gangguan kognitif pada anak dapat memengaruhi kemampuan mereka dalam berhitung. Anak yang mengalaminya biasanya kesulitan dalam memahami angka, hubungan antara angka, mengingat konsep matematika, menggunakan simbol, memahami soal cerita matematika, serta menyusun langkah-langkah untuk menyelesaikan soal dengan benar.
Gangguan Berbicara dan Berbahasa
Gangguan kognitif pada anak juga dapat berdampak pada kemampuan berbicara dan berbahasa. Anak dengan gangguan kesulitan dalam berbicara akan mengalami kesulitan dalam memahami dan menggunakan bahasa, baik secara lisan maupun tulisan. Si Kecil mungkin mengalami hambatan dalam membaca, menulis, dan mengerjakan soal cerita. Jenis gangguan yang dapat terjadi antara lain gagap, kesulitan dalam artikulasi, dan apraksia anak.
Artikel lainnya: Sakit Telinga pada Anak: Apa Bahayanya Jika Tidak Ditangani?
Gangguan Keterampilan
Gangguan kognitif pada anak dapat muncul dalam bentuk gangguan keterampilan belajar nonverbal. Anak dengan kondisi ini mungkin tampak lancar dalam berbicara, namun sebenarnya mengalami kesulitan dalam menentukan posisi benda. Gangguan lainnya meliputi kesulitan dalam memahami emosi orang lain serta ekspresi wajah, kesulitan mengontrol gerakan tubuh, hingga hambatan dalam memahami tugas atau menulis.
Penyebab Gangguan Kognitif
Gangguan kognitif terjadi karena banyak faktor penyebab terjadinya gangguan ini yaitu:
- Faktor keturunan, jika memiliki keluarga yang mengalami gangguan kognitif, maka si Kecil akan mengalaminya.
- Memiliki masalah saat kehamilan atau kelahiran, biasanya hal ini terjadi karena pertumbuhan janin yang kurang baik, bayi lahir prematur, dan berat badan bayi lahir rendah.
- Memiliki trauma emosional, seperti mengalami stres, dan pelecehan.
- Cedera fisik atau penyakit otak muncul karena si Kecil mengalami cedera kepala atau menderita penyakit yang memengaruhi sistem saraf seperti infeksi otak.
- Paparan zat beracun, seperti timbal dalam jumlah yang tinggi dapat merusak fungsi otak dan meningkatkan risiko gangguan belajar.
Kapan Harus Khawatir
Sebagai orang tua harus waspada jika si Kecil memiliki tanda sebagai berikut:
- Kesulitan belajar yang tidak sesuai dengan umurnya.
- Memiliki perubahan dalam daya ingat, perhatian atau kemampuan berpikir.
- Memiliki penurunan kemampuan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
- Perubahan perilaku hingga suasana hati yang drastis misalnya si Kecil menjadi mudah marah.
- Kesulitan dalam berbicara hingga memahami bahasa baik lisan atau tulisan.
Artikel lainnya: Ciri Campak pada Anak yang Sering Terlewatkan
Penanganan Gangguan Kognitif
Jika si Kecil mengalami gangguan belajar maka ada beberapa pilihan yang bisa dilakukan yaitu:
- Mommil bisa menggunakan bantuan tambahan seperti menggunakan les privat dari luar untuk si Kecil.
- Program pendidikan individual atau IEP merupakan rencana khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan si Kecil. Program ini memiliki tujuan agar si Kecil mendapatkan kebutuhan dalam belajar, biasanya kegiatan ini terjadi di sekolah negeri.
- Terapi dapat membantu menangani gangguan kognitif yaitu dengan cara terapi okupasi yang dapat membantu si Kecil untuk mengatasi kesulitan dalam menulis.
- Pengobatan alternatif seperti mengubah pola makan, mengonsumsi vitamin, hingga latihan untuk mata atau terapi gelombang otak.
Jika anak Mom terlihat lambat dalam belajar, bisa jadi itu tanda gangguan kognitif. Semakin cepat dikenali, semakin baik penanganannya. Konsultasikan ke dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk evaluasi dan penanganan yang tepat agar tumbuh kembang anak tetap optimal.
0 Comments