Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Jangan Anggap Remeh, Berikut ini Ciri-ciri, Penyebab, dan Cara Mencegah Stunting pada Anak

stunting-pada-anak

Mom pasti sudah sering mendengar istilah stunting atau kekurangan gizi pada anak. Kondisi ini ternyata menyimpan risiko besar bagi kesehatan anak kini dan nanti. Bayangkan saja, kondisi ini ternyata dapat berdampak negatif pada perkembangan fisik, daya tahan, hingga perkembangan kognitif buah hati tercinta. Jangan sampai anak Mom dan Ayah menderita kondisi tersebut. Kenali ciri-ciri stunting, penyebab stunting, dan juga cara mencegah stunting pada anak sekarang juga.

Pengertian Stunting

Seorang anak dikatakan mengalami stunting jika tinggi badan menurut usianya lebih dari dua standar deviasi di bawah ketetapan Standar Pertumbuhan Anak WHO. Hal ini dapat disebabkan karena nutrisi yang tidak memadai dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan seorang anak (sejak pembuahan sampai usia dua tahun).

Penyebab Stunting

Apa saja faktor penyebab stunting? Mom dan Ayah perlu mengenali berbagai penyebab stunting sebagai salah satu upaya pencegahan.

Terbatasnya Pengetahuan Orang Tua Mengenai Asupan Nutrisi pada Masa Kehamilan

Mom, tumbuh kembang anak sudah dimulai sejak masa kehamilan. Asupan nutrisi yang kurang bergizi dan berkualitas selama masa kehamilan akan menghambat perkembangan buah hati.  Sayangnya, sebagian orang tua masih kurang memahami hal ini. Penyebab stunting ini dapat dicegah dengan cara berkonsultasi kepada dokter kandungan ataupun membaca informasi dari sumber-sumber terpercaya.

Kondisi Lingkungan Anak

Kondisi lingkungan di sekitar anak yang mungkin tidak terjaga kebersihannya menjadi salah satu penyebab stunting yang perlu diwaspadai. Kondisi lingkungan seperti ini dapat menyebabkan terjadinya penyakit dan infeksi berulang yang mengganggu tumbuh kembang anak.

Sulitnya Akses ke Sarana Kesehatan

Sulitnya akses ke sarana kesehatan membuat Mom tidak mendapatkan informasi dan bantuan kesehatan terbaik untuk sang anak, dan secara tidak langsung menjadi penyebab stunting.

Ciri-ciri Stunting pada Anak

Ciri-ciri stunting pada anak yang perlu Mom dan Ayah waspadai adalah:

    • Tinggi badan yang berada di bawah kisaran normal
    • Berat badan balita cenderung menurun atau sulit naik
    • Lebih mudah sakit karena daya tubuh yang rendah
    • Keterlambatan pada perkembangan fisik, sosial dan mental
    • Kemampuan fokus dan memori belajar yang kurang atau menurun
    • Pertumbuhan gigi yang terlamat

Cara Mencegah Stunting

Selain mengenali penyebab stunting dan ciri-ciri stunting, Mom dan Ayah juga perlu mengetahui cara mencegah stunting baik sejak bayi kandungan ataupun setelah melahirkan.

Cara Mencegah Stunting Sejak Dalam Kandungan

penyebab dan cara mencegah stunting Cara mencegah stunting perlu dimulai sejak awal kehamilan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

    • Pemeriksaan kehamilan secara berkala. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mengecek kondisi kesehatan Mommil dan juga bayi dalam kandungan.
    • Deteksi dini penyakit menular dan tidak menular pada Mommil yang dapat mempengaruhi kesehatan dan kondisi bayi.
    • Konsumsi makanan bernutrisi. Saat hamil, Mommil membutuhkan asupan gizi ekstra untuk tumbuh kembang bayi juga kesehatan Mom sendiri. Bila perlu, konsultasikan kebutuhan ini dengan ahli gizi atau dokter kandungan.

Cara Mencegah Stunting pada Anak

Cara mencegah stunting perlu dilakukan bukan hanya selama masa kehamilan, melainkan juga setelah kelahiran. Hal ini dapat dilakukan dengan cara:

    • Melakukan proses persalinan di klinik terpercaya seperti Klinik Kehamilan Sehat untuk mendapatkan penanganan terbaik.
    • Memberikan ASI sebagai makanan utama hingga sang bayi berumur 6 bulan
    • Cara mencegah stunting juga dapat dilakukan dengan memberikan makanan tambahan yang kaya gizi dimulai setelah bayi berumur 6 bulan.
    • Pemberian imunisasi lengkap untuk mencegah anak menderita penyakit berbahaya.
    • Pemantauan tumbuh kembang balita dengan melakukan pemeriksaan rutin yaitu pemeriksaan berat dan tinggi badan setiap bulannya.

Apakah Stunting bisa Disembuhkan?

Pengobatan stunting dapat dilakukan dengan menyasar pada penyebab stunting itu sendiri. Bila kondisi ini disebabkan oleh malnutrisi, maka dokter akan menyarankan pemberian nutrisi dalam jenis dan dosis yang tepat. Bila hal tersebut terjadi karena adanya kondisi medis tertentu, maka dokter akan berfokus pada penanganan kondisi tersebut.

Stunting adalah hal yang dapat terjadi pada siapa saja. Pencegahan sejak dini adalah hal terbaik yang dapat Mom dan Ayah lakukan. Oleh karena itu, lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan di dokter terpercaya Klinik Kehamilan Sehat.

Ditinjau oleh dr. Arinta Atmasari, Sp.A Kehamilan Sehat Kenten

Penulis

Penulis

Tanggal

01/31/2022

Penulis

Penulis

Tanggal

01/31/2022

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Power Pumping : Teknik untuk Memperlancar ASI

Power Pumping : Teknik untuk Memperlancar ASI

Salah satu tantangan bagi Mom yang baru melahirkan adalah permasalahan ASI. Tidak sedikit Momsui yang mengalami produksi ASI terlalu sedikit sehingga perlu melakukan berbagai cara agar produksi ASI lebih lancar. Salah satu cara yang dapat Mom coba adalah power...

read more
Ciri-Ciri Anak Cacingan yang Wajib Mom Waspadai

Ciri-Ciri Anak Cacingan yang Wajib Mom Waspadai

Agar anak tetap sehat, menjaga kebersihan menjadi salah satu faktor penting untuk melindungi anak dari berbagai infeksi termasuk cacing parasit. Akibat imun tubuh anak yang belum optimal, membuat anak rentan mengalami cacingan pada anak. Dengan demikian, penting juga...

read more
Penyebab Diare pada Anak dan Penanganannya

Penyebab Diare pada Anak dan Penanganannya

Kesehatan anak menjadi hal penting bagi orang tua, namun tidak sedikit orang tua baru yang belum banyak memahami tentang kesehatan anak. Salah satu kondisi kesehatan anak yang mengkhawatirkan Mom dan Ayah adalah diare pada anak di bawah 1 tahun. Pasalnya, anak di...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares