Varises pada Ibu hamil terjadi karena aliran darah yang tidak lancar selama kehamilan, sehingga menyebabkan darah menumpuk di pembuluh darah dan membentuk tonjolan di bawah permukaan kulit. Kondisi ini bisa menimbulkan rasa sakit hingga tidak nyaman.
Umumnya, varises muncul di area kaki, area genital, hingga rektum, dan biasanya akan hilang setelah melahirkan. Maka dari itu, penting bagi Mommil untuk memahami lebih lanjut penjelasannya di artikel ini.
Artikel lainnya: Mengapa Kaki Bengkak Setelah Melahirkan? Ini Penjelasannya!
Apa Itu Varises?
Varises pada Ibu hamil berasal dari bahasa Latin yaitu varix yang berarti berkelok, karena varises terlihat seperti urat yang menonjol dan berkelok-kelok di bawah kulit. Kondisi ini umumnya terjadi saat hamil, terutama di trimester 3. Varises pada Ibu hamil biasanya muncul di kaki, pergelangan kaki, hingga area genital luar.
Wasir selama kehamilan juga terjadi selama hamil, penyakit ini terjadi karena varises yang terjadi di rektum atau sekitar anus. Selain varises ada juga spider veins yaitu garis halus berwarna biru atau merah yang berada di bawah kulit. Namun, perbedaan antara varises dan spider veins yaitu urat yang menonjol dan tidak.
Mengapa Mommil Lebih Rentan Mengalami Varises?
Varises pada Ibu hamil lebih sering terjadi karena selama kehamilan tubuh Mommil mengalami banyak perubahan yang drastis, termasuk pada sistem pembuluh darah. Perubahan ini membuat aliran darah terganggu, sehingga meningkatkan risiko terjadinya varises. Hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1. Peningkatan Volume Darah
Selama kehamilan, jumlah darah dalam tubuh meningkat untuk mendukung pertumbuhan janin. Peningkatan volume darah ini membuat tekanan di dalam pembuluh darah vena, terutama di area kaki, menjadi lebih tinggi. Kondisi inilah yang menjadi salah satu penyebab munculnya penyebab varises pada Ibu hamil.
2. Tekanan di Dalam Rahim Membesar
Semakin besar ukuran rahim, maka semakin kuat pula tekanan pada pembuluh darah besar di area panggul. Tekanan ini menyebabkan aliran darah dari jantung menjadi lebih lambat, sehingga darah menumpuk di pembuluh vena, terutama di kaki. Penumpukan ini dapat memicu penyebab varises pada Ibu hamil, yang sering terjadi seiring bertambahnya usia kehamilan.
3. Perubahan Hormon
Hormon kehamilan seperti progesteron membuat dinding pembuluh darah menjadi lebih rileks dan lemah. Perubahan hormon ini menyebabkan pembuluh darah melebar dan berkelok, sehingga memicu penyebab varises pada Ibu hamil, terutama di bagian tubuh yang mendapat tekanan lebih besar seperti kaki dan area genital.
4. Risiko Pembekuan Darah Meningkat
Kehamilan membuat tubuh lebih siap untuk menghentikan pendarahan saat proses persalinan. Namun, perubahan ini juga menyebabkan pembuluh darah lebih mudah membentuk gumpalan darah, yang pada akhirnya menambah tekanan pada vena. Kondisi ini menjadi salah satu faktor penyebab varises pada Ibu hamil.
5. Faktor Lain
Risiko varises pada Ibu hamil semakin besar jika Mom hamil di atas usia 35 tahun, hamil anak kembar, atau memiliki riwayat keluarga dengan varises. Faktor lain yang juga meningkatkan risiko adalah kelebihan berat badan dan kurang bergerak selama masa kehamilan.
Artikel lainnya: Cara Mengatasi Kaki Bengkak Pada Ibu Hamil
Bagaimana Gejala Varises pada Ibu Hamil?
Beberapa Ibu hamil mungkin tidak merasakan gejala apapun, tapi jika Mom pernah mengalaminya maka gejalanya akan semakin parah jika duduk atau berdiri terlalu lama. Gejala varises yang dapat dirasakan seperti ini:
- Kaki terasa sangat berat dan pegal.
- Kaki terasa gatal di sekitar pembuluh darah yang menonjol.
- Kram yang terjadi pada kaki di malam hari.
- Nyeri, berdenyut, hingga terasa ngilu pada bagian betis.
- Bengkak pada kaki dan pergelangan.
Jika gejala yang terjadi mengganggu aktivitas sehari-hari maka sebaiknya Mom konsultasi dengan dokter kandungan.
Apakah Varises pada Ibu Hamil Bahaya?
Varises selama kehamilan tidak berbahaya dan jarang menimbulkan masalah yang serius. Namun, dalam beberapa kasus varises dapat menyebabkan gumpalan darah yang disebut dengan:
- Trombosit vena dalam (TVD): Gumpalan darah di pembuluh darah dalam ini menimbulkan bahaya jika gumpalan bergerak ke paru-paru.
- Trombosit vena superfisial (TVS): Gumpalan darah yang ada di pembuluh darah dekat permukaan kulit atau di varises itu sendiri.
Meskipun komplikasi ini jarang terjadi namun, varises akan semakin parah seiring berjalannya waktu bahkan setelah melahirkan. Jika kondisinya semakin berat maka kulit berubah warna menjadi gelap, kulit yang ada di kaki menebal dan mengeras kemudian luka di kaki yang sulit sembuh.
Artikel lainnya: Cara Mencegah dan Mengobati Wasir pada Ibu Hamil Secara Aman

Bagaimana Cara Mencegah Varises pada Ibu Hamil?
Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah varises dengan cara sebagai berikut:
- Rutin melakukan olahraga ringan selama kehamilan agar aliran darah mengalir dengan lancar.
- Lakukan latihan pergelangan kaki.
- Angkat kaki saat duduk atau melakukan istirahat dengan menggunakan bangku kecil.
- Hindari menggunakan pakaian ketat di bagian pinggang dan paha karena dapat menghambat aliran darah.
- Bangun dari tempat tidur dengan cara memindahkan berat badan dari satu kaki ke kaki lainnya, hal ini dilakukan agar aliran darah tidak terhambat.
Varises pada Ibu hamil memang sering terjadi dan biasanya tidak berbahaya. Namun, rasa tidak nyaman yang ditimbulkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. Dengan memahami penyebab, gejala, serta cara pencegahannya, Mom bisa lebih siap menghadapi perubahan tubuh selama kehamilan.
Jika Mom merasa varises semakin parah atau menimbulkan keluhan yang mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter kandungan. Dokter di KS Women and Children Clinic siap membantu Mom dengan pemeriksaan menyeluruh dan saran terbaik untuk menjaga kesehatan selama kehamilan.
0 Comments