Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Distosia, Kelainan Jalan Lahir yang Menjadi Tantangan Saat Bersalin

distosia adalah

Distosia adalah proses persalinan yang sulit hal ini terjadi karena pembukan serviks atau turunnya janin ke jalan lahir menjadi sangat lambat atau bahkan berhenti sekalipun. Distosia merupakan bentuk penyimpangan dari proses melahirkan normal atau yang dikenal sebagai persalinan dengan komplikasi. Distosia memiliki banyak jenis yang biasanya terjadi yaitu distosia bahu dimana kondisi janin yang tidak bisa keluar dengan sendirinya,  maka dari itu dibutuhkan bantuan tenaga medis karena tarikan lembut yang tidak berhasil. 

Artikel lainnya: Amankah Buah Kiwi untuk Ibu Hamil? Ini Penjelasannya! 

Apa Itu Distosia?

Distosia adalah kondisi ketika proses persalinan menjadi sulit atau terhambat, biasanya karena ukuran bayi yang terlalu besar atau posisi janin yang tidak normal di dalam rahim. Distosia kelainan jalan lahir terjadi pada sekitar 20% persalinan, dan sering kali disebabkan oleh bayi yang terlalu besar sehingga sulit melewati jalan lahir. Selain itu, posisi janin yang tidak ideal juga menjadi faktor utama yang menyulitkan proses persalinan secara normal.

disc 10% pasien baru ks

Distosia adalah kondisi persalinan yang tidak normal dan bisa dikenali melalui pemeriksaan fisik, USG, atau saat bayi tidak merespons dengan baik terhadap rangsangan kontraksi. Jika distosia kelainan jalan lahir tidak ditangani dengan tepat, hal ini dapat berdampak serius pada bayi karena berisiko mengurangi suplai oksigen dalam waktu yang lama.

Penyebab Terjadinya Distosia

Penyebab distosia persalinan terjadi karena banyak faktor diantaranya yaitu: 

1. Posisi Janin yang Tidak Normal

Distosia adalah salah satu kondisi yang bisa terjadi ketika posisi bayi di dalam rahim tidak ideal untuk dilahirkan secara normal. Biasanya, posisi janin berada dalam keadaan sungsang atau wajah si Kecil menghadap langsung ke jalan lahir, sehingga menyulitkan proses persalinan.

2. Kepala Janin yang Besar

Distosia adalah kondisi ketika proses persalinan menjadi terhambat, salah satunya karena ukuran kepala bayi yang terlalu besar untuk melewati panggul Mom. Hal ini membuat persalinan menjadi sangat sulit atau bahkan terhenti sama sekali.

3. Kontraksi Rahim Lemah

Distosia adalah kondisi yang dapat terjadi ketika rahim tidak berkontraksi cukup kuat untuk membuka leher rahim, sehingga menyulitkan proses mendorong bayi keluar melalui jalan lahir.

4. Serviks Tidak Terbuka dengan Baik

Distosia adalah kondisi ketika proses persalinan mengalami hambatan, salah satunya karena meskipun terjadi kontraksi, leher rahim tidak dapat terbuka dengan baik sesuai dengan pembukaan yang seharusnya. Akibatnya, bayi menjadi sulit untuk dilahirkan secara normal.

5. Faktor Lain

Distosia adalah kondisi yang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kehamilan kembar, obesitas saat hamil, hingga diabetes gestasional. Faktor-faktor ini dapat menyebabkan si Kecil sulit lahir karena meningkatkan risiko hambatan dalam proses persalinan.

Artikel lainnya: Keluhan Ibu Hamil Trimester 2 dan Cara Mengurangi Risikonya! 

Tanda dan Gejala Distosia

Distosia adalah kondisi yang ditandai dengan proses persalinan yang tidak berjalan normal. Tanda dan gejalanya dapat terlihat dari proses persalinan yang sangat lambat atau bahkan berhenti. Faktor lain yang menjadi penyebab distosia yaitu pembukaan serviks yang berlangsung sangat lambat atau tidak berkembang, sehingga janin tidak turun ke jalan lahir seperti seharusnya.

Distosia adalah kondisi ketika persalinan mengalami hambatan, salah satunya dalam bentuk distosia bahu, yaitu saat kepala bayi sudah keluar tetapi bahunya tertahan dan tidak dapat keluar sepenuhnya, sehingga memerlukan tindakan medis segera. Persalinan yang terlalu lama akibat distosia dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti gawat janin, kekurangan oksigen, infeksi pada Mom dan si Kecil, robekan di dalam rahim, hingga pendarahan.

Distosia adalah kondisi yang tidak hanya berisiko dalam jangka pendek, tetapi juga dapat menyebabkan cedera pada dasar panggul jika berlangsung terlalu lama. Oleh karena itu, penting bagi Mommil untuk mengenali tanda-tanda distosia sejak dini agar persalinan dapat ditangani dengan cepat dan tepat.

Jenis Distosia

Distosia dibagi menjadi dua jenis diantaranya yaitu:

Distosia Serviks

Distosia kelainan jalan lahir dapat terjadi dalam bentuk distosia serviks, yaitu saat leher rahim tidak dapat terbuka lebar selama proses persalinan. Kondisi ini sering kali disebabkan oleh riwayat tindakan medis sebelumnya seperti biopsi kerucut atau kauterisasi yang dilakukan untuk mengatasi kelainan pada serviks. Jika hal ini terjadi, dokter biasanya akan memberikan obat untuk merangsang kontraksi. Namun, bila kontraksi tidak juga terjadi, maka persalinan kemungkinan harus dilakukan melalui operasi caesar.

Distosia Bahu

Distosia kelainan jalan lahir juga dapat terjadi dalam bentuk distosia bahu, yaitu saat kepala bayi sudah lahir namun bahunya tersangkut di panggul, sehingga tubuh si Kecil tidak bisa keluar. Pada persalinan normal, bahu seharusnya mengikuti posisi yang tepat untuk keluar setelah kepala. Namun, jika bahu depan menabrak tulang kemaluan atau bahu belakang menabrak tulang belakang panggul, maka bayi akan sulit dilahirkan tanpa intervensi medis.

Artikel lainnya: Kenapa Ibu Hamil Sakit Gigi? Kenali Penyebab dan Solusinya! 

Risiko dan Komplikasi

Distosia kelainan jalan lahir bisa terjadi pada setiap ibu hamil, bahkan pada Mommil yang memiliki berat badan normal. Namun, dalam beberapa kondisi, distosia lebih berisiko terjadi jika Mommil mengalami diabetes. Salah satu contohnya adalah makrosomia, yaitu kondisi di mana si Kecil memiliki berat badan berlebih, sehingga meningkatkan risiko terjadinya distosia bahu saat proses persalinan.

Jika Mommil sebelumnya mengalami distosia bahu maka kemungkinan hal ini terjadi pada kehamilan berikutnya. Biasanya jika Mommil mengalami kondisi ini maka dokter akan melakukan tindakan persalinan dengan bantuan alat. Dokter juga akan melakukan bius epidural yang dapat memengaruhi kemampuan Mommil saat mengejan. 

Mencegah Distosia 

Distosia dialami Ibu hamil dapat dicegah dengan beberapa langkah diantaranya:

  • Mengelola diabetes dengan baik selama hamil. 
  • Menjaga berat badan ideal selama hamil sehingga bisa mengurangi gejala distosia. 
  • Pertimbangkan operasi sesar, hal ini untuk mencegah terjadinya komplikasi saat melahirkan. 

Distosia bisa menjadi tantangan saat persalinan, namun dapat ditangani dengan tepat jika dikenali sejak awal. Konsultasikan kondisi kehamilan dengan dokter kandungan di KS Women and Children Clinic untuk persalinan yang aman dan terencana.

Penulis

Penulis

Tanggal

06/18/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

06/18/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares