Infeksi telinga pada anak mencapai 60% biasanya infeksi terjadi di bawah umur 3 tahun dan 25% anak mengalami 3 kali infeksi atau lebih. Infeksi telinga dapat menyebabkan nyeri, demam, gangguan pendengaran sementara, dan gejala yang biasanya timbul yaitu kehilangan nafsu makan dan rewel.
Beberapa anak dapat sembuh dengan antibiotik, namun jenis obat tersebut hanya bisa membantu meredakan demam dan nyeri telinga. Anak-anak yang mengalami infeksi telinga lebih berisiko terkena infeksi berulang hal ini terjadi karena adanya cairan di dalam telinga sehingga dapat memperparah risiko komplikasi.
Artikel lainnya: Si Kecil Terkena Ruam Popok? Yuk Lihat 5 Cara Mengatasi Ruam Popok pada Bayi
Apa Itu Infeksi Telinga?
Infeksi telinga biasanya dikenal dengan otitis media akut, merupakan infeksi yang terjadi di tengah telinga. Infeksi ini terjadi karena bakteri yang sudah ada di hidung atau tenggorokan si Kecil. Infeksi telinga terjadi jika anak mengalami infeksi saluran pernapasan sebelumnya.
Batuk dan pilek bisa menyebabkan bengkak pada saluran hidung dan tenggorokan serta dapat melemahkan pertahanan alami di dalam tubuh dalam membersihkan bakteri. Batuk dan pilek juga dapat memengaruhi saluran penghubung telinga tengah dengan bagian belakang hidung.
Saluran ini berfungsi untuk menjaga tekanan udara di dalam telinga tetap normal, jika saluran terganggu maka tekanan di dalam telinga bisa berubah atau berdengung. Ketika tekanan berubah maka dapat membentuk cairan di tengah telinga. Jika tekanan di telinga meningkat maka bisa menyebabkan gendang telinga menonjol keluar yang membuat anak merasa sakit telinga, rewel hingga menyebabkan gendang telinga pecah.
Penyebab Infeksi Telinga
Infeksi telinga terjadi karena adanya bakteri atau virus, yang muncul setelah pilek atau infeksi pernapasan. Kuman yang berasal dari hidung atau tenggorokan masuk ke telinga tengah lewat saluran kecil yang biasa disebut dengan tuba Eustachius. Saat kuman masuk saluran dapat membengkak dan tersumbat sehingga cairan dapat menumpuk dan menyebabkan infeksi.
Gejala Infeksi Telinga
Infeksi telinga dapat terjadi setelah anak mengalami pilek, gejalanya bisa berbeda diantaranya:
- Telinga terasa sakit.
- Memiliki nafsu makan yang turun.
- Sulit tidur.
- Keluar cairan berwarna kuning, coklat, puting di telinga.
- Telinga terasa penuh seperti adanya tekanan.
Gejala infeksi telinga pada bayi yang perlu diperhatikan yaitu:
- Menggosok telinga.
- Menangis lebih sering dari biasanya.
- Demam yang tinggi.
- Bernapas lewat mulut atau mendengkur dengan keras.
- Menolak menyusui atau makan karena dapat menyebabkan sakit telinga semakin parah.
Artikel lainnya: Penyebab Bayi Gumoh yang Harus Mom Ketahui
Cara Mendiagnosis
Dokter akan mengetahui anak mengalami infeksi telinga dari gejala dan pemeriksaan fisik. Jika si Kecil sedang pilek maka dokter akan melakukan pemeriksaan ke dalam bagian telinga dengan menggunakan alat kecil dengan lampu yang biasa disebut dengan otoskop. Bila gendang telinga si Kecil terlihat merah, bengkak hingga meradang maka ini merupakan tanda infeksi.
Dokter juga bisa menggunakan otoskop pneumatik yang meniupkan sedikit udara ke dalam telinga. Jika gendang telinga tidak bergerak secara normal maka bisa menjadi tanda adanya cairan di dalam telinga anak.
Dokter akan melakukan tes untuk mendeteksi infeksi telinga anak berupa:
- Timpanometri, pemeriksaan dengan menggunakan tekanan udara untuk melihat adanya cairan di tengah telinga.
- Reflektometri akustik, pemeriksaan dengan menggunakan gelombang suara untuk memeriksa adanya cairan.
- Timpanosentesis, dengan cara mengambil cairan di dalam telinga untuk melakukan uji coba di laboratorium.
- Tes pendengaran, untuk mengetahui apakah si Kecil mengalami gangguan pendengaran.
Pengobatan Infeksi Telinga
Cara mengobati infeksi telinga pada anak tergantung dari jenis dan keparahan infeksi, seberapa sering anak mengalami sakit di telinga. Durasi infeksi berlangsung dan usia anak hingga risiko lain. Tidak semua infeksi telinga sembuh dengan antibiotik, dibutuhkan pemantauan dokter terlebih dahulu.
Antibiotik tidak langsung diberikan karena tidak efektif untuk infeksi yang terjadi oleh virus, tidak bisa menghilangkan cairan yang ada di bagian tengah telinga. Akan menyebabkan efek samping, tidak langsung meredakan nyeri, dan bisa menyebabkan bakteri menjadi kebal sehingga sulit untuk diobati di kemudian hari.
Artikel lainnya: Ciri-Ciri Anak Cacingan yang Wajib Mom Waspadai
Kemungkinan Komplikasi
Infeksi telinga tidak berbahaya dan dapat sembuh tanpa jangka panjang, jika sering terjadi infeksi maka komplikasi yang biasanya muncul yaitu:
- Gangguan pendengaran.
- Terlambat bicara dan berbahasa.
- Gendang telinga yang robek.
- Infeksi yang menyebar.
Mencegah Infeksi Telinga
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan Mom untuk mengurangi infeksi telinga pada anak yaitu:
- Cegah pilek dan flu terjadi dengan cara ajak si Kecil untuk cuci tangan, menutup mulut saat bersin dan batuk menggunakan siku, dan jangan berbagi makanan atau satu alat makan dengan teman yang lain.
- Hindari asap rokok, karena hal ini dapat memperburuk risiko infeksi.
- Berikan ASI, karena kandungan yang ada di dalamnya dapat membantu melindungi bayi dari infeksi.
- Posisi saat menyusu dengan botol harus diperhatikan pastikan posisi kepala bayi tegak.
- Pastikan si Kecil di vaksin dengan lengkap.
Infeksi telinga pada anak tidak boleh diabaikan karena bisa memengaruhi pendengaran dan tumbuh kembangnya. Jika si Kecil menunjukkan gejala, segera konsultasikan ke dokter anak di KS Women and Children Clinic untuk penanganan yang tepat.
0 Comments