Anak laki-laki sering dibawa kerumah sakit karena mereka mengalami penyakit kelamin. Pada bayi laki-laki yang mengalami lubang saluran kencing tidak ada maka akan dilakukan sunat agar si Kecil bisa kencing. Jika si Kecil mengalami jenis penyakit kelamin pada anak laki-laki maka akan dilakukan tindakan lebih lanjut, berikut penjelasannya.
Artikel lainnya: Pneumotoraks Adalah Masalah Paru pada Bayi Baru Lahir, Bahayakah?
Penyebab Kelainan Bawaan pada Penis Bayi
Organ kelamin anak laki-laki dan perempuan berasal dari jaringan yang sama saat di dalam kandungan. Perkembangannya dipengaruhi oleh faktor kromosom jenis kelamin. Namun, proses ini juga dapat memengaruhi munculnya jenis penyakit kelamin pada anak laki-laki, terutama jika terjadi infeksi atau kelainan bawaan.
- Laki-laki normal memiliki kromosom X dan Y sedangankan perempuan hanya memiliki kromosom X.
- Pada janin laki-laki kromosom Y dapat membuat testis berkembang dan menghasilkan hormon tostesteron.
- Hormon tostesteron membentuk skrotum, penis, dan saluran kencing.
- Jika tidak memiliki tostesteron maka organ kelamin akan berkembang menjadi klitoris, labia, dan saluran vagina serta uretra yang terpisah.
Kelainan pada penis bayi laki-laki terjadi dalam beberapa hal dan penyebab yang paling umum yaitu rendahnya kadar hormon kelamin, hal ini terjadi karena:
- Kelainan kromosom seks.
- Gen yang rusak atau hilang.
- Paparan obat, zat kimia, atau hormon selama kehamilan dapat mengganggu pembentukan organ.
Kelainan Bawaan pada Penis Bayi
Kelainan pada penis bayi dapat menyebabkan cacat genital pria yang berhubungan dengan jenis penyakit kelamin pada anak laki-laki, karena memengaruhi kadar hormon seks yang tidak normal sejak dalam kandungan. Kondisi ini juga bisa mengganggu kemampuan si Kecil dalam mengatur aliran urin saat berdiri. Berikut beberapa kelainan bawaan pada penis bayi yang perlu dikenali sejak dini:
1. Hipospadia
Hipospadia adalah salah satu jenis penyakit kelamin pada anak laki-laki yang merupakan kelainan bawaan sejak lahir. Kondisi ini ditandai dengan lubang saluran kencing yang tidak berada di ujung penis, melainkan di bagian bawah penis. Lokasinya bisa bervariasi, mulai dari sedikit di bawah ujung penis (hipospadia ringan), di batang penis (hipospadia sedang), hingga dekat skrotum (hipospadia berat).
Karena arah lubang urin tidak noemal maka anak yang mengalami hipospadia biasanya disertai dengan korde yaitu penis yang melengkung ke bawah dan kulup yang tidak sempurna yang hanya menutupi bagian penis atas.
2. Fimosis
Fimosis adalah kondisi dimana kultup tidak bisa itarik ke belakang untuk memperlihatkan kepala penis. Fimsosis dibagi menjadi dua yaitu fimosis fisiologis dan fimosis patologis. Fimosis fisiologis merupakan kondisi alami yang dilami oleh bayi dan anak.
Tenang saja, seiring berjalannya waktu, kulup akan terlepas secara perlahan sehingga bisa ditarik. Jadi, tidak perlu panik jika kulup anak tidak bisa ditarik saat masih kecil karena hal ini termasuk normal dan bukan jenis penyakit kelamin pada anak laki-laki yang membahayakan. Namun, jika ada keluhan seperti nyeri atau pembengkakan, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Namun, berbeda dengan fimosis patologis, pertumbuhan ini tidak normal karena kulup mengencang, luka, dan tidak elastis. Hal ini biasanya terjadi karena adanya peradangan yang disebut dengan balanitis xerotica obliterans. Jika si Kecil mengalami jenis ini maka sebaiknya konsultasi dengan dokter untuk melakukan tindakan sunat.
3. Penis Terkubur
Penis terkubur adalah kondisi saat penis bayi tampak tersembunyi atau terbenam di bawah kulit sekitarnya. Akibatnya, penis terlihat sangat kecil karena hanya sebagian yang tampak, bahkan bisa tidak terlihat sama sekali. Meski kondisi ini bukan termasuk jenis penyakit kelamin pada anak laki-laki yang berbahaya, tetap penting untuk memantau dan konsultasi dengan dokter jika kondisi ini menetap.
Jenis penis terkubur yaitu tipe sebagian dan tipe lengkap. Tipe sebagian yaitu batang penis tertutup oleh jaringan lemak atau kulit di bawahnya. Sedangkan tipe lengkap, secara keseluruhan batang penis tidak terlihat dan hanya ujungnya saja yang tampak tertutup dengan kulup.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Sariawan pada Bayi yang Aman dan Efektif!
Infeksi pada Organ Kelamin

Infeksi pada penis bayi termasuk jenis penyakit kelamin pada anak laki-laki dan terbagi dua, yaitu infeksi saluran kemih dan balanitis. Keduanya dapat menyebabkan nyeri, demam, dan urin berbau tidak sedap. Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi.
1. Infeksi Saluran Kemih
Infeksi saluran kemih atau ISK terjadi saat bakteri tumbuh secara berlebihan di saluran kemih. ISK lebih sering terjadi pada penis bayi, karena belum disunat dan kulup menjadi tempat berkumpulnya bakteri. Namun, tidak menutup kemungkinan bayi perempuan juga mengalami ISK karena letak uretra yang dekat dengan anus.
Gejala ISK pada bayi sulit untuk diketahui, namun tandanya yaitu demam yang tinggi tanpa ada sebab yang jelas, urin yang bau, hingga rewel. ISK pada bayi harus segera diobati agar tidak merusak ginjal. Pengobatan yang biasanya dilakukan yaitu dengan menggunakan antibiotik sekitar 10 hari, namun sebaiknya konsultasi terlebih dahulu.
2. Balanitis
Balanitis adalah peradangan kronis yang ada di kepala penis dan kulup yang membuat ujung kulup menjadi kaku, putih dan tidak bisa ditarik. Sehingga kondisi ini menyebabkan nyeri, saluran kencing yang menyempit hingga kesulitan buang air kecil. Jika si Kecil mengalami ini di area penis maka kulup akan berubah warna dan mengeras, maka dari itu sebaiknya konsultasi dengan dokter.
Artikel lainnya: Waspada! Omfalitis pada Bayi Bisa Sebabkan Komplikasi Serius!
Penyakit kelamin pada anak laki-laki perlu dikenali sejak dini agar bisa segera ditangani. Jika Mom khawatir dengan kondisi si Kecil, konsultasikan langsung ke dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk pemeriksaan dan penanganan yang tepat.
0 Comments