Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Klamidia Bisa Menyerang Tanpa Gejala, Waspadai Bahayanya!

Klamidia

Klamidia adalah salah satu infeksi menular seksual yang paling sering terjadi, penularan ini terjadi karena hubungan intim tanpa pengaman, seks anal, dan oral. Penyakit klamidia biasanya tidak memiliki gejala yang jelas sehingga orang yang terinfeksi tidak menyadari bahwa ia memiliki klamidia, sehingga hal ini yang menyebabkan klamidia menyebar dengan cepat. Infeksi klamidia dapat menyebabkan peradangan di leher rahim, saluran kemih. organ reproduksi, dan selaput hati, infeksi ini dapat menyebabkan risiko sulit hamil dan hamil ektopik. 

Apa Itu Klamidia?

Klamidia adalah penyakit infeksi menular yang terjadi pada pria maupun wanita, penyakit ini disebabkan oleh bakteri chlamydia trachomatis. Penyakit ini biasanya bisa sembuh dengan menggunakan antibiotik, penyakit ini harus segera diobati agar tidak menimbulkan masalah yang lebih serius lagi. Jika tidak diobati maka klamidia bisa mempermudah penularan HIV, IMS, dan penyakit serius lainnya. 

Jika klamidia terjadi pada Ibu hamil maka akan menyebabkan bayi lahir prematur dan berat badan kurang dari rata-rata. Untuk terhindar dari penyakit klamidia maka bisa gunakan kondom. 

Bagaimana Penyebaran Klamidia?

Klamidia adalah penyakit infeksi menular biasanya menular melalui hubungan intim tanpa pengaman, termasuk melakukan oral seks tanpa adanya penghalang. Ketika tidak menggunakan kondom maka bakteri yang tertular cukup banyak, penularan ini juga bisa terjadi karena melakukan oral seks. 

Bayi yang baru lahir bisa saja tertular klamidia dari sang Ibu, maka dari itu tes klamidia sangat penting untuk dilakukan. Pemeriksaan kehamilan biasanya dilakukan pada awal kehamilan agar mendapatkan penanganan yang cepat. Seseorang yang pernah terinfeksi virus ini biasanya tetap bisa tertular lagi, maka dari itu penting untuk mengetahui cara penyebarannya hingga mencegahnya. 

Siapa Saja yang Terkena Klamidia?

Klamidia adalah penyakit menular yang bisa menyerang siapapun, bakteri ini biasanya pindah melalui cairan vagina dan air mani. Maka dari itu siapa pun yang berhubungan intim akan terpapar klamidia dan dapat menular ke pasangannya. Jika Mom sedang hamil dan memiliki klamidia maka virus tersebut bisa menular kepada bayi. 

Tidak menutup kemungkinan klamidia bisa menular pada orang yang tidak berhubungan intim sekalipun. Cara penularan klamidia bisa terjadi dengan cara berbagi mainan seks dengan orang yang terpapar klamidia. 

Tanda dan Gejala 

Klamidia adalah Penyakit menular yang tidak memiliki gejala yang khusus, gejala yang ditimbulkan bisa muncul dan tidak muncul dalam beberapa hari. Gejala pada wanita dan pria berbeda, berikut perbedaannya. 

Gejala pada Wanita 

Gejala klamidia biasanya baru terlihat setelah beberapa minggu, gejala klamidia pada wanita yaitu:

  1. Merasakan nyeri pada saat berhubungan intim. 
  2. Memiliki keputihan yang tidak normal.
  3. Merasa terbakar saat buang air kecil.
  4. Nyeri pada bagian bawah perut. 
  5. Memiliki peradangan pada leher rahim.
  6. Mengalami pendarahan pada siklus menstruasi. 

Jika infeksi klamidia sudah menyebar ke saluran tuba maka wanita akan mengalami penyakit radang panggul, gejala radang panggul yaitu:

  1. Demam. 
  2. Nyeri panggul yang berlebih.
  3. Mengalami mual.
  4. Pendarahan yang tidak normal saat menstruasi. 

Infeksi klamidia juga bisa terjadi di anus, dan tidak mempunyai gejala khusus. Gejala yang biasanya timbul yaitu:

  1. Merasakan nyeri di area anus. 
  2. Keluar cairan dari anus. 
  3. Mengalami pendarahan. 

Infeksi klamidia biasanya bisa tertular di tenggorokan, hal ini terjadi karena melakukan oral seks, gejalanya yaitu:

  1. Batuk. 
  2. Demam. 
  3. Sakit tenggorokan.

Gejala pada Pria

Gejala klamidia biasanya baru terlihat setelah beberapa minggu, gejala klamidia pada pria yaitu:

  1. Sensasi terbakar saat buang air kecil.
  2. Keluar cairan berwarna kuning atau hijau dari penis. 
  3. Mengalami nyeri di bawah perut. 
  4. Nyeri yang berlebih di testis. 

Infeksi klamidia juga terjadi pada anus, gejalanya yaitu:

  1. Memiliki cairan yang keluar dari anus. 
  2. Nyeri pada area anus. 
  3. Pendarahan di anus. 

Jika melakukan oral seks maka gejala yang akan ditimbulkan yaitu:

  1. Sakit tenggorokan. 
  2. Batuk.
  3. Demam. 

Gejala klamidia bisanya tidak terlihat secara jelas maka dari itu konsultasi ke dokter kandungan jika mengalami gejala di atas. 

Pengobatan

Klamidia adalah penyakit menular dan dapat diobati dengan cara pemberian antibiotik dalam waktu satu hingga dua minggu. Jika sudah terinfeksi klamidia maka jangan berhenti minum obat jika gejalanya membaik. Konsultasi ke dokter untuk memastikan apakah infeksi sudah hilang setelah minum obat, namun infeksi klamidia dapat kambuh, untuk memulihkan kembali maka jangan lakukan ini terlebih dahulu. 

  1. Jangan berhubungan intim hingga klamidia sembuh.
  2. Lakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk menghindari virus yang menyebabkan klamidia. 

Antibiotik dapat menghilangkan infeksi namun tidak dapat mengembalikan keadaan yang semula. Maka dari itu sangat penting untuk melakukan pemeriksaan klamidia secara teratur, hal ini untuk mempermudah pengobatan jika terjadi infeksi. 

Obat yang dapat Meredakan Klamidia

antibiotik biasanya digunakan untuk meredakan gejala klamidia, antibiotik yang disarankan dokter yaitu:

  1. Doksisiklin, obat ini dapat diminum selama tujuh hari. 
  2. Azitromisin, obat ini biasanya direkomendasikan dokter pada saat klamidia menyerang Ibu hamil. 

Kini Mom dan Ayah sudah mengetahui apa itu klamidia, klamidia dapat menyerang siapa saja, dan bagaimana gejala yang timbul serta pengobatan yang seharusnya dilakukan. Jika Mom memiliki gejala diatas maka dapat konsultasi langsung dengan dokter kandungan di KS Women and Children Clinic.

Penulis

Penulis

Tanggal

02/01/2025

Penulis

Penulis

Tanggal

02/01/2025

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares