Cairan ketuban merupakan cairan bening kekuningan yang berfungsi untuk mengelilingi kantung ketuban di dalam rahim. Di awal kehamilan cairan ketuban terdiri dari air, seiring berjalannya waktu cairan berubah dan memiliki kandungan nutrisi di dalamnya. Cairannya memiliki banyak fungsi dan warna cairan ketuban memiliki banyak arti, simak artikel ini.
Artikel lainnya: Ciri-Ciri Air Ketuban Kurang dan Cara Menanganinya
Apa Itu Cairan Ketuban?
Selama di dalam kandungan janin tumbuh di dalam kantung ketuban, kantung ini semacam “kantung pelindung” yang memiliki dua lapisan membran yaitu amnion dan korion. Di dalam kantung ini kemudian janin dikelilingi oleh cairan ketuban yang memiliki fungsi untuk menjaga dan melindungi si Kecil.
Di awal kehamilan cairan ketuban berasal dari air yang diproduksi oleh tubuh Mommil. Sekitar usia kehamilan 20 minggu kemudian cairan sepenuhnya berganti menjadi urin janin. Hal ini terjadi karena janin sudah mulai menelan dan mengeluarkan cairan secara alami.
Cairan ketuban juga memiliki kandungan zat penting seperti nutrisi, hormon, dan antibodi yang dapat melindungi si Kecil dari infeksi. Jika warna cairan ketuban berubah menjadi hijau atau coklat maka si Kecil sedang buang air besar sebelum lahir. Kotoran pertama si Kecil disebut dengan mekonium.
Kotoran pertama si Kecil memiliki kandungan yang berbahaya, jika masuk ke dalam paru-paru maka mengakibatkan masalah pernapasan. Jika si Kecil mengalami gangguan pernapasan maka si Kecil harus membutuhkan perawatan khusus setelah lahir.
Fungsi Cairan Ketuban bagi Janin
Cairan ketuban sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Fungsi cairan ketuban membantu janin bersiap menghadapi dunia luar, mulai dari melindungi dari benturan hingga mendukung perkembangan paru-paru dan sistem pencernaan. Fungsi lainnya yang perlu diketahui Mom yaitu:
- Melindungi dari infeksi, karena fungsi cairan ketuban dapat membantu menjaga janin tetap steril dan aman dari kuman.
- Menjadi bantalan bagi janin, karena janin bergerak aktif di dalam rahim maka dengan adanya fungsi cairan ketuban si Kecil dapat berkembang dengan baik.
- Mencegah tali pusat tertekan, tali pusat memiliki peran penting untuk mengantar oksigen dan nutrisi dari Mommil ke janin, maka dari itu fungsi cairan ketuban dapat mencegah tali terjepit saat janin bergerak.
- Antibodi di dalam cairan ketuban dapat memperkuat sistem kekebalan janin agar si Kecil siap melawan infeksi setelah lahir.
- Menjaga suhu tubuh untuk tetap stabil sehingga janin akan merasa hangat di dalam rahim.
- Dapat melindungi janin dari gerakan Mommil, fungsi cairan ketuban sendiri dapat melindungi janin dari goncangan secara langsung.
Artikel lainnya: Jangan Panik Mom, Lakukan ini Saat Pecah Ketuban
Arti Warna Cairan yang Perlu Diketahui
Di awal kehamilan, warna cairan ketuban si Kecil biasanya bening dan tidak berwarna. Namun, seiring bertambahnya usia kehamilan, janin berkembang dan warna cairan ketuban perlahan-lahan berubah menjadi putih keruh. Perubahan warna ini terjadi karena munculnya vernix caseosa, yaitu lapisan lemak yang mirip krim yang dapat melindungi kulit si Kecil di dalam kandungan.
Saat usia kehamilan masuk 38 minggu atau lebih maka cairan yang awalnya normal berubah menjadi air cucian beras atau putih keruh. Namun jika warna cairan ketuban tidak normal Mommil harus waspada, berikut penjelasannya:
- Kuning kehijauan: Warna ini memiliki arti adanya kerusakan sel darah janin (hemolisis) atau pertumbuhan janin yang terhambat di dalam rahim.
- Keruh atau berwarna kehijauan bercampur mekonium: Warna ini memiliki tanda bahwa janin mengalami stres berat di dalam rahim, sehingga dapat mengancam nyawa si Kecil.
- Keruh seperti nanah dan memiliki bau yang tidak sedap: Hal ini memiliki tanda adanya infeksi pada cairan ketuban, sehingga hal ini dapat berisiko tinggi yang membuat bayi terinfeksi sebelum lahir.
- Kecoklatan atau kemerahan: Hal ini menandakan bahwa janin mati di dalam kandungan atau yang dikenal dengan intrauterine fetal demise.
Artikel lainnya: Air Ketuban Keruh: Penyebab dan Tanda-Tandanya
Untuk mengetahui warna cairan ketuban biasanya dokter kandungan akan melakukan pemeriksaan dengan amnioskopi, caranya yaitu dengan melihat cairan lewat leher rahim yang terbuka lebih dari 1 cm. Cara lain yang dilakukan yaitu dengan cara aniosentesis, dokter akan mengambil cairan ketuban lewat perut dengan jarum. Namun, jika Mommil mengalami ketuban pecah secara alami maka warna cairan akan diamati langsung.
Kapan Mommil Harus Waspada?
Mommil harus segera waspada jika mengalami hal di bawah ini:
- Mommil memiliki cairan ketuban yang merembes atau keluar sebelum waktunya.
- Ketuban pecah sebelum memasuki usia kandungan 37 minggu.
- Memiliki cairan ketuban yang tidak normal seperti warna kuning kehijauan, keruh, hingga coklat kemerahan.
- Jika Mommil belum merasakan kontraksi yang dimulai setelah ketuban pecah saat usia kehamilan 37 minggu.
- Jika Mommil merasakan gejala yang tidak biasa seperti nyeri yang hebat, demam, dan gerakan janin yang berkurang drastis.
Cairan ketuban berperan penting dalam melindungi dan mendukung tumbuh kembang janin. Jika warnanya tidak normal atau terjadi kebocoran, segera periksakan ke dokter. Untuk memastikan kondisi kehamilan tetap sehat, Mommil bisa konsultasi dengan dokter kandungan di KS Women and Children Clinic yang siap memberikan perawatan terbaik.
0 Comments