Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Bagaimana Cara untuk Mencegah Penyakit Cacingan pada Anak-Anak?

bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak

Cacing adalah parasit yang sering menyerang anak usia 4–11 tahun, terutama jenis cacing kremi. Meski tidak berbahaya, cacingan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan menular. Penting bagi orang tua mengetahui bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak agar si Kecil tetap sehat.

Si Kecil bisa terinfeksi saat tanpa sengaja memasukkan telur cacing ke mulut lewat tangan. Setelah menetas di usus, cacing bertelur di sekitar anus dan menyebabkan gatal, terutama di malam hari. Meski bisa diobati, orang tua perlu tahu bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak agar tidak kambuh.

Artikel lainnya: Jangan Abaikan! Ini Tanda Bahaya Meningitis pada Anak 

disc 10% pasien baru ks

Penyebab dan Penularan Penyakit Cacingan

Cacingan pada anak biasanya terjadi karena si Kecil menghirup atau menelan telur cacing lewat makanan, minuman, atau jari yang kotor. Telur ini kemudian menetas di usus dan tumbuh jadi cacing dewasa. Itulah sebabnya penting tahu bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak sejak dini.

Cacing kremi bertelur di sekitar dubur, menyebabkan gatal. Jika si Kecil menggaruk, telur cacing pindah ke jari dan menyebar ke mainan, pakaian, dan orang lain. Telur bisa bertahan 2-3 minggu. Jadi, penting tahu bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak agar penyebaran terhenti.

Gejala Cacingan pada Anak

Anak yang terkena cacing kremi biasanya tidak menunjukkan gejala khusus, tapi beberapa anak bisa mengalami gangguan terutama di malam hari. Gejalanya meliputi gatal di area pantat atau vagina, kulit di sekitar pantat yang kemerahan atau meradang, serta perubahan warna kulit menjadi gelap. Penting bagi orang tua untuk memahami bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak agar gejala ini tidak semakin parah.

Gejala lain yang jarang terjadi termasuk cacing yang terlihat langsung, sakit perut ringan, mual, atau muntah. Dalam beberapa kasus, infeksi bisa menyebabkan radang panggul jika cacing masuk ke organ dalam perempuan. Untuk itu, penting memahami bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak agar komplikasi seperti ini bisa dihindari.

Artikel lainnya: Apa Itu Sepsis pada Anak? Kenali Tandanya Sebelum Terlambat 

Bagaimana Cara untuk Mencegah Penyakit Cacingan pada Anak Anak?

Cacingan mudah menyebar dan sering kambuh. Untuk mencegahnya, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, serta potong kuku si Kecil secara rutin. Penting tahu bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak agar infeksi tidak kembali.

Mom juga harus mengingatkan si Kecil untuk tidak menggaruk bagian pantat dan jangan menghisap atau menggigit jari karena hal ini bisa membuat telur cacing masuk ke dalam tubuh. Jika salah satu anggota keluarga terinfeksi, sebaiknya seluruh anggota keluarga juga mengonsumsi vitamin untuk anak cacingan sebagai langkah mencegah penularan.

Mom dan Ayah juga harus menjaga kebersihan rumah dengan mencuci pakaian, handuk, dan seprai setiap hari selama pengobatan berlangsung. Perlu diingat mencuci sprei dengan air hangat dan sabun. Ini bagian penting dari bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak agar infeksi tidak menyebar kembali.

Jangan lupa bersihkan dudukan toilet secara rutin, dan ajak si Kecil mandi setiap pagi untuk membantu menghilangkan telur cacing yang mungkin menempel di kulit setelah tidur. Selain itu, disarankan bagi orang tua untuk mengonsumsi vitamin untuk anak cacingan sebagai bagian dari langkah bagaimana cara untuk mencegah penyakit cacingan pada anak anak dan mencegah penularan dalam keluarga.

Pengobatan Cacingan pada Anak

Cacing kremi yang terjadi pada anak dapat ditangani dan tidak berbahaya jika ditangani dengan cepat. Mom bisa membeli vitamin untuk anak cacingan di apotek, biasanya dokter akan memberikan vitamin untuk anak cacingan. Kemudian berikan vitamin untuk anak cacingan pada 2 minggu kemudian dan pastikan semua cacing terbasmi. 

Seperti yang dijelaskan diatas jika si Kecil terkontaminasi cacing maka anggota keluarga juga harus minum vitamin cacing untuk mencegah penyebaran. Hal ini sangat penting dilakukan untuk menghentikan penyebaran cacing di rumah. 

Kemudian biarkan si Kecil diam di rumah selama beberapa hari agar tidak menular dengan anak yang lain. Dengan pengobatan yang tepat maka cacingan dapat sembuh dan tidak akan kembali. 

Artikel lainnya: Apa Itu Retinoblastoma Anak? Ini Fakta yang Perlu Diketahui! 

Tes Cacing Kremi 

Cacing kremi biasanya hidup di usus dan akan keluar di sekitar anus di malam hari untuk bertelur. maka dari itu cara yang paling penting untuk mendeteksi cacing di tubuh si Kecil dengan periksa bagian anus saat malam hari. 

Mom cukup periksa dengan senter untuk memastikan cacing seperti benang di sekitar anus. Jika tidak terlihat di malam hari pertama maka lakukan kembali di malam berikutnya. 

Untuk mendeteksi cacing kremi pada anak biasanya langkah yang akan dilakukan yaitu: 

  • Potong selotip sekitar 2,5 cm kemudian sisi lengket ditempel di sekitar anus dalam beberapa detik. 
  • Tempelkan selotip ke kaca dengan sisi yang lengket menghadap ke bawah. 
  • Masukan slide dan selotip ke dalam plastik kemudian tutup dengan rapat. 
  • Cuci tangan dengan bersih setelah itu. 
  • Bawa sampel ke dokter untuk pemeriksaan telur cacing. 

Mencegah penyakit cacingan pada anak-anak memerlukan kebiasaan hidup bersih dan perhatian dari orang tua. Mulai dari rajin mencuci tangan, menjaga kebersihan kuku, hingga rutin membersihkan lingkungan rumah bisa membantu menekan penyebaran cacing. Jika anak menunjukkan gejala cacingan atau ingin memastikan kesehatannya tetap terjaga, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter anak di KS Women and Children Clinic. 

Penulis

Penulis

Tanggal

05/23/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

05/23/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares