Setelah melewati masa nifas, tubuh Mom akan berangsur pulih dan siap untuk kehamilan berikutnya. Namun, ada baiknya Mom dan Ayah memberikan jeda kelahiran. Hal ini dimaksudkan agar Mom bisa fokus untuk mengurus si Kecil, memberikan ASI secara maksimal, mengembalikan kesiapan tubuh Mom untuk kembali mengandung, serta menjaga kesehatan mental Mom.Â
Menyusui dan merencanakan KB alami memang bisa menjadi alternatif, namun hal ini juga tidak dapat diandalkan dalam jangka panjang sehingga sebaiknya Mom dan Ayah mulai memikirkan jenis-jenis KB yang aman untuk Ibu Menyusui (busui).Â
Kapan Waktu KB untuk Busui?
Sesudah melahirkan, Mom masih berpeluang hamil kembali. Peluang hamil masih ada, walaupun Mom masih menyusui sang buah hati. Meskipun demikian, Mom tidak perlu takut. Karena jika Mom ingin menunda proses kehamilan, ada beberapa opsi KB untuk Busui yang bisa dipilih.
Untuk Mom yang masih menyusui dan memberikan ASI secara eksklusif, Mom bisa mulai menggunakan KB untuk Busui ketika usia si Kecil genap memasuki 6 minggu. Sedangkan, jika si kecil tak diberikan ASI eksklusif, Mom bisa memakai KB untuk Busui sejak usia sang buah hati memasuki 3 minggu.
Mengapa KB untuk Busui Perlu Dilakukan?
Jika Mom tidak segera memilih jenis-jenis KB untuk menyusui, ada 2 kemungkinan yang bisa terjadi, di antaranya :
-
-
Bahaya kembali hamil dengan jeda singkat setelah melahirkan
-
Saat masa menyusui atau masa nifas, tidak menutup kemungkinan Mom bisa hamil kembali. Mom harus tahu bahwa sesudah masa nifas, apabila wanita tak memakai kontrasepsi, serta tidak menyusui bayi secara eksklusif, maka wanita yang telah aktif berhubungan mempunyai kemungkinan besar untuk hamil kembali.
Jeda waktu kehamilan yang dianjurkan sebenarnya 18-24 bulan setelah melewati masa menyusui. Selain itu, jeda waktu tersebut diperlukan sebagai proses pemulihan bagi tubuh Mom pasca melahirkan. Dengan begitu dapat meminimalkan resiko masalah yang bisa terjadi di kehamilan berikutnya.Â
Apabila jeda kehamilannya sangat singkat, tidak sampai 6 bulan misalnya, maka akan menimbulkan beberapa resiko seperti ketuban pecah dini, bayi lahir prematur, plasenta terlepas dari dinding rahim, cacat bawaan pada bayi dan rendahnya berat badan bayi.
-
-
Menjaga mentalitas Mom dengan jarak anak yang tidak terlalu dekat
-
Selain berbahaya, jarak kehamilan yang terlalu dekat juga bisa berpengaruh pada mentalitas dan psikis Mom. Karena proses mengurus anak saat hamil, secara tidak langsung akan memengaruhi hormon. Sehingga bisa berpengaruh pada kejiwaan.
Jenis-Jenis KB untuk Busui
Setelah Mom mengetahui kemungkinan jika tidak melakukan KB, selanjutnya Mom perlu mengetahui jenis-jenis KB Busui berikut ini :
1. Pemasangan KB IUD
Spiral atau IUD adalah sejenis KB untuk Busui yang biasanya ditanamkan di dalam rahim. Efektivitas IUD untuk menunda kehamilan sendiri bisa dikatakan paling tinggi, yaitu antara 99,42-99,4% . Jenis KB untuk Busui ini memang tidak mempunyai efek samping secara hormonal, berbeda dari pil KB untuk Busui. Selain itu juga tak akan berpengaruh pada kualitas dan kuantitas ASI. KB dengan IUD umumnya terbuat dari bahan dasar plastik dengan lilit tembaga. Untuk melakukan pemasangan KB IUD, Mom bisa mengunjungi Klinik Kehamilan Sehat atau klik disini!
Baca juga : Fakta Seputar Pasang IUD! Cara Pemasangan dan Manfaatnya
2. Pil KB untuk Busui (Mini Pil)
Pil KB untuk Busui termasuk salah satu jenis KB untuk Busui yang bisa Mommil pilih. Biasanya pil KB untuk busui terdiri dari 2 jenis, yakni mini pil dan kombinasi. Sehingga tidak semua pil KB untuk busui aman bagi Mom.
Namun pil KB untuk Busui yang paling aman biasanya berbentuk mini pil. Di dalam mini pil terkandung hormon progesteron dengan dosis rendah. Sementara, pil kombinasi mengandung hormon progesteron dan estrogen.
-
Cara Minum Pil KB untuk Busui
Cara meminum pil KB untuk Busui sendiri sebaiknya Mom konsultasikan terlebih dahulu dengan bidan atau dokter. Pil KB biasanya diminum sesudah 40 hari saat masa nifas, namun sebenarnya sah-sah saja jika Moms meminum pil KB untuk Busui tersebut. Asalkan selama 1 minggu pertama memakai jenis-jenis KB yang aman bagi Busui, Mom harus memastikan tidak berhubungan intim terlebih dahulu. Apabila berhubungan, Mom dan Ayah bisa memakai kondom sebagai pengaman.
-
Efek Samping Pil KB untuk Busui
Efek samping Pil KB untuk Busui sebenarnya tidak terlalu signifikan pengaruhnya, namun kembali lagi ke masing-masing hormon setiap orang. Pada beberapa orang, penggunaan pil KB untuk Busui tidak memberikan efek samping berarti, sebab haid setiap bulan normal, tidak pusing dan mual, berat badan normal, dan tidak menimbulkan jerawat.
3. Kondom
Selain pil KB untuk Busui dan jenis-jenis KB lainnya, Mom dan Ayah juga bisa mempertimbangkan penggunaan alat kontrasepsi kondom. Alat ini terbuat dari bahan karet lateks dengan dilapisi oleh pelicin. Efektivitas kondom dibandingkan jenis-jenis KB lainnya hanya sekitar 85%. Ada banyak merk yang dijual di pasaran dengan menawarkan masing-masing keunggulan.
4. Implan
KB untuk Busui selanjutnya ialah dengan menggunakan KB susuk atau implan. Biasanya KB untuk Busui ini dengan memasukkan susuk atau implan ke bagian lengan atas. Pada salah satu jenis-jenis KB Busui ini, terdapat kandungan hormon progestin untuk dilepaskan hingga 3 tahun lamanya. Baru kemudian, Mom harus mengganti KB untuk Busui ini dengan menggunakan implan baru.
Selama memakai satu dari jenis-jenis KB Busui hormonal ini, siklus haid Mom mungkin bisa tidak teratur.
5. KB Suntik untuk Ibu Menyusui
Salah satu jenis-jenis KB Busui yang biasanya sering digunakan ialah KB suntik Busui dengan jangka waktu selama 1 dan 3 bulan.
-
-
Suntik 1 Bulan
-
Pada KB suntik 1 bulan sendiri termasuk KB untuk Busui yang cukup populer. Biasanya terdiri atas kombinasi hormon progesteron dan estrogen dengan setiap mililiternya terdapat estradiol cypionate 10 mg dan medroxyprogesteron acetate 50 mg.
-
-
Suntik 3 Bulan
-
Pada KB untuk Busui ini umumnya berbahan hampir sama seperti hormon progesteron. Sehingga, fungsinya tidak jauh berbeda dari mini pil. Jadi, penggunaan KB untuk Busui ini tak akan memengaruhi produksi ASI.
6. Steril
Tak hanya jenis-jenis KB untuk Busui di atas, Mom juga bisa menggunakan metode sterilisasi. Steril ialah metode kontrasepsi permanen dengan tujuan mencegah seseorang untuk memiliki anak. Biasanya prosedur ini dapat dilakukan baik pada wanita maupun pria. Pada wanita, metode sterilisasi dilakukan melalui proses ligasi tuba. Sedangkan pada pria, prosedur ini dilakukan menggunakan metode vasektomi.
Itulah jenis-jenis KB untuk Busui yang bisa Mom dan Ayah pilih sebagai alat kontrasepsi untuk menunda kehamilan selama masa menyusui.
Efektivitas KB untuk Ibu Menyusui
Tingkat efektivitas KB untuk Busui sendiri sebenarnya sudah dijelaskan untuk tiap-tiap jenis KB itu sendiri. Namun biasanya kisaran efektivitas KB untuk Busui mencapai 90%-99% tergantung dari jenis KB untuk Busui yang Mom pilih.
Apakah KB Memengaruhi Produksi ASI?
Sebenarnya baik menggunakan KB untuk Busui menggunakan kondom maupun beberapa kontrasepsi hormonal, tidak berpengaruh pada produksi ASI. Misalnya saja pada jenis KB untuk Busui yang Moms pilih, baik itu injeksi, pil KB tanpa estrogen, IUD hormonal, maupun implan, jenis kontrasepsi tersebut sangat efektif serta tak mempunyai dampak terhadap kualitas dan kuantitas ASI.Â
Sementara pada KB untuk Busui yang mengandung estrogen dan progesteron biasanya memberikan efek samping berupa berkurangnya asupan ASI. Walaupun tak memberikan dampak negatif pada si Kecil, namun berkurangnya pasokan ASI berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan produksi ASI bagi si Kecil.
Berdasarkan penjelasan di atas, Mom harus tahu bahwa KB untuk Busui sangat penting mengingat pentingnya pemenuhan nutrisi yang cukup dengan ASI eksklusif kepada bayi yang baru dilahirkan sampai berusia 1 tahun. Mom bisa berkonsultasi terkait KB untuk Busui yang aman dan efektif untuk menunda kehamilan kepada dokter spesialis kandungan yang ada di Kehamilan Sehat supaya ASI tetap produktif dan berkualitas serta kehamilan berikutnya dapat terkontrol.
0 Comments