Menorrhagia adalah perdarahan pada menstruasi, hal ini merupakan gangguan yang umum terjadi pada orang yang sedang menstruasi. Menorrhagia biasanya berlangsung selama lebih dari 7 hari dan perdarahan lebih banyak dari biasanya. Apa saja penyebabnya, gejala, dan cara mengatasi menorrhagia simak artikel ini.
Pengertian Menorrhagia?
Menorrhagia adalah pendarahan berlebih yang terjadi pada beberapa wanita, biasanya terjadi lebih awal, lebih lambat atau pada saat jadwal menstruasi berlangsung. Jenis perdarahan ini disebut sebagai pendarahan abnormal atau menstruasi tidak teratur. Biasanya menorrhagia terjadi lebih banyak dari menstruasi biasanya, hal tersebut dapat membuat kram dan sulit beraktivitas.
8 Penyebab Menorrhagia
Menorrhagia disebabkan oleh banyak hal dari masalah hormon hingga kondisi kesehatan pasien atau disebabkan karena obat-obatan. Berikut penyebab menorrhagia:
1. Hormon Tidak Seimbang
Menorrhagia adalah perdarahan yang berlebihan pada saat menstruasi, hal yang menjadi penyebab yaitu akibat hormon tidak seimbang. Hormon estrogen dan progesteron tidak seimbang sehingga lapisan tersebut akan menjadi terlalu tebal sehingga terjadinya perdarahan. Penyebab lainnya yaitu obesitas, resistensi insulin, tiroid, dan PCOS.
2. Masalah Pada Ovarium
Ovarium tidak melepaskan sel telur selama menstruasi, biasanya disebut sebagai anovulasi. Hal ini terjadi karena tubuh tidak memproduksi hormon progesteron seperti biasanya. Hal ini menyebabkan ketidak seimbangan hormon sehingga terjadi pendarahan yang tidak terduga pada periode menstruasi.
3. Polip
Menorrhagia adalah perdarahan yang berlebihan sehingga dapat menyebabkan pertumbuhan kecil pada lapisan rahim sehingga menyebabkan polip. Polip dapat menyebabkan pendarahan selama periode menstruasi, hal ini juga dapat terjadi setelah menopause. Namun tenang saja, polip tidak menyebabkan kanker tetapi jika keadaan semakin parah maka Mom harus konsultasi dengan dokter kandungan.
4. Fibroid Rahim
Jenis tumor ini dapat berkembang selama masa kesuburan, bersifat jinak dan tidak bersifat kanker. Fibroid rahim dapat menyebabkan pendarahan dari biasanya dan berlangsung lama.
5. Alat Kontrasepsi
Jika Mom menggunakan KB IUD maka efek samping yang terjadi yaitu pendarahan. Konsultasi dengan dokter jika terjadi pendarahan saat penggunaan KB IUD, dengan mengonsumsi progestin dapat meredakan pendarahan yang terjadi, sebelum itu konsultasi terlebih dahulu ke dokter.
6. Adenomiosis
Pada saat adenomiosis kelenjar lapisan rahim tumbuh ke dalam dinding rahim, hal ini dapat menyebabkan pendarahan hebat dan nyeri pada saat haid.
7. Komplikasi Kehamilan
Pendarahan berlebih juga dapat disebabkan oleh komplikasi pada kehamilan yang disebabkan oleh keguguran. Perdarahan terjadi karena lokasi plasenta yang tidak sesuai dengan tempatnya. Plasenta terlalu rendah atau menutupi pembukaan, hal ini dikenal sebagai plasenta previa.
8. Kanker
Kanker rahim juga menjadi penyebab pendarahan berlebih, biasanya kanker dapat terjadi sebelum atau setelah menopause. Jika Mom pernah melakukan tes pap smear yang tidak normal, maka hal ini dapat menyebabkan risiko tinggi terkena kanker serviks.
Gejala Menorrhagia
Gejala menorrhagia yang bisa Mom deteksi yaitu terjadinya pendarahan lebih dari satu minggu, merasa lelah & lesu lebih dari satu minggu dan mengeluarkan gumpalan darah yang besar. Jika Mom mengalami gejala tersebut maka harus pemeriksaan dokter lebih lanjut.
Cara Mengatasi
Menorrhagia adalah perdarahan hebat yang terjadi selama periode menstruasi atau menopause dalam hal ini diperlukan perawatan khusus. Perawatan yang dilakukan tergantung dari penyebab pendarahan, usia, kesehatan dan riwayat medis. Jika gejalanya masih bisa diatasi maka dengan sendirinya akan membaik.
Konsultasi langsung dengan dokter untuk mengetahui masalah yang terjadi serta pengobatan apa yang dilakukan selanjutnya. Berikut penjelasan tentang Menorrhagia, penyebab, gejala, ghf, dan cara mengatasinya jika keadaan semakin parah maka konsultasi langsung ke dokter kandungan.
0 Comments