Dapatkan Panduan Lengkap Seputar Kehamilan

Mulai Dari Sebelum Hamil, Saat Hamil & Sesudah Melahirkan

Posisi Berhubungan atau Gaya Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil Setelah Haid​

Bagi Mom dan Ayah yang tengah menjalani program hamil (promil), pemilihan posisi saat berhubungan intim bisa menjadi salah satu faktor penting dalam meningkatkan peluang kehamilan. Posisi atau gaya yang tepat membantu sperma lebih mudah mencapai sel telur, terutama pada masa subur setelah haid. Artikel ini mengulas posisi hubungan intim yang dianjurkan agar cepat hamil serta tips tambahan yang bermanfaat.

Pentingnya Memahami Masa Subur Setelah Haid

Masa subur adalah waktu terbaik untuk berhubungan intim agar peluang kehamilan lebih tinggi. Masa subur biasanya terjadi 14 hari sebelum siklus menstruasi berikutnya, atau sekitar hari ke-11 hingga ke-21 setelah haid, tergantung panjang siklus masing-masing perempuan. Berhubungan intim saat masa subur memberikan peluang lebih besar bagi sperma untuk bertemu dengan sel telur yang matang dan siap dibuahi.

Posisi Berhubungan Intim Agar Cepat Hamil Setelah Haid

Berikut beberapa posisi berhubungan intim yang diyakini dapat membantu memperbesar peluang kehamilan. Meski tidak ada jaminan pasti, posisi-posisi ini secara medis dapat memudahkan sperma menuju sel telur dengan lebih efektif:

  1. Posisi Misionaris Posisi misionaris, di mana Mom berbaring dan Ayah berada di atas, memungkinkan penetrasi yang lebih dalam. Penetrasi yang optimal ini memudahkan sperma mendekati leher rahim dan bergerak lebih cepat menuju sel telur. Selain itu, posisi misionaris membantu sperma melawan gravitasi, sehingga sperma memiliki lebih banyak waktu untuk mencapai sel telur.
  2. Posisi Doggy Style Pada posisi ini, Mom berada dalam posisi merangkak dan Ayah berada di belakang. Doggy style memberikan sudut penetrasi yang dalam, membantu sperma lebih mudah masuk ke rahim. Selain itu, posisi ini mengurangi risiko sperma mengalir kembali keluar setelah ejakulasi.
  3. Posisi Side-by-Side atau Berbaring Samping Posisi ini membuat Mom dan Ayah berbaring miring saling berhadapan atau Ayah berada di belakang. Dengan posisi miring ini, sperma tetap berada dekat dengan leher rahim untuk waktu lebih lama, yang dapat meningkatkan kemungkinan pembuahan. Posisi ini juga cocok bagi pasangan yang ingin gaya lebih santai namun tetap efektif.
  4. Posisi Berbaring Tengkurap Berbaring tengkurap juga bisa menjadi pilihan yang cukup efektif. Dalam posisi ini, tubuh Mom rata di atas tempat tidur, dan Ayah berada di belakang. Penetrasi dari belakang akan menghasilkan sudut yang memudahkan sperma mendekati leher rahim. Posisi ini juga memberi kenyamanan bagi pasangan yang lebih suka gaya yang tidak terlalu intens.
  5. Posisi Butterfly Pada posisi ini, Mom berbaring di ujung tempat tidur atau permukaan datar, sementara Ayah berdiri di depan. Butterfly memberikan sudut penetrasi yang sangat baik dan mendalam sehingga sperma bisa langsung menuju ke rahim dengan efektif. Posisi ini bisa menjadi pilihan bagi pasangan yang ingin mencoba variasi.

Tips Tambahan untuk Meningkatkan Peluang Kehamilan

Selain posisi, ada beberapa tips yang bisa Mom dan Ayah terapkan untuk memperbesar peluang kehamilan setelah haid:

  • Istirahat Setelah Berhubungan Intim: Setelah berhubungan, disarankan bagi Mom untuk tetap berbaring selama 15-20 menit. Hal ini memberi waktu bagi sperma untuk berenang ke rahim tanpa adanya tekanan gravitasi yang menghambat.
  • Gunakan Pelumas dengan Hati-Hati: Beberapa jenis pelumas dapat menghambat pergerakan sperma. Jika perlu menggunakan pelumas, pastikan memilih pelumas yang ramah bagi kesuburan atau yang tidak mengandung bahan kimia yang berisiko merusak sperma.
  • Pola Hidup Sehat: Konsumsi makanan sehat dan hindari alkohol serta rokok. Asupan makanan bergizi, seperti sayuran hijau, biji-bijian, dan protein, dapat meningkatkan kualitas sel telur dan sperma, sehingga peluang hamil lebih besar.

Kapan Harus Berkonsultasi dengan Dokter?

Jika Mom dan Ayah sudah mencoba berbagai posisi atau cara namun belum berhasil hamil dalam waktu 6-12 bulan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter. Mom dan Ayah dapat konsultasikan dengan Dokter Obgyn kami di Kehamilan Sehat untuk mendapatkan saran yang tepat mengenai langkah berikutnya. Dokter dapat membantu mengidentifikasi faktor yang mungkin mempengaruhi kesuburan dan memberikan panduan profesional yang sesuai dengan kondisi kesehatan Mom dan Ayah.

Menggunakan posisi berhubungan intim yang tepat memang dapat membantu memperbesar peluang kehamilan, tetapi ingat bahwa kehamilan dipengaruhi oleh banyak faktor lainnya. Memahami siklus menstruasi, menjalani gaya hidup sehat, dan berhubungan intim saat masa subur adalah cara yang baik untuk memaksimalkan kesempatan hamil. Untuk informasi lebih lanjut atau jika membutuhkan panduan lebih lengkap, konsultasikan dengan Dokter Obgyn kami di Kehamilan Sehat.

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

11/09/2024

Kategori

Penulis

Penulis

Tanggal

11/09/2024

0 Comments

Submit a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Artikel Bermanfaat Lainnya

Ovulasi : Pengertian, Masa  Ovulasi, Ciri-Ciri Ovulasi

Ovulasi : Pengertian, Masa Ovulasi, Ciri-Ciri Ovulasi

Ovulasi adalah proses penting dalam siklus reproduksi perempuan yang berperan dalam kesempatan kehamilan. Memahami apa itu ovulasi, bagaimana cara kerjanya, serta ciri-cirinya akan sangat membantu Mom yang sedang menjalani program hamil. Artikel ini menguraikan secara...

read more
Makanan yang Menyebabkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil​

Makanan yang Menyebabkan Darah Tinggi pada Ibu Hamil​

Tekanan darah tinggi, atau hipertensi, adalah kondisi yang sering terjadi pada beberapa Mom selama masa kehamilan. Hipertensi pada ibu hamil dapat menyebabkan komplikasi serius, baik bagi Mom maupun janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi Mom untuk menjaga tekanan...

read more
Ibu Hamil Menangis: Apakah Si Kecil Juga Ikut Menangis?

Ibu Hamil Menangis: Apakah Si Kecil Juga Ikut Menangis?

Pernahkah Mom merasa sangat emosional selama masa kehamilan hingga sering menangis? Hal ini sebenarnya sangat wajar terjadi karena perubahan hormonal yang dialami selama kehamilan. Namun, banyak Mom yang khawatir apakah tangisan mereka dapat mempengaruhi Si Kecil...

read more
Shares
Share This

Share This

Share this post with your friends!

Shares