Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Apa Itu Peranakan Turun, Penyebabnya, Ciri-Cirinya Seperti Apa?

Peranakan turun

Peranakan turun atau prolaps uteri biasanya terjadi karena seiring bertambahnya umur. Bertambahnya umur dapat menyebabkan lemah otot serta jaringan di sekitar panggul. Hal tersebut biasanya terjadi karena telah melahirkan beberapa kali melalui vagina, sehingga rahim turun ke dalam vagina.   

Otot mulai melemah, sehingga diperlukan bedah ataupun bisa dilakukan tanpa bedah, hal tersebut tergantung pada keparahan prolaps. Berikut penjelasan, penyebab dan ciri ciri peranakan turun. 

Peranakan Turun

Peranakan turun adalah kondisi yang biasanya terjadi di usia renta. Hal tersebut terjadi karena otot dan jaringan panggul melemah setelah menopause atau rusak setelah melahirkan beberapa kali. Setelah melahirkan berkali-kali rahim bisa turun ke dalam vagina. Tingkat keparahan ini tergantung dari seberapa lemahnya otot dan ligamen penyangga di sekitar rahim.  

Penyebab Peranakan Turun

Rahim biasanya ditahan oleh beberapa otot dan otot dasar panggul, jika otot melemah maka rahim akan turun keluar di vagina. Berikut penyebab melemahnya otot panggul:

  1. Kehamilan.
  2. Pernah melakukan persalinan normal dengan berat bayi melebihi 9 pon. 
  3. Batuk kronis.
  4. Kegemukan.
  5. Sembelit kronis. 
  6. Hilangnya tonus otot yang disebabkan oleh menopause. 

Ciri Ciri Peranakan Turun

Ciri ciri peranakan turun dapat bervariasi, mulai dari rasa tidak nyaman atau tekanan di area panggul hingga munculnya benjolan yang terasa di vagina. Berikut ciri cirinya:

  1. Adanya tekanan di panggul atau vagina.
  2. Vagina terasa kendur
  3. Mengalami sembelit.
  4. Infeksi kandung kemih secara terus menerus.
  5. Keputihan yang tidak biasa.
  6. Pipis terus menerus (anyang-anyangan).
  7. Tidak nyaman saat berjalan.
  8. Terasa nyeri saat berhubungan. 
  9. Sakit perut terutama pada punggung bagian bawah. 
  10. Area rahim dan leher rahim keluar ke lubang vagina.

Cara Memperbaiki Peranakan Turun

Untuk memperbaiki peranakan yang turun terdapat dua cara yaitu melakukan bedah atau non bedah. Biasanya untuk melakukan operasi tergantung dari keparahan prolaps, kesehatan diri, usia, dan keputusan untuk memiliki anak. Pengobatan peranakan turun yaitu:

1. Non Bedah

Jika Mom disarankan untuk melakukan tindakan non bedah maka diperlukan latihan kegel, hal tersebut dapat meningkatkan kekuatan otot panggul. Hal tersebut dilakukan jika peranakan turun masih ringan gejalanya. Untuk melatih kegel, maka yang harus dipersiapkan yaitu kencangkan otot panggul dengan cara menahan kencing, ulangi sebanyak 10 kali.

Pesarium vagina merupakan alat berbentuk donat yang dibuat dari karet atau plastik yang ditaruh di area bawah rahim. Alat ini digunakan untuk menopang rahim dan menahan posisi rahim. Biasanya tenaga medis akan memasang pesarium dengan steril, alat ini juga harus dibersihkan secara teratur dan lepas ketika berhubungan

Pola makan dan gaya hidup juga dapat meredakan gejala sembelit, minum air dan konsumsi serat juga dapat menjaga berat badan. Menjaga berat badan dapat mengurangi tekanan pada otot panggul saat berdiri atau jalan.   

2. Bedah 

Histerektomi dan perbaikan prolaps bisa dilakukan dengan cara mengangkat rahim melalui operasi. Operasi ini dapat dilakukan dengan membuat sayatan di vagina atau di perut. Histerektomi adalah jenis operasi besar, dan setelah rahim diangkat, Mom tidak bisa lagi hamil.

Perbaikan prolaps tanpa histerektomi, tindakan ini dapat mengembalikan rahim ke posisi semula. Suspensi rahim adalah prosedur untuk menempelkan ligamen panggul kembali ke bagian bawah rahim agar rahim tetap di tempatnya. Operasi ini bisa dilakukan melalui vagina atau perut, tergantung pada metode yang dipilih oleh dokter.

Berikut penjelasan peranakan turun, penyebab dan ciri ciri peranakan turun. Jika Mom mengalami gejala di atas maka dapat konsultasi langsung di Kehamilan Sehat

Penulis

Penulis

Tanggal

12/18/2024

Penulis

Penulis

Tanggal

12/18/2024

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares