Mom dan Ayah berharap kulit bayi tampak halus dan sempurna, namun kenyataannya beberapa bayi mengalami infeksi kulit. Pada minggu pertama kulit bayi yang baru lahir terlihat kemerahan, kering, dan mengelupas. Ruam pada kulit bayi dapat berlanjut hingga usia balita, namun Mom tidak perlu khawatir karena infeksi kulit pada bayi dapat diobati, ketahui caranya yuk Mom!
Artikel lainnya: Ikterus Adalah Warna Kuning pada Kulit Bayi, Apa Penyebabnya?
9 Jenis Infeksi Kulit pada Bayi
Sebagai orang tua baru, Mom dan Ayah pasti bingung jika bayi baru lahir mengalami infeksi kulit pada bayi seperti munculnya ruam di kulitnya. Mom dan Ayah harus memperhatikan bentuk, warna, dan tempat munculnya ruam.
Kemudian setelah mengetahui penyebab infeksi kulit pada bayi, Mom dan Ayah bisa melakukan perawatan sederhana di rumah. Jika ruam tidak kunjung sembuh, maka Mom dapat konsultasi langsung ke dokter anak. Berikut beberapa jenis ruam yang biasanya terjadi pada bayi:
1. Ruam Popok
Infeksi kulit pada bayi seperti ruam popok biasanya sering dialami pada bayi usia 2–12 bulan. Kondisi ini terjadi karena area bokong dan lipatan paha yang lembap. Penyebab lain ruam popok yaitu iritasi akibat urin dan feses, infeksi jamur pada lipatan kulit, serta reaksi alergi terhadap bahan kimia.
Infeksi kulit pada bayi seperti ruam popok dapat diatasi dengan mengganti popok sesering mungkin dan membiarkan area popok terbuka agar kulit bayi bisa bernapas. Selain itu, ruam popok pada bayi juga bisa diobati dengan krim yang mengandung zinc oxide untuk membantu melindungi dan menenangkan kulit yang teriritasi.
2. Biang Keringat
Infeksi kulit pada bayi seperti ruam panas sering muncul saat cuaca panas, lembab, dan ketika bayi berkeringat berlebihan. Ciri yang perlu diwaspadai yaitu munculnya bintik merah kecil seperti jerawat di leher, dada, dan ketiak.
Perawatan infeksi kulit pada bayi yang bisa dilakukan di rumah yaitu dengan memindahkan bayi ke ruangan yang lebih sejuk. Hindari memakaikan baju tebal, dan ganti dengan pakaian tipis berbahan katun agar kulit bayi tetap bisa bernapas dan tidak mudah iritasi.
3. Impetigo
Impetigo merupakan infeksi kulit menular, penyakit ini biasanya muncul di sekitar hidung dan mulut. Tanda yang perlu diwaspadai yaitu adanya luka merah yang mengeluarkan cairan dan membentuk kerak kekuningan. Infeksi kulit ini mudah menular maka dari itu sebaiknya Mom segera konsultasi.
4. Kulit Kering
Kulit kering sering dialami bayi, tanda yang terlihat seperti kulit terasa kencang, kasar, dan bersisik. Penyebabnya karena si Kecil belum bisa menghasilkan minyak alami yang cukup, ditambah faktor cuaca dingin juga bisa memengaruhi. Namun, kondisi kulit kering juga bisa menjadi tanda awal infeksi jamur pada kulit bayi, terutama jika kulit tampak pecah-pecah, terasa gatal, dan perih.
5. Kandidiasis
Penyebab infeksi jamur pada kulit bayi atau kandidiasis yaitu karena adanya pertumbuhan jamur candida albicans di area lipatan kulit dan mulut. Gejalanya berupa kemerahan, kulit terasa lembap, dan muncul bercak putih di mulut. Cara menanganinya yaitu dengan menggunakan krim antijamur sesuai resep dokter.
6. Eksim
Eksim pada bayi ditandai dengan kulit kering, merah, bersisik, dan gatal terutama di sekitar siku, lutut, dan pipi bayi. Kondisi ini bisa menjadi lebih parah jika disertai infeksi jamur pada kulit bayi, terutama saat kulit lembab dan tidak terjaga kebersihannya.
Sebagian anak akan sembuh seiring bertambahnya usia, namun dalam beberapa kasus penyakit ini harus ditangani dengan segera. Maka dari itu, untuk mencegah terjadinya eksim, Mom dapat menggunakan sabun dan detergen tanpa pewangi serta sebaiknya hindari cuaca panas.
Artikel lainnya: Waspadai Infeksi Kulit pada Anak, Ini Ciri dan Penanganannya
7. Selulitis
Penyakit ini terjadi karena adanya infeksi jamur pada kulit bayi atau infeksi bakteri pada lapisan kulit yang lebih dalam. Gejala yang perlu diwaspadai oleh Mom yaitu area kulit yang tampak bengkak, kemerahan, terasa hangat, serta nyeri saat disentuh. Maka dari itu, untuk mengobatinya dibutuhkan penanganan khusus dari dokter agar infeksi tidak semakin menyebar.
8. Moluskum Kontagiosum
Penyebab moluskum kontagiosum yaitu karena adanya infeksi virus, dan terkadang bisa muncul bersamaan dengan infeksi jamur pada kulit bayi jika kebersihan kulit tidak terjaga. Gejala yang biasanya terjadi yaitu muncul bintik kecil seperti mutiara yang menyebar ke tubuh. Penyakit ini dapat sembuh dengan sendirinya, namun jika gejalanya parah sebaiknya segera konsultasi dengan dokter.
9. Herpes
Penyakit herpes dapat terjadi pada bayi jika si Kecil terinfeksi virus yang didapatkan dari orang dewasa yang terinfeksi. Gejala yang biasanya terjadi yaitu adanya luka lepuh di sekitar mulut dan wajah.
Artikel lainnya: Cara Mengenali dan Mengatasi Penyakit Kulit Bernanah pada Anak
 
			Perawatan Kulit pada Bayi
Kulit bayi memiliki tekstur yang sangat lembut dan sensitif sehingga dalam beberapa bulan kehidupannya kulit mereka infeksi. Karena kulit si Kecil masih berkembang, lapisan pelindungnya belum sempurna sehingga mudah teriritasi.
Dengan perawatan kulit yang tepat maka membantu menjaga kulit bayi tetap sehat, lembap, dan terhindar dari masalah. Ketahui langkah perawatan kulit pada bayi di bawah ini:
1. Memandikan Bayi
Mom dapat memandikan bayi dengan air hangat selama 5-10 menit setiap hari, gunakan sabun lembut bebas pewangi dan antibakteri agar kulit tidak kering dan iritasi. Sebaiknya Mom hindari busa karena dapat menghilangkan minyak alami kulit si Kecil.
2. Melembabkan Kulit Bayi
Kemudian gunakan krim pelembap tanpa adanya pewangi terutama jika kulit si Kecil kering. Kemudian gunakan krim dengan tekstur yang tebal, dan hindari bahan herbal atau pewangi karena menyebabkan iritasi. Jika kulit bayi terasa kering, merah, dan gatal maka sebaiknya konsultasi ke dokter anak.
Mengetahui berbagai infeksi kulit pada bayi membantu Mom dan Ayah mengenali gejala sejak awal agar tidak bertambah parah. Jika kulit si Kecil tampak merah, bernanah, atau membuatnya rewel, segera konsultasikan dengan dokter anak di KS Women and Children Clinic. Dokter akan membantu memberikan perawatan yang aman agar kulit bayi kembali sehat dan lembut.










0 Comments